Entah sudah berapa waktu berlalu, yang pasti keadaan masih belum bisa diperbaiki. Avel masih bermain dengan semuanya tanpa menyadari banyak hal yang dia gak tau. Yang pasti juga dia sudah gak bisa diatur. Memang di rumah dia adalah mama yang baik untuk Che, dia juga berperan sebagaimana ibu rumah tangga yang baik juga. Tapi tingkahnya di luar sangat menyakiti hati Reyn.
Gak ngerti apa-apa itu memang kadang menyenangkan, kebenaran selalu menyesakkan dada. Tapi bagaimana lagi, memang lebih baik terluka sekarang daripada selalu berada dalam kebohongan.
Pertengkaran kecil tadi terjadi lagi, Avel sekarang sangat sensitif. Hanya ditanya dari mana aja Avel udah ngomel. Reyn selalu menahan diri, ada Che di rumah, teriakan dan pertengkaran kedua orang tuanya akan berimbas gak bagus buat psikologi dia. Lagian anak kecil gak ngerti apa-apa, apa yang dia tau dan lihat cuma bakal jadi pengalaman yang traumatis bagi dia di seumur hidupnya.
Reyn menyalakan smartphone di tangannya, melihat ada di mana istrinya melalui GPS yang ada di mobilnya. Avel sekarang ada di sebuah kafe di tengah kota. Entah apa yang dia lakukan sekarang.
Reyn memang gak pernah bicara secara langsung dengan Avel. Dia cuma berusaha membatasi gerak istrinya dan berharap Avel paham tentang yang udah terjadi. membongkar semuanya bagi Reyn adalah pilihan terakhir, ketika Avel memang beneran gak bisa diselamatkan lagi harga dirinya.
Pria itu juga sama saja, dia bertingkah seakan dia sedang merebut kembali miliknya. Entahlah siapa yang salah, bagi Reyn memang gak ada yang benar. Mungkin Reyn memang gak bisa jadi kepala rumah tangga yang baik. Perempuan yang dia nikahi berakhir pergi, dan istrinya yang sekarang sedang bermain api.
Dengan malas Reyn berjalan menyusuri Lobby, ada meeting bulanan yang harus dia datangi. Dari semua properti miliknya hanya masuk ke apartemen ini membuat dia selalu sesak. Ada banyak hal yang terjadi di sini, hal yang ingin Reyn ungkap tapi hatinya gak mampu.
" Are you stalker?" Sebuah kalimat pertanyaan terdengar dari belakang Reyn.
" What?" Tanya Reyn heran.
" Berapa kali kita ketemu di sini....? Kamu, suka sama aku? Fans? Secret admirer?" Tanya pria itu dengan nada melecehkan.
" I'm the property owner of this Apartment," jawab Reyn begitu sudah menguasai keadaan.
" Good for you, and good for me." Jawab Pria itu.
" Apa?" Tanya Reyn heran.
" Property owner? Bagus. Dan aku salah satu tenant di apartemen anda. Jadi, perlakukan aku dengan baik," kata pria itu dengan senyum yang tersimpul.
" Tentu saja," jawab Reyn.
" Oh seneng denger ada yang bersikap profesional. Sayangnya aku gak tertarik," balas pria itu sambil melenggang pergi.
Reyn menarik napas panjang, gak ada yang salah dengan yang pria itu katakan. Reyn memang property owner, dia adalah tenant. Memang sudah selayaknya dia diperlakukan dengan baik. Tapi sikapnya barusan, sedikit menyulut api di hati Reyn.
🎸🎸🎸
Barusan itu ngagetin bagi Jojon, pantes aja laki si Avel wara wiri aja di apartemen ini lah dia emang yang punya. Lumayan tajir juga dia ternyata, baguslah paling gak hidup Avel terjamin jadi istrinya orang itu. Ya meski Jojon ngerasa sedikit gak rela belakangan ini. Dulu sih udah ikhlas, dulu tapi. Sekarang beda.
Jojon terperanjat kayak lihat setan, baru aja buka pintu di dalam ternyata ada cewek cantik lagi motong pizza. Kok manusia ini udah ada di sini aja, itu lakinya aja sliweran di luar. Mereka berangkat bareng apa gimana, eh gak mungkin masa selingkuh kok minta anterin laki. Somplak Avel kalo begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP MAMA - Triangle love
General Fiction✓ update every week 😘 Di tengah ngambangnya nasib kuliah magisternya yang tiap hari sukses membuat otaknya kembang kempis, Avel memutuskan untuk cuti dan melamar di sebuah sekolah playschool elit. Lumayan buat mengistirahatkan otak. Sayangnya disi...