35. Completely complicated

7.5K 610 76
                                    

Suasana sedikit berbeda, istrinya biasanya riang dan berisik. Kali ini sedikit pendiam, ditanya cuma senyum. Ngopi bareng diajakin ngobrol jawab juga pake senyum. Serasa ngobrol sama robot.

Tadi Avel menggenggam smartphone Reyn, gak biasanya juga. Avel bukan perempuan yang gatel buka smartphone suaminya. Waktu ditanya cuma jawab abis buka Yutub.

Dan sekarang Avel sepertinya sudah tidur, jauh diujung ranjang munggungin suaminya. Sejak pernikahan baru kali ini Avel kayak ngambek begini. Biasanya lagi PMS juga masih mengoceh.

Mengartikan kalimat yang keluar dari bibir perempuan yang sedang ngambek itu susah. Pake kamus mana pun gak bakalan Nemu juga. Ditanya salah gak ditanya salah. Didiemin salah diajakin ngomong tambah salah.

" dek......" Panggil Reyn.

Gak ada jawaban.

" Dek.....udah tidur....?" Tanya Reyn.

Tapi sepertinya Reyn bertanya kepada angin. Avel masih diem, entah beneran merem entah pura-pura. Reyn menghela napas panjang dan meraih smartphone. Mungkin ada jawaban.

Reyn menutup pintu kamar dengan pelan, rasanya pengap berada dikamar bersama Avel sementara dia bersikap seperti itu.

Sambil berjalan Reyn scrolling smartphone di tangannya, berusaha mencari jawaban. Tadi Avel sedang pegang smartphone, trus sikapnya jadi gak enak.

Langkah Reyn terhenti ketika melihat riwayat panggilan, ada telpon masuk yang cuma sebentar. Tidak sampai 2 menit. Telpon dari Sarah, mamanya Che.

Napas Reyn terasa sedikit sesak, setelah sekian lama pergi begitu saja. Tanpa pesan tanpa menelpon. Dikirimi surat perceraian oleh tim pengacara Reyn dia juga dengan ringan segera tanda tangan.

Sarah tidak pernah peduli dengan Che, setelah pergi gak pernah sekalipun dia telpon mencari Che. Juga gak pernah datang. Kadang Reyn bertanya, bagaimana bisa seorang ibu bersikap seperti itu.

Sarah juga gak perduli dengan gono-gini, gak menuntut alimony. Ketika ditanya berapa tunjangan bulanan yang dia perlukan, Sarah hanya menyuruh pengacaranya mengirim surat penolakan. Dia gak butuh Reyn, gak butuh Che.

🎸🎸🎸

Reyn menyepi di balkon, sebisa mungkin menjauh dari kamar. Jangan sampai ada yang dengar, entah Avel entah Che entah siapa pun. Harusnya Sarah pergi gak usah kembali. Reyn sudah mengubur dalam segala yang sudah terjadi, Reyn sudah memaafkan.

" Hai....." Terdengar suara ringan dari speaker smartphone di telinga Reyn. Suara Sarah.

" Tadi telpon....?" Tanya Reyn.

" Bukannya tadi sudah kamu angkat....?" Tanya Sarah balik.

" Apa....?" Tanya Reyn.

" Tadi kamu sudah angkat, tapi gak bicara. Whatta arrogant man." Kata Sarah.

Lega,

" Tadi dipake mainan Che." Reyn beralasan.

" Whatever." Jawab Sarah.

" Ada apa..? Setelah sekian lama." Tanya Reyn

" Aku mau kesana." Jawab Sarah.

" Apa.....?" Tanya Reyn kaget.

" Mungkin lusa mungkin beberapa hari lagi. Persiapkan kamarku." Kata Sarah.

Reyn mengusap wajahnya, Sarah mau datang. Buat apa, semua sudah berjalan baik-baik saja. Dia ingin pergi ya sudah pergi saja. Reyn dan Che baik-baik saja tanpa Sarah.

STEP MAMA - Triangle loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang