caramel

6.7K 1K 54
                                    

(skip time (y/n) sudah delapan tahun)

maret 20.. besok adalah ulang tahun norman, yang ke tujuh.. semua anak-anak panti sangat menantikan hari esok karena biasanya akan ada acara pemotongan kue(nggak kaya ulang tahun ray yang malah mau dikorbanin..#plakk)

isabella juga sedang sibuk menyiapkan bahan makanan di dapur, walau dibantu (y/n) tetap saja pekerjaan yang menggunakan benda tajam atau panas akan di urus isabella.

(y/n) melihat banyak bahan yang sudah dimasukan kedalam toples.. masih ada sisa gula dan susu yang tidak muat, "mama.. bolehkah aku memakai ini?" tanya (y/n) memeluk susu dan gula itu.

mata isabella memicing sejenak tadi, "hm? apa yang ingin kau buat (y/n)?"

(y/n) tersenyum lima jari, "aku ingin membuat sesuatu untuk yang lebih tua, karena kami biasanya berebutan kue dengan chibi(anak yg lebih kecil)," jelas (y/n).

"tentu saja, tapi biar mama bantu agar kau tidak terluka," ucap isabella mengusap kepala (y/n). juga bisa sekalian mengawasi apa yang akan anak ajaibnya akan lakukan.

jika trio semesta adalah anak terbaik dan terpintarnya, lain halnya dengan (y/n). isabella sudah mengawasinya sejak lama. umur enam bulan, (y/n) sudah bisa merangkak dan mengucapkan nama-nama anak-anak di panti. umur satu tahun, (y/n) bisa berjalan walau harus berpegangan tembok atau digandeng. saat umur dua tahun, gambarnya adalah yang paling rapih dibanding anak-anak lain, yang bahkan mereka hanya bisa membuat bola-bola berbagai warna, (y/n) sudah menggambar abstrak pohon depan house tanpa garis tepi. belum lagi fisiknya dan refleknya yang pada saat umur tiga tahun bisa menghindari lemparan bola.

bagi isabella (y/n) itu bukan jenius lagi, melainkan ajaib. bahkan grandma yang mendapat laporan darinya selalu bertanya tentang (y/n) setiap hari dan membiarkannya meminta apa saja (asal tak berbahaya tentunya) untuk melihat sampai mana tingkat kreatifitas (y/n), maka dari itu tak heran mereka dulu bisa membuat roket air yang bahannya agak sulit di panti.

kali ini (y/n) meminta gula dan susu.. isabella tentu saja memberikannya, lagipula dia sudah menjawab untuk membuat makanan.

senyum (y/n) agak turun, "sebenarnya aku juga memerlukan butter sedikit," lirih (y/n) menunduk malu.

isabella tertawa kecil, mengerti maksudnya, "akan mama berikan, apa kau mau membuatnya sekarang?" isabella memberikan sekotak butter.

"ya!" seru (y/n) menaiki kursi kecil untuk bisa lebih tinggi kearah kompor.

begitu isabella menyalakan kompor dan menaruh wajan kecil, (y/n) langsung melapisi wajan dengan lelehan butter dan memanaskan susu, menuangkan gula dan mengaduknya hingga mengental kecoklatan.

isabella hanya memerhatikan dari samping. tak bisa dipungkiri dia sendiri tidak tau apa yang sedang (y/n) buat. darimana dia belajar semua ini? atau dari siapa? "(y/n).. boleh mama bertanya apa yang sedang kau buat?" tanya isabella tak bisa menahan rasa penasarannya.

(y/n) kaget.. isabella tidak tau caramel?! "waktunya mengarang cerita!" batin (y/n), "hehe, ini sebenarnya uji coba, aku melihat saat mama membuat kue, beberapa butir gula ada yang meleleh di sendok panas, dan itu sangat lengket.. saat kuberi air malah gula itu mengeras, jadi jika aku menggunakan susu apakah tidak mengeras? dan jawabannya 'tidak' mama! lihatlah gulanya malah jadi menggumpal dan berubah seperti warna emas yang cantik!" seru (y/n) girang menunjuk-nunjuk caramelnya.

intermediary of two world || the promise neverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang