Terlahir kembar bukan berarti mereka akan seiras
Terlahir kembar bukan berarti afeksi yang di terima akan sama rata
Terlahir kembar bukan berarti mereka akan di berkati dengan bakat yang sama
Mereka memanglah terlahir kembar namun mereka benar-benar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapatahunkemudian
Sinar mentari terlihat menyusup memasuki ruangan yang di cat dengan warna baby blue itu melalui celah-celah gordeng yang terbuka. Sesosok gadis yang semula masih terpejam dalam tidurnya mengeliat tak nyaman. Matanya terbuka, melirik kearah kalender yang berada di meja belajarnya. Ia lantas mendesah muram kala melihat lingkaran merah pada benda yang diisi angka-angka itu. Hari ini, ia akan secara resmi menjadi sosok siswi sekolah menegah.
Merasakan rasa malas yang begitu mendominasi, gadis itu lalu menarik selimutnya sebatas dagu dan memutar tubuhnya demi menghindari sinar matahari. Niatnya ia ingin kembali tertidur, menyelami mimpi indahnya yang tadi terpotong. Namun, sepertinya itu hanya akan menjadi niat yang tak dapat ter-realisasikan kala pekikan nyaring serta sesuatu yang berat menindih tubuhnya.
"Bangun dasar pemalas! Ini hari pertama sekolah!"
Ia berdecak kesal, mendorong sesuatu di atas tubuhnya sekuat tenaga hingga terdengar bunyi debuman juga suara yang mengaduh. Ia lalu duduk, menatap jengkel pelaku perusak rencana tidurnya kembali yang tengah terduduk sambil mengusap bokongnya di lantai.
"Yak! Kim Lisa kau menciderai bokong eonniemu yang sangat berharga ini tahu!" ucap gadis dengan surai panjang berwarna coklat seraya bangkit berdiri.
Lisa mendecih, lalu bersidekap dada, "Siapa suruh Rosè eonnie menggangu tidur cantikku?"
"Hei, sudah untung aku membangunkanmu di hari yang sangat spesial ini. Ini hari masuk sekolah, bung!. Tidakkah Kau bersemangat untuk menemui materi pembelajaran baru?" Tanya Rosè mengebu-gebu tanpa menyadari raut sendu yang mendadak menghiasi wajah sang adik.
"Aku itu tak sepertimu eonnie" sahut Lisa mencoba menjaga suaranya untuk tak bergetar namun yang ia dapati malah suaranya berubah menjadi lirihan.
Ekspresi Rosè mendadak berubah, terlihat menyesal. Ia hendak membuka suara tetapi terpaksa urung kala indra pendengarannya menangkap bunyi derit pintu. Atensi si kembar langsung teralihkan kearah pria dengan setelan jasnya yang berdiri tegap di ambang pintu. Sorot matanya terlihat begitu teduh kala menatap Rosè namun berubah dingin kala menatap Lisa yang tertunduk diam.