54. Goodbye (2) - End.

13.1K 549 309
                                    

Reyn paham rasanya udah pasti canggung berhadapan sama orang yang pernah selingkuh ama istri. Tapi gimana lagi, gitu-gitu Reyn juga manusia. Dari beberapa waktu belakangan Reyn juga paham orang ini tetep berusaha buat nemuin Avel. Reyn juga paham pecahnya hati rasanya kayak apaan.

Avel udah bersumpah setia bakalan berbakti ama suami apapun kondisinya. Reyn gak mau buat perjuangan Avel memberat gegara urusan yang belum kelar sama orang ini. Biarin Avel selesain sendiri bukan pilihan bijak, banyak hal mungkin bisa terjadi.

Rasa canggung campur sedikit amarah hinggap di ujung hati Reyn, dia menanggalkan ego sebagai pria dan suami ketika dateng nemuin orang ini. Bila gak sanggup nahan Reyn bakal bisa baku hantam sejak lama.

Yang begitu gak berlaku bagi Reyn. Dia bisa bersabar meski itu berasa pahit pas ditelan. Bukankah iman itu setengahnya syukur dan separuhnya lagi sabar. Menjadi taat itu emang gak mudah.

" Aku harap masing-masing dari kita berhenti." Reyn membuka lagi percakapan.

" Berhenti....?" Tanya Jojon gak enak.

" Sudah cukup kita saling menyakiti." Lanjut Reyn.

" Oya.....?" Tanya Jojon rada sinis.

" Dia baik-baik saja, aku bisa mengurusnya." Kata Reyn lagi.

" Baguslah," sahut Jojon tanpa nafsu.

" Sebaiknya kamu berhenti, dia gak akan lagi bisa kamu temui." Kata Reyn kalem.

" Aku masih ingin menanyakan banyak hal." Jawab Jojon belum puas.

" Jawaban dari banyak pertanyaan itu, Avel sekarang berusaha jadi istri dan ibu yang baik." Balas Reyn.

Jojon menarik napas dalam, mau bicara apa lagi dia udah males. Yang dia pengen ketemu itu Avel, bukan lakinya. Memang Reyn bicaranya kalem dan adem, tapi Reyn berusaha jauhin Jojon sama Avel. Ngadepin manusia macam begini begitu sulit, Reyn gak mudah kepancing amarah.

" Kalo kamu masih terus menemui dia, perjuangannya memperbaiki semuanya akan lebih berat. Tempatnya sekarang adalah di sisiku, sebagai istriku. Kamu harus paham." Lanjut Reyn.

" Ada kisah yang belum selesai," jawab Jojon rada pedih.

" Sebaiknya segera selesaikan....!" Kata Reyn tegas.

" Bagaimana caranya....? Dia lihat aku saja sudah gak mau.....? Kamu udah tau rasanya dibuang gitu saja....?" Tanya Jojon agak galak.

" Ada acara beberapa waktu lagi dan kami pasti datang. Kalo kamu bersedia mengisi masih ada slot untuk seorang singer." Kata Reyn tanpa terpancing.

" Urusan kerjaan email saja," jawab Jojon tanpa perasaan.

" Oke," balas Reyn tetap tenang.

" Aku pergi," pamit Jojon yang segera beranjak dari kursinya.

Harga diri sebagai pria sedikit berantakan bagi keduanya.

🎸🎸🎸

Studio ramai dengan para manusia gak berguna, ditambah dengan kepulan asap rokok, rupanya mas Arip mampir. Jojon yang udah oleng kena bully Kevan dan Amin sekarang ketemu mas Arip, ya makin nyungsep.

" Rocker e galau," sindir mas Arip sambil nyebat.

" Bacot terus mas, sini ayok duet." Ajak Jojon sambil muter-muter tuner.

" Gue yang nyanyi ya lagu Jawa Jon, ayok lu kapan ikut gue manggung lagi....?" Tanya mas Arip sambil menikmati asap.

" Gak sempet mas, ajak yang laen aja lah. Tuh Kevan banyak nganggur." Tunjuk Jojon pada Kevan yang lagi asyik stem.

STEP MAMA - Triangle loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang