AM 12

14.8K 1.4K 26
                                    


Jennie Pov

Tanganku terselip sempurna di lengan Lisa. Kami berdiri tepat di belakang Tiffany dan Mr.Hwang. Calon istri sepupuku terlihat jauh lebih cantik di balik gaun putih sederhana dan elegan sekaligus. Well, sampai sekarang aku belum bertemu Taeyeon, malas mendengar keluhan kegugupanya. Semalam saja dia sudah menggangguku via telfon, aku harus begadang menemaninya yang tidak bisa tidur. Tapi aku berharap tidak ada mata panda di mata Taeyeon. Dia harus sempurna hari ini.

Irene dan Seulgi di belakang kami, selanjutnya Nayeon dan Mina. Seulas senyum muncul lagi dariku tanpa tahu malu, ingatan bayanganku dan Lisa dicermin benar-benar sesuatu. Aku tidak masalah Lisa memakai gaun, dia sempurna dengan balutan itu. Feminim sama sekali tidak mengurangi ketangguhanya. Sejauh ini dia hanya membuka topengnya untukku, sedangkan di depan orang lain emosinya tidak bisa dibaca.

Suara piano terdengar, Jaehyun mengintruksikan rombongan kami untuk mulai melangkah. Kami tersenyum, alunan musik membuat suasana pemberkatan terasa lebih hikmat. Sekalipun aku bisa melihat tepukan dan sorakan meriah dari tamu undangan ketika kami mulai menampakkan diri.

Aku bisa melihat Hyo dan semua sepupuku di dekat altar tempat Taeyeon berdiri. Begitu juga dengan keluargaku yang lain.
"Inilah pesta pernikahan ala-ala Kim" bisik Lisa. Aku ingin memukulnya dan memarahinya tapi itu jelas bukan sikap yang etis. Jadi aku memilih diam.

Mataku menjelajahi dekorasi di luar ruangan, semua jauh dari bayanganku. Lampu-lampu kuning ada dimana-mana. Sepanjang karpet, bunga mawar merah dan putih tertata rapi. Terlepas dari semua kemewahan, settingan dekorasi ini sangat indah.

Semakin dekat ke altar aku bisa melihat Taeyeon menghapus air matanya bekali-kali tapi tidak menyudahi air mata bahagianya. Siapa yang tidak bahagia dan terharu ? Melihat perempuan yang dicintainya berjalan ke arahnya untuk mengucap janji sehidup semati. Terlebih fakta Tiffany sedang mengandung.

Akhirnya Mr.Hwang menyerahkan tangan putri satu-satunya untuk Kim Taeyeon. Dia menyerahkan segala tanggung jawabnya atas Tiffany menjadi tanggung jawab Taeyeon mulai hari ini.

Taeny saling berhadapan kedua tangan mereka terjalin. Dengan lancar Taeyeon mengucapkan janjinya.

"Aku Kim Taeyeon menerima Tiffany Hwang sebagai istriku. Menerima baik dan buruknya. Berjanji setia padanya dalam keadaan miskin atau kaya. Hanya maut yang memisahkan kita" suaranya sedikit bergetar tapi penuh keyakinan. Lisa meraihku ke pelukanya memberiku getaran dan desiran lebih hebat lagi.

"Aku Tiffany Hwang menerima Kim Taeyeon sebagai suamiku. Menerima baik dan buruknya. Berjanji setia padanya dalam keadaan miskin atau kaya. Hanya maut yang memisahkan kita" balas Tiffany.

Taeyeon memasang cincin di jari Tiffany begitupun sebaliknya. Tidak terasa pipiku sudah basah, mereka yang menikah tapi aku yang gemetaran bahagia.

"Sekarang kalian sudah sah sebagai suami istri. Kalian boleh berciuman" pendeta mengakhiri pemberkatan. Tanpa menunggu Taeyeon mencium Tiffany.

Tangisku pecah, Lisa mengeratkan pelukanya padaku.
"Aku akan menunggu sampai kamu bersedia menikah denganku" bisik Lisa.

Lalisa Manoban, tidakkah dia tahu aku sudah terlalu terharu dengan pernikahan Taeyeon ? Dan sekarang seperti itulah kalimatnya.

Pemberkatan selesai dengan lancar, kami bergantian melakukan sesi foto. Langit menggelap dengan cepat. Lisa meminta fotografer mengambil gambar kami berdua. Dan menyuruh mereka menunggu kami berganti baju. Aku terkejut dia memilih pose mencium keningku, dan pose-pose mesra lain.

"Aku orang yang suka mengabadikan momen" katanya, aku tersenyum tapi penasaran apa alasanya ?

"Why ?"

Arranged Marriage S1 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang