big bear

8.7K 1.1K 488
                                    

Tiga hari setelahnya, (y/n) memikirkan kembali apa yang terjadi setelah capek menangis terus setiap hari hingga membuat cumas anak-anak lain. (y/n) sebenarnya ingin sekali berteriak kalau yang patut dicemaskan adalah kalian yang akan segera dipanen, bukannya (y/n). tapi sayang otaknya masih tidak memperbolehkan hal itu, bisa-bisa dia sendiri yang malah akan dibawa ke laboratorium untuk uji coba.

saat main bersama dengan yang lain juga (y/n) menyadari kalau semua anak yang ada saat ini sangat berbeda dari yang aslinya, (y/n) sempat mengira kalau ini farm lain kalau saja tidak ada isabella disini.

tapi perlahan-lahan pikiran itu menghilang begitu setahun setelahnya, (y/n) melihat bayi don yang ditaruh disebrang cribnya.

"don.. don.."

isabella yang sedang mengganti popok don menoleh kebelakang, "(y/n) benar, ini don.. kau bisa bermain dengannya nanti," ucap isabella makin tersenyum melihat (y/n) memegang tangan don. walau masih berumur satu tahun, (y/n) sudah bisa mengeja nama dengan benar, bahkan ke nama yang lumayan rumit. calon-calon anak pintar, "kalian bisa bermain nanti, ya.. don harus istirahat dulu," senyum isabella makin melebar melihat (y/n) hanya mengangguk dan duduk kembali dikasurnya.

setiap hari, bulan, tahun berlalu.. (y/n) sudah menjadi favorit di grace field, termasuk favoritnya tiga semesta.

plotnya agak berubah sedikit karena kehadiran (y/n) yang menjadi yang tertua, hari ini sehari setelah ulang tahun norman yang ke empat, dan karena trio semesta keasikan bermain air selagi dia lengah saat mencuci, jadi norman langsung demam begitu setelah bermain.

"aaa.. tidak mau.. aku mau menemani norman!"

"tidak bisa emma, norman butuh istirahat tenang untuk bisa cepat sembuh.."

"aku tidak akan menganggu, hanya akan duduk disamping norman.."

"tidak bisa, kau bisa ikut sakit juga.."

"tidak, ray bilang aku tidak bisa sakit!"

"dibuku bilang kalau 'orang bodoh tidak bisa sakit'."

(y/n) tertawa begitu mendengar penjelasan ray, "emma itu tidak bodoh ray, hanya polos saja," ucap (y/n) memasuki ruang kesehatan.

"(y/n).. kau juga tidak bisa kesini," ucap isabella hendak mengambil tangan (y/n) sementara tangan satunya sudah menggendong emma.
(y/n) tersenyum, "aku akan keluar, mama.. hanya setelah memberikan ini untuk norman," (y/n) menghampiri norman dan memberikan satu sisi gelas, "dengan menggunakan ini norman bisa berbicara dengan orang yang berada di luar pintu, emma juga bisa berbicara dengan norman tanpa menghampiri norman, jadi dia tidak akan tertular," jelas (y/n) memberikan sisi gelas lain pada emma.

mata emma bercahaya secerah rambutnya, "itu hebat (y/n)," serunya langsung turun dari gendongan isabella dan berlari keluar hingga gelas ditangan norman terjatuh.

(y/n) menggeleng pelan, "pelan-pelan emma, aku sudah mengukurnya hanya sampai ke depan pintu," ucap (y/n) memberikan gelas tadi ke norman, "semoga cepat sembuh ya, norman.. kita nanti bisa bermain bersama lagi," ucap (y/n) mengusap pipi sang albino.

norman hanya tersenyum senang, "hn.. nanti kita bermain lagi," ucapnya memegang erat gelas tadi agar tak terjatuh begitu mendengar suara emma dari sana, "aku dengar loh."

emma berseru, "yay! ini bekerja!"

"norman bisa mendengar mu jika kau berteriak seperti itu," sindir ray.

(y/n) hanya tersenyum mengikuti langkah isabella keluar ruang kesehatan.

"nah.. emma bisa bicara sebentar dengan norman.. ray dan (y/n) kalian membantu mama untuk menyiapkan piring untuk makan siang ya," ucap isabella.

intermediary of two world || the promise neverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang