Pada dasarnya, good looking lebih di hargai. Di bandingkan, good attitude.
-Anantta Senia Willsen.
Asyilla sudah mengikuti perintah yang di berikan oleh Pak Hendri untuk memberitahu semua murid kelas 12 mengenai campping yang akan di selenggarakan oleh pihak sekolah. Kini, tinggal kelasnya yang akan di berikan pengumuman itu. Asyilla tak sabar, melihat ke antusian teman-temannya saat mendengar pengumuman ini. Kita lihat, seberapa hebohnya mereka.
Asyilla berdiri di depan, dengan tangan yang memegang sebuah selebaran. Matanya mencoba mengedarkan pandangannya, melihat suasana kelas yang tampak riuh. Hingga gadis itu mencoba menepuk kedua tangannya, agar mereka mampu terfokus pada dirinya.
"Woy ... woy! Sisil mau ngasih pengumuman nih!" Asyilla berseru dengan kedua tangannya yang mencoba bertepuk-tepuk untuk menghasilkan suara agar mereka mendengarkan. "Bisa lihat Sisil dulu gak sih? Di kacangin itu gak enak tahu. Di kira Sisil martabak tabur kacang gitu?"
"Yaelah, pundungan banget lo jadi orang, Sil," tukas Sandy menyahut.
Asyilla memalingkan wajahnya, sebal. "Bodo amat! Sisil itu mau memberikan pengumuman yang amat sangat penting!"
"Pengumuman apa, Sil? Jamkos?" tanya Agus teman sekelasnya.
"Wih ... pak Pelor gak bakalan datang, ya, Sil?" tanya salah-satu temannya. Mereka semua mencoba menduga-duga. Tapi sayang, dugaannya meleset.
"Ck, dengerin dulu bego! So pasti, dugaan kalian itu salah. Gue mau memberikan pengumuman yang cukup, wow...," ujar Asyilla sangat antusias. Melihat Asyilla yang seperti itu, mereka semakin di buat penasaran.
"Buruan!!!"
"Jadi gini ...." Asyilla menjeda ucapannya. Membuat perkataannya sengaja di gantung seperti hubungan kalian. "Nungguin, ya...," lanjut Asyilla memasang wajahnya lucu.
Sial! Mereka harus di buat menunggu oleh ucapan Asyilla, namun malah di kerjai. Memang, gadis cantik itu tidak mempunyai akhlak. Ralat, lebih tepatnya gadis itu tengah bergurau sebentar. Asyilla tertawa puas, melihat wajah teman-temannya seketika masam.
"Gak ada akhlak lo, Sil!" teriak Sandy yang berada di barisan belakang. "Buruan, elah! Lo pikir, di buat menunggu itu enak apa? Kagak!"
"Yeh ... curhat lo?" tukas Kayra sinis.
Asyilla memberhentikan tawanya. Dan melanjutkan kembali ucapannya. "Jadi gini, sekolah kita akan mengadakan campping di Bandung. Tempatnya, di sebuah bukit Pamoyanan. Seru 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)
Ficção Adolescente-Cerita ini di tulis oleh tangan yang tak pernah kau genggam- [5 part di private. Silakan follow akun ini terlebih dahulu] Asyilla Maharani Carolline, dan Ananta Senia Willsen. Keduanya harus terjebak dalam situasi yang sangat membingungkan, bahkan...