When Our Eye's Meet

3.8K 463 56
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana ramai juga penuh euphoria nampak begitu mendominasi di setiap sudut Korean University

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana ramai juga penuh euphoria nampak begitu mendominasi di setiap sudut Korean University. Salah satu universitas terkemuka di Korea Selatan itu tengah melangsungkan festival seni dan budaya yang tiap tahunnya selalu sukses mengundang atensi dari masyarakat. Dekorasi apik telah terpasang dengan cantik, jangan lupakan juga stand-stand makanan yang mampu membuat air liur berjatuhan dan para muda-mudi yang asyik bercengkrama sambil menikmati penampilan-penampilan luar biasa di atas panggung yang berdiri megah tepat di tengah-tengah kampus.

Namun sayangnya bagi Namjoon, hari yang seharusnya menjadi hari pelepas penat itu malah menambah beban pikirannya. Bagaimana tidak, sebagi sosok yang ditunjuk sebagai ketua pelaksana acara, Namjoon tentu saja harus memastikan bahwa acaranya akan berjalan lancar. Pria itu terus pergi kesana kemari memastikan tak ada yang salah barang seujung kuku pun. Ia tak ingin kerja kerasnya juga teman-temannya selama hampir lima bulan itu malah menelan kekecewaan.

Namjoon menatap jam tangan yang melingkar di lengan kirinya, pria itu berdecak jengkel kala melihat panggung yang masih diisi oleh mc padahal seharusnya saat ini sudah waktunya bagi klub dance untuk tampil di atas panggung. Pria itu pun dengan segera berlari kearah belakang panggung, mata tajamnya nampak mencari-cari sosok yang seharusnya menjadi penangung jawab klub dance.

"Wendy, ini kenapa klub dance belum tampil?. Kita udah lewat lima menit loh, kasian anak acara kalau harus merubah rundown lagi" ucap Namjoon yang mampu membuat sosok gadis dengan rambut pirang seleher itu terlonjak kaget.

Wendy yang semula tengah berkoordinasi dengan ketua klub dance pun dengan takut-takut menoleh kearah Namjoon. Mati, mati, mati rapalnya berulang kali dalam hati, ia sebenarnya sudah menduga kalau Namjoon pasti akan datang menemuinya tetapi sedikit ada harapan dalam dirinya kalau pria jangkung yang terkenal sangat gila perfectionist itu tak akan menghampirinya ke belakang pangung. Sialnya, sang keberuntungan tengah tak berpihak pada dirinya sehingga mau tak mau ia harus berhadapan dengan Namjoon yang wajahnya sudah nampak kecut itu.

"E-eh, ada Namjoon" ucap Wendy sambil terkekeh hambar.

Namjoon merotasikan matanya jengah, "Don't waste my time Miss Son, why they're aren't go to the stage now?it's already seven minutes more than the rundown should be" ucap Namjoon kembali menatap pada jam di tangannya

D I V E R G E N TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang