pagi hari menjelang.. mini bus datang dari arah gerbang langsung ke depan mansion shaw.
isabella, Leslie dan beberapa anak-anak menyambut dengan senang apalagi saat melihat properti baju yang didominasi gaun-gaun megar dikeluarkan dari bagasi.
"lihat-lihat! itu gaun yang ada di pentas kemarin!"
"besar sekali.. bagaimana cara memakainya ya?"
"apa tidak berat?"
"gaun itu khusus milik character lucyana, jika kalian ingat.. dan itu lima lapis loh," ujar kyle bangga atas gaun buatannya.. walaupun desain bordirnya khusus desain (y/n) sendiri.
anak-anak terkagum, "lima lapis?! bagaimana seseorang bisa memakai pakaian seberat itu?! saat musim dingin saja kita capek hanya untuk berpakaian dan akhirnya malas untuk pergi," ujar salah satu anak.
"ngomong-ngomong.. dimana pemeran utamanya? (y/n)? aku belum melihatnya?" tanya conny. melihat kesekeliling.
kyle hanya menunjuk seseorang berambut putih dengan topi dan masker yang hampir menutupi seluruh wajahnya.. tidak akan ada yang mengira kalau itu (y/n) kalau saja jack tidak ada disampingnya membawakan tasnya.
emma dan ray hampir tidak menyadari kalau itu (y/n), mereka melirik norman yang sejak tadi matanya sudah terfokus pada (y/n) sejak awal. seakan menyadari keberadaan nya.
bierta tentu yang pertama menyapa leslie, "sebelumnya terimakasih banyak atas undangannya tuan leslie, ini sangat membantu kami dalam hal waktu dan tempat shooting," ucap bierta menjabat tangan leslie.
Leslie hanya tersenyum simpul, "tidak masalah, malah aku yang seharusnya senang karena satu sanggar bluerose mau menanggapi permintaan aneh ku ini," balas leslie, "para pemain dan staff akan diantar norman, emma dan ray ke kamarnya, untuk barang-barang kaloan sudah disiapkan ruang khusus.. isabella yang akan mengantar kalian.. semoga saja kalian betah di mansion sederhana ku ini," ucap leslie mempersilahkan bierta masuk bersamanya sementara para pemain diantar trio semesta.
kebetulan emma kebagian mengantar (y/n) ke kamarnya yang tepat ditengah-tengah kamar pemain yang lain. dan satu-satunya yang sendirian, "wah.. enaknya yang VIP," goda jack menaruh begitu saja tas (y/n) disamping kasur.. diantara pilihan koper, (y/n) lebih memilih tas gemblok besar setiap jalan-jalan.
emma daritadi gugup ingin bicara sesuatu pada (y/n), tapi aura yang dikeluarkan (y/n) sangat berbeda dari yang biasanya.. maskernya masih terpakai seakan memberikan tanda untuk 'jangan mengajak ku bicara, jika bukan aku yang berbicara terlebih dahulu.' itu membuat emma yang biasa cerah ceria pada semuanya jadi redup, dan hanya bisa mengaitkan jari-jari nya dibelakang tubuhnya.. baru saja dia akan bicara saat (y/n) melepas topi dan maskernya, dari arah pintu datang kyle dengan ray dan norman.
"oh! sudah bisa ditebak kalau pemeran utamanya dapat VIP.. hey.. aku bisa main kesini saat malam, kan?" seru kyle menyorot kesekitar kamar (y/n). dia sedang live.
"tidak," balas (y/n) singkat, "terakhir kali kau datang ke kamar ku dengan alasan main, semua cemilan ku habis dalam semalam," jelas (y/n) mengambil teks dialognya, "masih sempatnya kau live dianara yg lainnya sedang ribut dengan kostum mereka."
muncul 💢 didahi kyle, "hallo?! siapa yang bicara?! prioritas utama ku itu kau! kau pikir berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mu berpakaian?! satu setengah jam! jadi disini kau lah yang telat!" seru kyle.
(y/n) hanya terdiam. dia langsung berlari kejendela dan langsung melompat.
"shit!" kyle langsung mengarah ke jendela.
"kyle! segera bantu (y/n), jangan live terus!" seru bierta.
"aku yang korban disini! kenapa aku yang dimarahi!?"
"lompat saja kyle biar cepat!" ujar (y/n).
"kau mau aku mati, hah!"
"nggak bakalan mati, paling cuma patah tulang," balas (y/n).
"temen kampret! siapa sih yang ngajak lo temenan!"
"kau dan jaka duluan saat ospek SMA."
"AKU MENYESAL!" kyle berseru kesal tapi tetap berjalan keluar sambil meminta maaf pada penonton live.
jack hanya tertawa keras sebagai background, "seperti itulah pertemanan kami dengan (y/n), walaupun dia kadang sarkas seperti tadi, tapi dia yang maju paling depan saat diantara kami ada masalah," jelas jack, tapi nampaknya trio semesta tidak kaget sama sekali.
"tidak masalah.. kami sudah sering melihat kelakuannya yang seperti itu," ujar ray.
"menyenangkan rasanya melihatnya seperti itu," tambah emma.
jack menghela napasnya, "lalu, bagaimana dengan buku yang kalian bicarakan kemarin? apa ada clue?"
norman menjelaskan, "itu memberi kami sedikit petunjuk, dan juga ada beberapa kata yang dia pernah ucapkan dan ada di lisnya."
"apa itu?" tanya jack penasaran.
" kalau tidak salah, 'the promise neverland', dia mengucapkan itu sesaat sebelum dikirim dan ada di note nya juga," jawab norman.
jack merasa tak asing, "aku seperti pernah mendengar itu.. the promise neverland.. hmmmmmm," mau sekeras apapun jack memikirkan nya, dia makin tidak ingat, "sudah lah.. aku lupa, atau mungkin tak ingat.. aku akan pergi ke luar duluan," ujarnya langsung berjalan keluar.
trio semesta menatap bingung jack.
"jack tahu 'the promise neverland'? apa dia reinkarnasi juga?" tanya emma.
"mungkin ya mungkin tidak.. dia benar-benar lupa dan tidak ada kaitan apapun dengan kita," balas ray, "atau mungkin-,"
"buku itu!" seru norman memotong ucapan ray, "buku yang sama, yang membuat (y/n) bisa berada di dunia iblis.. mungkin itu judul bukunya."
"mungkin saja.. kita melupakan yang satu itu," balas ray menutup pintu kamar (y/n) sebelum menyusul ke taman belakang dimana shoit akan segera dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
intermediary of two world || the promise neverland
Fantasiajadi orang jangan asal ngomong saja.. itulah yang jadi poin utama hidup (y/n) yang baru... karena nantangin iblis dia langsung berpindah ke sisi dunia lain yang mengharuskannya untuk bisa bertahan hidup dan kembali membuka pintu pulang kedunianya ya...