40. Putus

2.5K 394 115
                                    

Setiap hal yang tergenggam, memang sering kali harus di lepaskan. Karena yang terbaik, tak selamanya menjadi yang terpantas.

Asyilla Maharani Carolline—

[Kota berjuta lara dalam duka!]

———————

“Asyilla!” pekik teman-temannya kaget.

Asyilla tersenyum miris. Langkahnya mencoba mendekati teman-temannya. Setiap langkah yang berderap, setiap itu pula Asyilla merasakan sakit yang terus menusuk pada hatinya. Sungguh, Asyilla merasakan sangat kecewa. Bukan hanya di khianati oleh kekasihnya, tapi Asyilla juga harus di khianati oleh teman-temannya. Apa semiris ini hidupnya?

Mereka menatap Asyilla dengan tatapan penuh bersalah. Apalagi, melihat raut wajah Asyilla yang berusaha tetap tegar dan menahan air matanya. Apa mereka sudah sangat keterlaluan kepada Asyilla? Harusnya dari awal, mereka mengatakan hal yang sebenarnya mengenai Asegaf.

Sandy berjalan mendekat pada Asyilla. “Kenapa kesini gak bilang-bilang dulu? kata gue juga apa, lo gak boleh ke Bandung. Kalau lo kangen, lo bisa bilang sama gue, nanti gue yang akan ke Jakarta.”

Asyilla tersenyum kecut. “Kenapa? Biar gue gak lihat pengkhianatan maksud lo?”

“Enggak gitu maksud kita, Sil,” ujar Amel merasa sangat bersalah.

Asyilla mengusap wajahnya kasar. Tidak, dirinya tidak boleh menangis di depan mereka. “Salah gue apa sih sama kalian? Di sini, gue bukan hanya di khianati oleh pacar gue sendiri. Tapi, gue juga di khianati sama sahabat-sahabat gue.” Asyilla berbicara lirih. Berkali-kali ia harus mengembuskan nafasnya kasar.

Kini Asyilla mencoba menghampiri Asegaf dengan senyuman miringnya. “Lo ada hubungan apa sama Ata? Lo tahu definisinya seorang pengkhianat itu apa? Sampah!” ujar Asyilla tegas. Asegaf tersenyum kecut. Apa kabar dengan dirinya yang sudah selingkuh dengan mantannya?

“Syill, ini gak seperti apa yang kamu lihat,” senggah Atta dengan rasa takutnya.

“Gue gak nanya lo, Ta! Lo gak usah takut, gue gak akan marah,” balas Asyilla tersenyum tipis. Matanya beralih menatap Asegaf kembali. “Gue tanya sekali lagi, ada hubungan apa lo sama Ata?”

“Dia pacar gue! Dan pertanyaan lo waktu itu benar, ternyata gue jatuh cintanya sama diri Ata, bukan sama lo!” jelas Asegaf sangat menyakitkan.

Asyilla berbalik badan dan berjalan beberapa langkah. Namun dirinya langsung menoleh dan menghadap pada Asegaf lagi. Satu tangannya terulur, menunjuk pada laki-laki itu.

“Tajam-tajam kata-katamu, seram-seram perbuatanmu, tak tahan mata dan telinga menerima kenyataan....” Sikap tegasnya tadi, kini berubah menjadi ke mode awal, di mana Asyilla menunjukkan sikap recehnya.

Semua teman-temannya membulatkan matanya. Tak percaya dengan kelakuan Asyilla saat ini. Dalam situasi seperti ini pun, Asyilla masih berusaha untuk menunjukkan sikap humornya.

“Lo itu gila! Dalam keadaan serius seperti ini, lo masih bisa bercanda!” Asegaf begitu muak dengan segala tingkah yang Asyilla tunjukkan. “Gue itu gak pernah cinta sama lo, Asyilla! Gue bantuin lo, itu karena demi Atta!”

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang