14. Perhatian-perhatian

966 262 31
                                    

"Ra, temenin aku ke nikahan temen, ya?"

Serentetan kalimat itu berhasil membuat Sera merelakan malam minggunya demi mendatangi pernikahan orang asing---lebih tepatnya teman Adit. Namun, lelaki tinggi berbadan tegap yang mengajaknya itu malah pamit untuk bergabung dengan teman-temannya yang lain, meninggalkan Sera yang berdiri sendiri di dekat salah satu meja sambil mengedarkan pandang ke penjuru ballroom. Tak ada yang dikenalinya, semua tampak asing dan membuatnya tersesat di pernikahan orang lain.

Perempuan yang mengenakan barwick dress berwarna biru gelap itu sedikit membungkuk ketika merasakan kakinya nyeri karena hak tinggi yang dikenakannya. Ia lantas memberikan pijatan pelan di sekitar betis untuk mengurangi rasa nyeri tersebut.

 Ia lantas memberikan pijatan pelan di sekitar betis untuk mengurangi rasa nyeri tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pegel, ya?"

Pertanyaan itu membuat Sera mendongak, dan sontak membulatkan mata ketika mendapati sosok yang dikenalinya baru-baru ini. "Oh?"

"Tariq." Lelaki yang mengenakan blazer hitam itu langsung memperkenalkan diri saat menyadari Sera tidak mengenali dirinya. "Temen Rama."

"Ah, iya. Sorry, gue lupa." Sera lantas berdiri dengan tegak untuk menyetarakan tinggi dengan Tariq.

"Lo kenapa? Kakinya pegel?" tanya Tariq kembali pada topik yang berdasar pada penglihatannya pertama kali.

Sera mengangguk. "Heem, enggak biasa pake hak. Lo dateng sendiri, Riq?"

"Hahahaha ... keliatan banget, ya, gue enggak bawa gandengan?" tanya Tariq di sela-sela tawa. "Iya, gue sendiri---dan enggak sama Rama kalo lo penasaran."

Sera mencebik. "Gue enggak nanyain dia."

"Iya, gue 'kan cuma ngasih tau kali aja lo penasaran," kilah Tariq sedikit menggoda. "Eh, omong-omong lo dateng buat siapa?"

"Kakak gue."

Tariq melotot. "Pengantinnya kakak lo?!"

"Eh, bukan! Gue di sini nemenin kakak gue," sangkal Sera.

"Oooh, kirain. Dunia sempit banget kalo ternyata kating gue adalah kakak dari temennya temen gue."

Sera tertawa pelan saat mendengar perkataan Tariq yang dilebih-lebihkan.

"Eh, lo tau? Rama juga di sini," papar Tariq.

Sera mengernyit. "Tadi katanya lo enggak sama Rama?"

"Maksud gue, ada di hotel ini juga. Dia lagi makan-makan sama keluarga calon istri kakaknya," cerita Tariq membuat Sera tertegun seketika. "Lo mau ke sana?"

Serama (Ayo, Move On!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang