(awal musim panas.. (y/n) sembilan tahun)
sehabis bersih-bersih.. hari ini kerjaan (y/n) hanya bengong memperhatikan awan bergerak dilangit.
bayangan buku menutupi pandangan (y/n), "ray... apa kau ingin meminta ku mengajari mu lagi?" tanya (y/n) tidak bergerak sama sekali.
"mata mu akan cepat rusak jika melihat langsung kelangit, setidaknya naiklah sedikit dekat pohon," ujar ray menarik kaki (y/n).
(y/n) meringis begiti tubuhnya diputar dari kaki, "ah.. ya ya.. aku pindah, ish kau ini," untung (y/n) pakai celana, kalau pakai rok kaya emma kan gawat.
kenapa? (y/n) nggak kehabisan jatah rok kok, hanya saja salahkan jiwa agak tomboynya. (y/n) menolak keras memakai rok, di dunia awalnya saja (y/n) bahkan sampai dimarahi bierta karena mengganti desain costum dengan menambahkan leging.. karena (y/n) memiliki kelemahan di kaki, dia orangnya gelian dibagian itu, jadi harus selalu ditutup sebagai pengaman. lagipula, mukanya yang cantik, bulu mata lentik dan surai (h/c) sepinggulnya, sudah kelihatan kalau (y/n) perempuan.
tak memiliki niat untuk rebahan lagi, (y/n) memilih duduk dekat ray yang sedang membaca buku.
"enaknya.."
lirihan (y/n) mengalihkan perhatian ray.
"bisa terbang melintasi awan.. bagaimana rasanya saat menyentuhnya ya? apakah empuk seperti kapas atau malah akan hancur seperti busa?" tambah (y/n) memeluk lututnya sambil mentap langit.
mendengar itu, ray juga melihat kelangit, "sudah pasti hanya seperti memegang asap, hanya saja lebih berat," jawabnya.
(y/n) tertawa kecil, "kau terlalu rasional, ray... ada saatnya semua mahluk hidup harus memiliki niat yang besar dan akan melakukan apapun demi terwujudnya niat itu," (y/n) mengangkat tangannya seolah menggapai langit, "bermimpilah setinggi langit, jika kau jatuh kau akan dibantu naik lagi oleh bintang-bintang.. bahkan mikroba saja bisa membesar, apalagi manusia.. jangan kalah dengan mereka," ucap (y/n) mengepalkan tangannya.
ray sedikit tercengang mendengar perkataan (y/n), apalagi ekspresi (y/n) sangat penuh keyakinan seakan tidak akan ada halangan sama sekali didepan sana.
(y/n) tertegun, "oh.. aku jadi dapat ide untuk menikmati hari!" seru (y/n) berlari kedalam rumah, meninggalkan ray yang kebingungan dibawah pohon.
berlari di lorong, (y/n) menghampiri isabella yang sedang di ruang bayi, "mama.. boleh aku memita kertas bekas kalender? hanya sedikit saja kok," tanya (y/n) dengan suara kecil agar tidak membangunkan bayi-bayi.
isabella mengangguk, "tentu saja, tapi jika meninggalkan sampah, harus segera dibersihkan, ya?"
(y/n) membuat pose hormat, "baiklah.. terimakasih mama," ucap (y/n) langsung berlari ke arah gudang dan mengeluarkan setumpuk kalender. dan kembali ke sisi ray.
begitu kalender itu dijatuhkan, sekumpulan debu langsung berterbangan, "uhuk.. uhuk.. padahal sudah ku tepuk tadi," ucap (y/n) merobek kertas-kertas kalender.
ray menaruh bukunya dan menghampiri (y/n), "oi.. mau diapakan kalender ini?" tanya ray.
(y/n) tersenyum lima jari, "hihi.. lihat saja," ucap (y/n) terus melipat kertasnya.
anak-anak lain yang sedang bermain melihat (y/n) membuat hal lain, segera saja dengan semangat mereka menghampiri, bahkan sampai berlari agar cepat sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
intermediary of two world || the promise neverland
Fantasyjadi orang jangan asal ngomong saja.. itulah yang jadi poin utama hidup (y/n) yang baru... karena nantangin iblis dia langsung berpindah ke sisi dunia lain yang mengharuskannya untuk bisa bertahan hidup dan kembali membuka pintu pulang kedunianya ya...