Arranged Marriage S1 (Completed)

AM 6

Jennie Pov

Senin pagi dan kelas bahasa inggris, perubahan hidupku di minggu ke dua.
Aku tidak membalas pesan Lisa atau mengangkat panggilanya, masih memikirkan percakapanku dengan Dua Lipa. Bagaimana bisa Lisa mengatakan hal yang sama pada gadis berbeda ? Apa maksud kata manisnya ? Untuk menyenangkanku ? Supaya aku mau menikah denganya, mungkin.

Jujur, aku jatuh cinta. Tapi tidak mengubah persepsiku tentang pernikahan. Aku memiliki target di usia 30 sudah mencapai puncak karir, membeli saham YG dengan uangku sendiri dan di usia 35 tahun mengambil alih YG. Menjadi presdir muda ? Aku akan jadi wanita berkarir yang sangat sibuk, aku ingin bebas tidak diatur siapapun. Tapi akan beda jika aku menikah, semua yang aku lakukan harus dengan persetujuan suamiku. Tidak, aku tidak bisa menyerahkan hidupku seperti itu secepat tahun depan.

Tak beda dengan Lisa, aku sama cantiknya bahkan tanpa mencoba. Hanya saja hari ini aku memakai make up lengkap. Pilihan outfitku jatuh pada Gucci edisi musim gugur, dengan mantel sedikit tebal yang cukup melindungiku dari serangan udara dingin.
Lisa, sesempurna apapun kamu tidak akan bisa mempermainkan seorang Jennie Kim. Entah apa alasanya menerima lamaran ayahku, aku tidak mengerti. Dimana hatinya ? Aku juga ingin tahu. Biar kutunjukan padamu Lisa, Jennie Kim yang tampil maksimal.

Aku terbiasa dengan tatapan iri atau kagum dari semua orang, hanya saja aku tidak peduli. Ini aku menjadi diri sendiri. Kenapa peduli dengan tatapan orang lain ? Sial, sekarang saja aku mempraktikan saran Lisa.

Tanpa menyapa siapapun aku turun mobil, jelas mengabaikan Taehyung yang entah kemana dia selama dua bulan ini. Dia mantanku. Tentu saja aku bisa menekuk lutut putra kedua BH walapun kemenanganku atasnya menghasilkan penyesalan.

Aku tidak tahan dengan sifatnya yang penuh paksaan, dia harus mendapat apapun yang dia inginkan. Dia pikir aku sama seperti gadis lain yang kagum pada harta, sampai mau merelakan tubuhnya. Tidak, Jennie tidak akan menyerahkan tubuhnya. Begitulah kisah cinta dibalik taruhan akhirnya kandas.

Pikiranku terus menuju Lisa, bertanya-tanya dimanakah hatinya ? Sampai tidak mendengar apa yang dikatakan Taehyung sepanjang perjalananku menuju kelas, dia mengikutiku. Tangan Taehyung meraih tanganku, memaksaku berbalik padanya.

"Apa ?!!" Bentak ku, Taehyung tersentak nyaris terhuyung ke belakang, dia tidak seperti Lisa yang tetap tenang meski kuteriaki. Well, mungkin aku gadis pertama yang berani membentaknya seperti itu. Lorong ini mendadak jadi panggung teather, penonton tampak antusias melihat pertengkaran kami.

"Kamu tuli Jen ? Dari tadi aku bicara, tapi tidak kamu tanggapi" katanya, aku menatap tanganya yang semakin keras mencengkramku.

"Lepas !" Bentaku lagi. Kali ini dia tidak tersentak, justru tertawa.
"Lepas Jen ? Siapa kamu memerintahku ? Ikut aku tanpa protes, sekarang !"

Tawaku lebih keras dari Taehyung, dia tersentak. Pria banci yang tampak garang hanya karena benteng uang ayahnya. Ya, Taehyung bisa melakukan apapun, kakaknya selalu jadi tukang beres-beres kekacauan yang dibuat adik manisnya ini.

"Dan siapa kamu, memerintahku ?" Aku menatap matanya tajam, tidak ada rasa takut seperti semua orang di kampus ini, mereka hanya menonton tidak berani melerai kami. Jika kalian mau tahu semengerikan apa pria ini, bahkan rektor atau dekan tidak ada yang berani membantah Taehyung. Lihatlah singa tanpa taring ini. Dia terus memohon kembali padaku dengan segala cara mengerikanya.

"Gadis sombong ! Lihatlah YG yang mulai runtuh. Siapa lagi yang bisa menyelamatkan YG jika bukan aku ? Mudah bagiku membuat BH berinvestasi dan menyelamatkan YG dari kerugian besar. Jika kamu menurutiku seperti anjing manis, satu jam saja, saham YG kembali normal. Kupastikan itu"

Pria ini selalu penuh dengan kepercayaan diri menganggap uang bisa menyelesaikan semua masalah. Tanpa ragu mempermalukanku dan YGku di depan umum.
"Menyelamatkan YG ? YG bukan baru satu atau dua tahun, tapi seumur hidupku ! YG tidak butuh anak ingusan sepertimu untuk menyelam-"