2. DABUS'D

13 6 0
                                    

" Lilu!! lo lihat kompetisi semalam kan? UH SUMPAH GUE GAK BISA TIDUR GARA GARA SEMALAM!! GILA YAA KEREN BANGET!! "

Aku mendengus kesal mendengar suara Dian yang besar dan berbicara dengan topik yang itu itu saja sepanjang perjalanan menuju kelas.

" Dabus'd, cowo itu keren banget ya, gue tuh penasaran banget sama nama aslinya, tuh cowo wajah nya selalu ditutup, tapi dari gosip yang gue dengar ya, katanya cowo dengan username Dabus'd itu GUANTENG BANGET!! COGAN!! ih makin penasaran aja gue sama wajah nya, terus dari gosip yang gue denger juga, Dabus'd itu sekolah disini juga!! keren gak tuh? huaaa gak tahan!! apalagi dia anggota itu King Parkour!! "

" Cudii, udah dong, gue enek tau gak dengerin lo ngomong Dabus'd mulu, iya gue tau dia keren, terus selalu menang kalo ada kompetisi Parkour tapi gue bosan denger cerita lu Diii!! jadi ssttt, diam ya sayang nya aku, " sela ku menyudahi ke haluan Dian. gadis itu memberengut kesal sembari meletakkan tas di atas meja, lalu duduk dengan bermain handphone.

Aku duduk disebelah Dian. menyampirkan tas di punggung kursi dan ikut larut dalam teknologi komunikasi bernama Handphone.

" OMEGAT DABUS'D!!! " teriak Dian tiba tiba hingga menjadi pusat perhatian anak kelas XII IPA 2. seseorang yang baru saja melewati bangkuku dan Dian tiba tiba berhenti, lalu menoleh kearah Dian pada saat Dian berteriak Dabus'd. pria itu menatap Dian datar.

" Kenapa lo? jangan mentang-mentang lo itu ganteng, terus gue bisa tertarik lagi sama lo, Oh No,  gue bisa move on kali, lo tenang aja, " ujar Dian membuka percakapan. pria dengan papan nama di bajunya Gianyar Kanopi, pria yang memandang Dian sangat Datar dan sinis tadi tidak memperdulikan ujaran Dian. dia justru mengubah arah pandang nya kearahku. dan itu berhasil membuatku salah tingkah. cara menutupi nya adalah dengan berpura pura kembali mendengarkan musik, seakan akan tidak peduli.

" lo kenapa sih, Cud? " tanyaku setelah Gian melanjutkan jalannya ketempat duduk.

" OMEGAT OMEGAT OMEGAT LILU!! PARAH PARAH!! SUMPEH! GAK NYANGKA!! gue sampe lupa gara gara Gian tadi, huh! lo liat ni Luk. " Dian menyodorkan dan menunjukkan layar handphone nya kearahku. mataku menyipit melihat layar handphone Dian yang gelap, tidak ada apa apa disana.

" Kenapa? layar Hp lo retak? " tanyaku bingung dengan kerutan di dahi.

" Ihhh! kok retak sih!! ituloh, INSTAGRAM nya liat " balas Dian geram.

" INSTRAGRAM APAAN COBA!! HP LO MATI GITU! LOL AMAT SIH " bentakku kesal lalu berdiri hendak ke wc.

" Hah? mati? " Bingung Dian lalu mengecek langsung layar Handphone nya. tentunya anak itu melongo kesal.

" Ihhs kesel banget deh gue, kok bisa habis sih baterei nya, " kesal Dian merengek. aku geleng geleng melihat tingkah Dian dan pergi ke Wc, Namun, Dian justru mencegat lalu mengambil paksa Handphoneku.

" Diam!! Duduk dulu!! gue mau nunjukin Instagram yang tadi, " ujarnya saat aku akan mengeluarkan suara mengomel.

