wake up

3.7K 552 67
                                    

tak menunggu waktu lama untuk adam sampai ke ruang perawatan. saat dia melihat (y/n) yang sedang mengganti perbannya, dia bicara, "12345.."

"oh.. lama tak bertemu adam, aku saat itu tidak tahu nama mu siapa," sapa (y/n) melepas plester di pipinya dan menggantinya dengan yang baru.

"tunggu.." violet baru menyadari, "jadi angka yang adam gumamkan selama ini itu ID milik mu?" dia baru pertama kali melihat ID yang berada di leher (y/n), karena (y/n) biasa memakai dress dengan kerah tinggi.

"ya.. begitulah.. ID ku lucu bukan? angkanya berurutan," jawab (y/n) tertawa kecil sambil mengganti perban di lehernya yang kini menutupi ID nya kembali, "aku harap kau tak keberatan di teliti untuk kedua kalinya.. ini demi yang lain juga," ucap (y/n) memberikan kasur yang sudah ditumpuk untuk adam duduki.

zack menggulung lengan bajunya, "baiklah.. biar aku yang mengumpulkan semua data awalnya dulu," ucapnya memasangkan beberapa infus ke tubuh adam.

sandy menghampiri (y/n), "kau juga bilang ingin memeriksa tubuh mu, bukan? apa yang ingin kau periksakan?" tanyanya.

(y/n) baru ingat niat awalnya dia kemari, "oh ya! itu.. aku ingin memeriksa tinggi tubuh ku, karena sepertinya tubuh ku tumbuh lebih cepat karena aku menggunakan sedikit kekuatan tambahan ku.. baju pasyen ku yang tadinya longgar saja jadi seperti dress begini," jelas (y/n).

"awalnya aku berpikir kau aneh memakai dress dalam keadaan seperti itu, jadi ini baju pasyen? aku hampir tak percaya," ucap violet memperhatikan (y/n) dari ujung kepala hingga ujung kaki.

(y/n) menghela napas lelah, "kenapa juga aku memakai dress disaat tubuh ku sedang banyak ruam begini? aku awalnya ingin memakai baju yang longgar hingga lukanya bisa terkena udara, malah bajunya jadi sempit begini," jelas (y/n) berdiri di depan papan ukur selagi tingginya sedang diperiksa sandy.

"sebelum ini kau setiap harinya memakai dress bukan?" tanya violet lagi.

"itu hanya untuk meningkatkan cita diantara anak-anak.. mereka pasti akan mudah tertarik pada ku, jadi aku bisa dengan mudah dekat dengan mereka dan mendapatkan kepercayaan mereka," jawab (y/n) santai, "bagaimana?" tanya (y/n) pada sandy.

"hmm.. tinggi mu seratus enam puluh tiga saat ini," jawab sandy.

"tinggi ku sebelum ini mentok di seratus lima puluh lima.. pantas saja baju ku sempit begini," ucap (y/n).

"apakah ini ada kaitannya dengan kekuatan tambahan mu?" tanya sandy dengan bingung.

(y/n) mengangguk, "ya.. kalian pasti sudah tahu kalau di lambda membuat manusia tumbuh dengan tidak normal, semakin kuat orang itu, semakin dia tumbuh dengan cepat.. aku jarang menggunakannya jadi tidak kelihatan, tapi contoh besarnya ada pada zazie," jelas (y/n), "kalian pasti akan terkejut mendengar berapa umur zazie," tambah (y/n) menahan tawanya.

"yang berkepala kantung itu? memangnya berapa umurnya?" tanya sandy.

"lima tahun."

"HAH!!??" sandy dan violet tak bisa menahan keterkejutan mereka.. zazie yang mereka kira seumuran bahkan umurnya lebih muda daripada lanion dan thoma..

"hahaha.. seperti itulah lambda, berisi orang-orang gila akan ilmu pengetahuan yang gila juga," lirih (y/n) menghampiri christy berada.

selang nutrisi dan infus masih terpasang guna menjanga kehidupannya, tapi beberapa alat pembantu sudah dilepas karena keadaannya yang sudah membaik dan hanya tinggal menunggu kapan dia sadar saja. bahkan tak ada bekas luka tembak, karena (y/n) memberikan obat khusus miliknya.

saat sedang mengusap bagian wajah christy, (y/n) merasakan kalau kelopak matanya bergerak-gerak dan perlahan terbuka. (y/n) perlahan mengusap mata christy agar tidak langsung terkena sinar matahari, "christy? christy? apa kau bisa mendengar ku?"

intermediary of two world || the promise neverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang