begitu sampai di pintu depan, banyak suara menyambut kepulangan norman dan (y/n).
"salamat datang kembali!" seru anak-anak menghampiri (y/n), "(y/n)-san ini adalah donat dari adonan yang kita buat kemarin, kami sudah memisahkannya untuk anda!" seru seorang gadis memberikan nampan dengan lima donat isi cream dan seteko teh.
seorang gadis yang lebih dewasa berlari terburu-buru dari dapur, "susan! (y/n)-san baru saja kembali!" serunya agak takut karena masih ada norman disamping (y/n).
(y/n) tertawa kecil, "tidak masalah mary.. terimakasih sudah memanggangnya untuk ku, susan.. aku akan menikmatinya," (y/n) menerima saja nampan itu dan kembali berjalan bersama norman.
Vincent sudah menunggu di lorong, "bagaimana aliansinya?" tanyanya.
"semuanya berjalan lancar, kita bisa maju ke tahap selanjutnya," jawab norman sambil melepas jubahnya.
"oh.. emma.. ray.. aku punya donat loh, kalian mau?" tawar (y/n) begitu melihat emma dan ray yang juga sudah menunggu mereka.
"bisa kita bicara sebentar, norman.. (y/n).." tanya emma dengan serius.
"maa~ kita lakukan saja di kantor ku," ucap norman.
ray dan emma hanya mengangguk, "kau baru pulang sudah dapat donat? aku tidak percaya kalau kau orang paling ketat disini," ejek ray.
(y/n) tersenyum lima jari, "karena banyak sisa dari adonan kemarin, jadi aku membuatnya sekalian untuk donat.. mereka juga sudah dapat ijin ku, sekalian aku juga berjanji untuk memberikan mu donat saat bertemu lagi, bukan?" balas (y/n).
ray hanya tertawa kecil, lalu serius lagi saat sudah sampai di kantornya norman.
"maaf jika langsung menganggu kalian disaat kalian baru saja tiba," ucap emma.
(y/n) melepas jubahnya dan mengambil set cangkir teh di lemari, "tidak apa-apa emma.. hanya friendly talking tidak akan membuat siapapun risih," jawab (y/n) menuangkan teh ke empat cangkir.
emma malah makin gugup mendengar balasan (y/n).
"jadi, apa yang mau kalian bicarakan?" tanya norman.
"sebelumnya aku ingin tahu, rencana apa yang kau miliki," ray mendudukan dirinya di sofa berhadapan dengan (y/n), "bagaimana cara mu 'memusnahkan iblis tanpa kehilangan apapun'?" mata ray memicing, "apa dengan perang saudara?" tebaknya.
norman sempat kaget, tapi langsung menjentikan jarinya, "benar sekali.. kau cepat sekali menebaknya," puji norman.
"perang saudara?" emma bingung.
"kau ingin membuat perang saudara antara para iblis?" tanya ray memastikan.
"ya.. aku akan membuat mereka saling menghancurkan," jawab norman puas.
emma gemetar, "jadi.. 'bidak' yang kalian temui itu.."
"yup.. iblis, kami membentuk aliansi," sela norman membiarkan emma duduk dulu disamping ray, "susunan masyarakat iblis tidak monolitik, ada raja, bangsawan iblis biasa dan beberapa mahluk dibawahnya.. dan diantara mereka secara spesifik ada keluarga kerajaan dan lima pemimpin tertinggi," jelas norman duduk disamping (y/n).
"pemimpin tertinggi?"
"ya.. lima keluarga bangsawan yang memiliki pengaruh setelah keluarga kerajaan."
"ah.. mereka yang bekerja sama dengan klan ratri dan menciptakan lambda!" ujar emma.
"benar.. keluarga kerajaan itu dan lima pemimpin tertingginya memimpin dan mengelola semua peternakan.. mereka mengendalikan persediaan daging manusia dan mengatur keseimbangan kependudukan iblis.. mereka juga sangat bangga dengan kekayaan dan kekuatan mereka.. dan ada iblis yang tidak puas dengan kesenjangan itu, kita akan menggunakan mereka sebagai permulaannya," jelas norman meminum tehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
intermediary of two world || the promise neverland
Fantasyjadi orang jangan asal ngomong saja.. itulah yang jadi poin utama hidup (y/n) yang baru... karena nantangin iblis dia langsung berpindah ke sisi dunia lain yang mengharuskannya untuk bisa bertahan hidup dan kembali membuka pintu pulang kedunianya ya...