" Gue habis nge-Stalker akun Instagram pribadinya Dabus'd, siapa tau kita bisa tau wajah nya Dabus'd di Instagram ini " bisik Dian tapi masih terdengar keras.

" kuy kita stalker! " lanjut Dian. aku melirik Gian duduk dibelakang, wajahnya tampak biasa tapi aku curiga pria itu tengah menguping pembicaraan kami.

" nanti aja deh, dirumah gue, gue mau ke toilet " ujarku dengan tujuan menolak. Dian mengganguk, ia kembali melanjutkan memainkan handphoneku.

Aku berjalan santai menyisiri tiap koridor menuju toilet dan kembali lagi melewati jalan yang sama menuju kelas. saat melewati koridor kelas XII IPS 4 aku berhenti, tersenyum lalu melambai kearah pria jangkung yang duduk di pojok jendela jauh dari arah pintu. kata nya, dia sengaja duduk disana, supaya, setiap kali aku melewati kelasnya dia bisa melihatku dengan puas. fungsinya sebagai obat penyemangat belajar. dasar Bucin.

Aku melambaikan tangan sekali lagi sebulum akhirnya pergi dari sana. dipertigaan jalan di dekat kelas, aku bertemu Gian duduk enteng diatas meja guru yang sengaja dikeluarkan karena sudah rusak. pria itu melihatku dan menghampiri.

" titip surat ini buat Dian, " ujar Gian to the point, tentunya dengan wajah datar nya itu dan kembali masuk kedalam kelas. dengan santainya ia melewati meja Dian sembari menoyor kepala gadis itu.

' kenapa gak langsung kasih ke orang nya aja sih, kenapa harus titip ke gue, kan satu kelas, terus itu kan dia lewat tempat Dian. itu anak sebenarnya pintar atau pintar kebodoh bodahan sih? heran gue ' batinku kesal. mengomel dengan wajah cemberut.

Aku langsung duduk dengan raut jengkel sembari menatap kesal kearah Gian.

" Nih, dari Gian, " ujarku kesal menyodorkan surat, amanat dari Gian.

" Hah? seriusan? tapi kok? eh seriusan ini luk? masa iya sih Gian udah berubah pikiran jadi nerima cinta gue? lewat surat ini? " kaget Dian girang sembari mengambil cepat surat nya. Dian mendekatkan wajahnya kewajahku, berbisik.

" Masa iya sih, seorang Gianyar menerima cinta Audian Kumala? suatu mukjizat ini, " bisik Dian cekikikan, sesekali melirik kearah Gian di pojokan kelas.

" Dih! " tanggapku.

" buka ah, penasaran gue, " guman Dian senang. ia membuka surat yang dilipat sembarang dari Gian, dengan wajah merona.

Dian Diam, jika tadi wajah Dian merah merona Sekarang menjadi merah padam seperti kepiting rebus.

" kenapa? " tanyaku bingung.

" lo baca sendiri aja deh! " kesal Dian menyerahkan surat tadi. aku ragu ragu menerima, lalu membaca isi suratnya, dan, HAHAHAHA. Aku tertawa sangat kencang setelah menbaca isi surat.

" iya!! ketawa aja terus, suka kan lo!! " jengkel Dian dan berdiri mendatangi meja Gian. membentak serta memarahi pria itu. objek yang dimarahi justru acuh, ia tidak memperdulikan ocehan Dian.

" Apasih!! banyak mulut, lo!! " ketus Gian dengan ekspresi datarnya. Aku mengubah posisi duduk menghadap belakang kearah Dian berdiri sehabis mengocehi Gian. dengan jailnya aku mengangkat surat tersebut menunjukkan ke Dian. Dian langsung mengambil dan merobek kertas surat tersebut.

Isi Surat

D I A N    T O L O L

bu Daniar guru matematika memasuki kelasku, pembelajaran pun dimulai.

Salam Hangat
Lintasan_Bintang

Dabus'd & You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang