20. Segmen 2

3.1K 498 4
                                    

Sesulit apa pun perkara yang kita jalani, akan terlihat mudah jika di barengi dengan usaha dan doa.

—Asyilla Maharani Carolline-

Segmen 2—Misi pun masih terus berlanjut. Sepulang sekolah ini, mereka langsung meluncurkan aksinya dengan masing-masing tugas yang sudah di berikan.

Kali ini, Sandy harus bisa mendekati Aurel untuk mendapatkan sebuah informasi  dari gadis itu. Seperti biasa, Sandy menunggu Aurel di depan gerbang SMA Semadi. Namun, Sandy mencoba mengirim chat melalui instagramnya. Agar jaga-jaga, bahwa Aurel tidak dengan kekasihnya.

Sandy Antonio
Gue tunggu di depan gerbang!

Pesan itu terkirim. Dan tak lama, sebuah notif masuk ke layar ponsel miliknya. Dan melihat sebuah balasan dari gadis itu. 

Aurel Anatasya.
Ok, bentar lagi gue ke situ.

Sandy tersenyum ketika menerima balasan pesannya. Tak lama, gadis berambut pirang itu datang menghampiri Sandy dengan senyuman melengkung di bibirnya. Senyuman itu sangat manis.
Namun sayang, sikapnya tak semanis senyumannya.

Aurel menghampiri Sandy dengan tatapan yang sangat berbinar. Tak menyangka, bahwa Sandy akan menemui dirinya kembali. Aurel kira, Sandy akan menjauh atas aksi pukulan yang di layangkan oleh kekasihnya. Nyatanya, tidak.

“Nunggu lama, ya?”

Sandy menggeleng pelan, lalu tersenyum ramah. “Enggak kok, gue juga baru datang."

Aurel mengangguk. “Terus, kita mau ke mana? Memangnya, Lo gak takut di gebukin sama cowok gue lagi?”

“Gue mau ngajak lo makan. Dan gue gak takut sama cowok lo. Jadi gimana ... mau gak?”

Tidak bisa di ungkiri, Aurel tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, meskipun dirinya sudah mempunyai kekasih. Jika bisa bermain aman, kenapa tidak menerima tawaran itu?

“Ayok berangkat,” ucap Aurell. Lalu menaiki motor kebesaran milik Sandy.

Di sepanjang perjalanan, Sandy tersenyum smirk di balik helm full facenya. Aurel sudah masuk ke dalam perangkap yang sudah dirinya buat. Gadis itu terlalu terperdaya dengan ketampanan yang di miliki olehnya. Ternyata, bukan hanya laki-laki saja yang mata keranjang. Sebaliknya, perempuan juga sama halnya seperti itu.

Sesampainya di sebuah kafe itu, keduanya langsung memasuki kafe tersebut dan memilih tempat yang paling ternyaman. Suasana kafe itu pun terbilang cukup romantis untuk pasangan yang datang ke sini. Untuk para kaum yang jomblo, harap bersabar. Sandy pun segera memesan menu makanan untuk menambah kesan agar lebih terlihat santai ketika mengajak Aurel mengobrol.

Alunan musik di sana terus berirama, membuat pengunjung kafe yang lain terbuai dengan senandung alunan lagu tersebut. Seorang waitters menghampiri mereka dan menyajikan sebuah makanan yang sudah di pesan sebelumnya. Aurel terus menatap Sandy dengan senyumannya. Sorot matanya berbinar, menunjukkan sebuah kebahagiaan di sana.

"Thanks ya, udah ngajak gue kesini.” Sandy hanya mengangguk dan tersenyum. Tidak masalah, jika dirinya memperlakukan Aurel seistimewa ini. Yang terpenting, Sandy harus mendapatkan informasi dari gadis itu.

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang