47. Fitnah

2K 389 96
                                    

Sebanyak apa pun kebaikan yang kita tanam, namun tidak akan pernah bernilai oleh orang-orang yang membenci kita.

—Bisma Maharaja—

[Fitnah lebih kejam, dari pada pembunuhan]

———————

Masih ada satu hari lagi Asyilla berada di Bandung. Gadis itu tengah bersiap diri untuk pergi bersama Asegaf, sesuai pesan yang sudah ia terima tadi malam. Asyilla melihat pantulan tubuhnya di cermin. Cantik, pikirnya.

Saat Asyilla meraih slim bagnya, tiba-tiba saja Kayra menerobos pintu kamar Asyilla begitu saja, dan menutupnya rapat-rapat. Asyilla tampak sedikit terheran, namun Kayra langsung menarik tangan Asyilla untuk duduk di ranjangnya.

“Sil, lo harus lihat,” ujar Kayra begitu sangat panik.

“Apa?”

Kayra memberikan sebuah ponselnya terhadap Asyilla, dan menunjukkan sebuah foto Asyilla yang sangat intim. Asyilla yang melihatnya sungguh sangat syok. Ia sama sekali tidak pernah melakukan hal seperti ini. Apalagi, melakukan hal yang berbau pornografi.

Asyilla menatap pada Kayra dengan mata yang berkaca-kaca. Asyilla sangat berharap untuk Kayra tidak percaya dengan hal itu. Selama dirinya menjadi model, Asyilla tidak pernah menjadi model majalah dewasa seperti yang ada di ponsel milik Kayra. Tapi siapa yang sudah memanipulasi foto itu, sampai harus di sebar luaskan? 

“Gu-gue gak kaya gitu, Kay. Lo tahu itu kan?” Asyilla berujar sangat gugup, satu tangannya mencoba meraih tangan Kayra. “Gue gak pernah melakukan hal seperti itu, Kay. Itu bukan gue,” lirihnya.

“Gue percaya sama lo. Selama lo jadi model, lo gak pernah ikutan model majalah dewasa kaya gini.” Kayra sangat percaya dengan perkataan sahabatnya itu, ia tidak gampang terhasut dengan bukti yang belum jelas. “Tapi, kenapa foto lo bisa tersebar luas kaya gini, Sil? Apalagi, dengan pose yang sangat hot.”

“Gue yakin, ada yang memanipulasikan foto gue, Kay.”  Asyilla terisak, siapa yang sudah tega melakukan ini terhadapnya?

Saat sedang berbicara bersama Kayra, suara ketukkan pintu terdengar dari luar. Kayra mencoba beranjak dari tempatnya dan membukakan pintu itu. Ternyata, itu adalah Sandy.

“Ikut gue ke ruang tamu sekarang,” ucap Sandy pada Kayra dan Asyilla.

Asyilla dan Kayra hanya menurutinya saja, mereka langsung beranjak dari kamarnya menuju ruang tamu. Saat langkah keduanya menuruni anak tangga, semua orang yang sudah ada di ruang tamu, langsung menatap ke arah Asyilla. Bahkan, mereka menatapnya begitu sangat intens. Apa mereka tahu soal ini?

Asyilla dan Kayra menghampiri teman-temannya dengan sangat gugup. Asegaf yang tengah duduk di sebuah sofa, ia langsung bangkit menghampiri Asyilla dengan wajah yang menahan amarah.

“Maksud foto ini apa?”  Aseggaf bertanya dengan menyodorkan ponselnya terhadap Asyilla.

Asyilla mendongakkan wajahnya, dan menatap sebuah ponsel yang sedang Asegaf pegang. “Aku gak seperti itu, Sep, itu bukan aku.”

“Kalau itu bukan lo, lalu ini apa?!” Asegaf langsung melemparkan sebuah majalah pada Asyilla.

Majalah dewasa itu, terdapat gambar Asyilla yang tengah berpose hot tanpa busana. Membuat Asyilla menggeleng kepalanya pelan. Asyilla sama sekali tidak pernah melakukan itu semua. Itu bukan dirinya.

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang