41) Ekstra part

1.4K 101 14
                                    

Ujian tengah semester datang begitu cepat, Tania harus ekstra berjuang untuk memahami materi yang baru saja dia terima. Daya ingat Tania jelas tidak bisa diragukan lagi, tetapi kali ini dia tidak boleh kalah dengan Toni. Pria itu selalu mendapat posisi pertama selama ujian harian, dan untuk kali ini, Tania tidak boleh mendapat nomor dua, apapun itu dia harus menduduki peringkat pertama.

Tania berfikir, posisi dirinya yang selalu diperingkat kedua jelas adalah ulah dari Toni. Setiap akan ada ujian, pria itu selalu mengganggunya seperti seorang anak kecil. Menyuruhnya melakukan ini dan itu, selalu menciumnya dimana-mana, menariknya kedapur untuk membuatkan makanan dan masih banyak lagi. Tania bingung, kenapa saat dihadapkan oleh Toni, Tania selalu tidak bisa menolak. Toni yang manja tidak sama saat mereka berada diluar, dia terlihat sangat dingin dan tak tersentuh. Berbeda jika berhadapan dengan Tania, selalu ada dimana Toni yang menempel bak sebuah lem yang merekat pada objeknya. Hal itu juga yang membuat hatinya terasa hangat. Prilaku itu yang hanya ditunjukkan kepadanya membuat Tania begitu menyukai Toni.

Tania memasukan dua kotak bekal kedalam tas ransel dan berjalan untuk menghampiri kekasihnya yang sudah siap dengan menaiki montor kesayangannya.

Sudah hampir satu minggu ini Tania kembali menempati rumahnya yang kosong. Dia tidak ingin membebani keluarga Toni lebih jauh lagi. Walaupun ibu Toni memaksa untuk tinggal, dia harus menolaknya dengan halus. Tania tidak boleh terus-menerus memanfaatkan kebaikan dari keluarga Toni.

Setelah mengunci pintu, Tania berjalan mendekati Toni dan seperti biasa Toni akan memakaiakan helem dikepala Tania. Ini sudah menjadi kebiasaan untuk keduanyan.

"Apakah kamu masih lembur hari ini?" Toni berkata saat mulai menyalakan mesin montornya.

Tania melingkarkan lengan mungil itu disekitar pinggang Toni dan menjawab. "Enn.. sampai dua hari kedepan aku akan pulang larut malam. Aurrel masih sibuk dengan neneknya yang sakit, terpaksa aku yang harus mengurus caffe di shif malam."

Tania mulai bekerja paruh waktu di sebuah caffe dekat sekolah mereka. Pekerjaannya dimulai pukul empat sore dan selesai pukul tujuh malam, tetapi karena salah satu teman mengalami musibah, terpaksa pekerjaan Tania berganti menjadi pukul enam sore sampai sembilan malam.

Saat Tania lembur, Toni tidak akan segera pulang. Dia selalu menemani Tania sampai perempuan itu selesai kerja. Jelas sekali kalau Toni benar-benar sangat menyayangi Tania.

Keduanya memasuki kelas yang sudah hampir dipenuhi oleh beberapa siswa lain. Seluruh sekolah bahkan sudah mengetahui hubungan mereka, tetapi Toni dan Tania tidak memperdulikan apa pendapat orang lain.

Bel istirahat berbunyi, setelah sebagian siswa pergi menuju kantin sekolah. Tania mengeluarkan kotak bekal dari ransel dan memberi salah satu kotak kepada Toni. Ini juga sudah mulai menjadi rutinitas keduanya. Mereka tidak perlu pergi kekantin jika sudah membawa bekal.

Saat asik memakan bekal miliknya, Tania melihat sebuah sendok orang lain berada didepan mulutnya. Kalau bukan Toni siapa lagi. Tania menatap Toni dengan tatapan bertanya.

"Makan!" Itu adalah sebuah perintah.

Tania jelas merasa malu, tidak salah jika Toni menebar madu kapanpun yang dia mau, tetapi sekarang mereka berada dikelas, sisah siswa lain yang masih tetap ditempat otomatis melihat tindakan intim keduanya. Mereka tidak tau apa yang sedang dibicarakan oleh orang lain di obrolan.

Forum sekolah

Siswa 1: [foto Toni yang sedang menyuapi Tania] Astagaa!! Apa kalian sudah mendapat momen manis ini, aku tidak tahan untuk itu.

Siswa 2: aaa.. mereka selalu terlihat sangat manis, kenapa aku menginginkan ini!

Siswa 3: mereka terlihat sangat cocok!

Unusual Abilities (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang