29. Penyesalan

2.9K 441 22
                                    

Semesta sedang menjalankan satu peran, saat ia terlalu muak melihat manusia yang hanya bisa mengikuti ambisinya yang gelap.

—Aurel Natasya—

Misi yang sudah bisa di katakan selesai, mengantarkan mereka untuk melihat kondisi Atta yang masih koma di dalam tubuh Asyilla. Mereka harap, Asyilla dan Atta bisa kembali ke raga mereka masing-masing. Karena sebuah hak yang pernah di rampas, kini sudah berhasil di rebut kembali.

Mereka semua menyusuri koridor rumah sakit yang cukup ramai oleh pengunjung yang berlalu lalang. Langkah Asyilla sangat lebar, tak sabar untuk melihat kondisi gadis itu. Harapannya kini Cuma satu, berharap dirinya akan kembali ke tubuhnya. 

Asyilla dan kawan-kawan memasuki ruangan Ata yang sudah ada Intan dan juga Bisma yang menjaganya. Kedua orang tua ini benar-benar tidak meninggalkan Ata sendirian. Walaupun yang mereka kira, bahwa yang terbaring lemah itu adalah Asyilla, putrinya.

“Permisi....” Mereka memasuki ruangan itu dengan sangat sopan. Wanita paruh baya itu tersenyum ramah, dan mempersilakan masuk kepada mereka.

“Bagaimana keadaan Asyilla, Tante?”  Amel bertanya sedikit canggung. Pasalnya, gadis itu baru pertama kalinya bertemu Intan.

“Tante baru lihat kamu, kamu siapanya Asyilla?”

“Dia temen sekolah Sandy, Tan.” Sandy menjawab pertanyaan Intan. Intan mengangguk paham.

“Tante, sama Om lebih baik istirahat aja, biar kami semua yang menjaga Asyilla,” ucap Asyilla. Sepasang matanya begitu sangat sendu. Ingin sekali Asyilla mengatakan apa yang belum pernah ia katakan mengenai kondisinya yang sebenarnya.

“Memangnya gak bakal merepotkan kalian?” tanya Bisma sedikit merasa tidak enak.

“Enggak kok, Om, tenang aja.”

“Ya sudah, Om sama Tante permisi dulu,” ucap Bisma berpamitan dan di angguki oleh Asyilla dan teman-temannya.

Setelah Bisma dan Intan keluar dari ruangannya, mereka semua mendekati brankar Ata yang kini masih setia memejamkan matanya di tubuh Asyilla. Air mata Asyilla lolos— Sedih—meratapi kondisi Ata yang masih setia berada di alam bawah sadarnya.

Amel, Riki, Ogi, dan Marvel, keempatnya benar-benar tidak menyangka dengan apa yang ia lihat. Tubuh yang kini terbaring lemah, adalah sosok Ata yang berada di dalam tubuh Asyilla. Ata yang selama ini ia buli, kini sedang melawan mautnya.

“Ta, gue udah berhasil ngerebut harta lo kembali dari wanita iblis itu. Lo jangan khawatir lagi, Ta. Wanita iblis itu akan menghabiskan masa tuanya di dalam buih penjara,” ungkap Asyilla pada Atta, meski gadis itu sama sekali tidak menyahuti ucapannya.

Tangan Asyilla mencoba meraih tangan Ata yang kini ada di tubuhnya. Air mata Asyilla menetes tepat di tangan itu. Dan hitungan detik, sebuah getaran langsung menyatu pada diri mereka masing-masing. Akibat getaran itu, Asyilla langsung pingsan tak sadarkan diri di sebuah kursinya.

Asegaf dan teman-temannya merasakan begitu panik melihat kejadian itu. Asyilla dan Ata, keduanya seperti orang yang tengah ke setrum. Apalagi, melihat Asyilla yang harus tergontai lemas dan tak sadarkan diri. Membuat mereka merasakan tidak bisa mengalihkan rasa khawatirnya.

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang