AM 46

9.2K 1K 73
                                    

Lisa Pov

Sebelum memberitahu orang tua Jennie, aku harus lebih dulu memberitahu orang tuaku. Berharap kali ini aku tidak dimarahi dan disalahkan lagi. Aku berdiri cukup lama di depan pintu ruang kerja ayah, menyiapkan diri sebaik mungkin untuk mengatakan semuanya dengan lancar.

Kuketuk pintu maha besar di depanku.
"Masuk" suara berat ayah semakin menyiutkan nyaliku. Tapi sampai kapan aku harus membohongi mereka tentang pernikahan yang terus ditunda ?

Ruangan kerja Ayah sama besarnya dengan ruang kerjaku. Tapi nuansa elegan dan mewah lebih dipamerkan di sini. Hei, ini ruangan presdire M.H Group, tentu saja singgasana sang raja utama harus terlihat lebih menawan.

"Nah putriku akhirnya pulang. Jadi mau bahas pernikahanmu ?"

Belum juga aku duduk, aku sudah diserang seperti itu. Aku berdiri di depan Ayah, kami dipisahkan oleh meja kerja yang maha besar. Pria itu menatapku penuh tanya, meski nyaliku menciut tapi aku harus bertanggungjawab kan ? Aku sedang mempermalukan keluargaku. Lisa kau sialan.

Aku berlutut, ayah yang terkejut mendadak bangkit menghampiriku.
"Hei kenapa berlutut ? Berdiri" pintanya, aku menggeleng. Kutundukan kepalaku menatap lantai yang entah kenapa mengintimidasiku.

"Pernikahanku batal. Aku minta maaf Dad, ini bukan mauku. Tapi bisa kukatakan semua salahku--"

"Berdiri Lalisa !!!" Ayah membentak, ketakutan semakin menyerangku. Tak ingin membuat pria ini semakin marah, aku pun berdiri. Tapi masih tak berani menatap ayah.

"Ceritakan detailnya"

"Dad, aku tahu aku salah. Tapi coba di posisiku, jadi aku, mana mungkin aku percaya jika aku bisa menghamili perempuan. Dan Jennie hamil, saat tahu dia hamil aku menuduhnya selingkuh. Aku menamparnya, mengusirnya dari rumah--"

Ucapanku terpotong, aku cukup terkejut Ayah mencengkram kerah bajuku. Dengan tangan bebasnya dia menarik daguku, membuatku menatap matanya yang tajam. Sungguh, tatapan seorang Manoban sungguh mengerikan. Apa aku juga memiliki tatapan seperti itu ?

"Kau bagaimana bisa melakukan itu ?"

"Aku- aku emosi--"

"Lalu bagaimana akhirnya kamu percaya anak di rahim Jennie memang anakmu ?"

"8 tahun yang lalu pacarku juga hamil di tengah kencan kami. Dia mengelak tidur dengan laki-laki. Jadi untuk memastikan aku memang menghamili Jennie, aku pergi ke L.A dan saat kulihat putriku--"

Plak !

"Putrimu ?! Katakan lagi Lisa !" Pipiku  panas, dan ini pertama kalinya ayah menamparku. Sekarang telingaku terasa nyaring, volume suara ayah sangat keras. Tanpa sadar aku meneteskan air mata, sekuat apapun seorang Lalisa Manoban aku tetaplah putri kecil ayahku kan ?

"Dia mirip denganku Dad, aku sudah melakukan tes DNA dan kami cocok 99,9%. Aku minta maaf, aku akan bertanggung jawab--"

Tanpa peringatan Ayah menarikku keluar dari ruanganya.
"Dad mau kemana ?" Tanyaku ragu, ayah berhenti mencengkram kerahku. Dia menatapku tajam.

"Membawamu ke rumah keluarga Kim dan menghajarmu di sana. Jika tidak ingin dipermalukan bawahanmu, ikuti aku dalam diam" aku mengangguk pasrah, kenapa sial sekali hidupku ?

Ayahku memiliki tinggi paling tidak 188cm, tubuh dia besar dan perutnya buncit. Juga memiliki jenggot yang sudah beruban. Bayangkan saja pria seperti ini mengancam gadis bertubuh ramping sepertiku. Kira-kira bisa apa aku selain menurutinya ?

Ayah tidak membiarkanku menggunakan mobil lain, dia bahkan menyetir sendiri.

"Berapa usia putrimu ?"

Arranged Marriage S1 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang