Sejak awal, Lisa tahu ada yang salah dengan dirinya. Ia tak seperti anak-anak seumurannya yang dapat menangkap pelajaran dengan cepat, ia cendrung lambat dalam menangkap pelajaran. Ia tak seperti kakak kembarnya Kim Rosè yang bahkan sejak kecil sudah terlihat memiliki otak cemerlang seperti sang ayah.
"Disleksia"Saat itu Lisa sama sekali tak mengetahui apa itu disleksia, ia pikir mungkin itu sejenis makanan baru atau permainan yang sedang ngetren dikalangan orang-orang yang mengenakan jas berwarna putih di hadapannya itu. Namun jelas itu bukanlah hal yang bagus karena ketika ia menoleh memandang wajah sang ayah yang selalu terlihat dingin padanya kali ini berubah rumit, ada gurat kekecewaan di dalam wajahnya. Jadi, yang bisa Lisa lakukan adalah terus menunduk dalam, telinganya bahkan tak dapat mendengar dengan jelas perkataan dari dokter di depannya itu. Ia hanya tak ingin kembali kena marah oleh sang ayah.
Ada helaan napas berat yang terdengar dari sang ayah sebelum pria itu berucap, "Baiklah, terima kasih Dokter. Saya permisi" lalu setelahnya Namjoon langsung melengang tanpa mempedulikan Lisa yang dengan susah payah harus turun dari kursi yang untung saja dibantu oleh sang dokter.
"Telima kasih, paman tampan" ucap Lisa sambil membungkukan tubuhnya lalu dengan terburu-buru ia keluar dari ruangan serba putih itu. Takut-takut kalau sang ayah malah meninggalkannya di tempat orang-orang sakit itu.
Matanya langsung menangkap Namjoon yang tengah tertawa lebar sambil mengendong sang kakak. Lisa ikut tersenyum, ia melangkah mendekati sang ayah, tangannya tergapai-gapai ke atas seolah menjadi kode bahwa ia juga ingin di gendong seperti kakaknya namun sang ayah sama sekali tak mengubris Lisa seolah anak itu tembus pandang padahal jelas-jelas Lisa ada di hadapannya. Tangan Lisa mendadak luluh ke bawah berikut dengan senyumnya, ia seharusnya sadar diri, sang ayah tak menyukai kehadirannya.
"Ayah, ayah, turunkan Ochi!" ucap Rosè sambil mencoba turun dengan cara menendang-nendang kakinya ke bawah.
"Rosè mau kemana?" tanya sang ayah masih juga tak ingin menurunkan Rosè dari gendongannya.
"Ochi mau ke Icha ayah" ucap Rosè masih berusaha untuk turun.
"Cium dulu ayah" ucap Namjoon sambil menunjukkan pipi kirinya yang langsung mendapatkan kecupan dari Rosè lalu dengan segera pria itu pun menurunkan Rosè dari gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D I V E R G E N T
Fiksi PenggemarTerlahir kembar bukan berarti mereka akan seiras Terlahir kembar bukan berarti afeksi yang di terima akan sama rata Terlahir kembar bukan berarti mereka akan di berkati dengan bakat yang sama Mereka memanglah terlahir kembar namun mereka benar-benar...