fairy wheel

959 157 45
                                    

tadinya aku mau nulis mereka ke festival jejepangan gitu.. cuma.. yah.. gitu lah malah melenceng ke Disneyland.. tapi masih sesuai plot jadi tak masalah..

~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~

siang ini mungkin panas. tapi tak nematahkan semangat para staff dan anak-anak lain yang akan ikut ke Disneyland, termasuk beberapa maid, bahkan isabella sendiri ikut pergi. karena mendadak, mereka ikut saja jadwal (y/n) yang masuk saat siang hari. sebenarnya ada bagusnya juga, mereka bisa menghabiskan sore sana, sekalian melihat parade panutup dan festival kembang api.

"sempat-sempatnya kau membawa handycam mu tapi lupa membawa, handphone mu sendiri, jaka!" ujar kyle menatap tak percaya jack yang terus membongkar tas pinggang nya.
"setidaknya tiketnya ada di handphone bierta.. dan aku bisa pinjam handphone (y/n)," balas jack mengambil handphone (y/n) yang dititipkan padanya.

"lah?! kau lupa (y/n) suka ngilang? nanti lacaknya bagaimana?"

jack melanbaikan tangannya santai, "selow saja.. nanti pasti ada yang sama dia."

saat sampai di Disneyland (y/n) yang tak bawa apa selain dompet dan mp3 masuk lebih dulu karena tiketnya beda sendiri.

"kita bertemu lagi di dekat danau angsa pukul 16:00,ya.. istirahat sekalian lihat masih hidup atau tidak kalian semua," ujar bierta pada para staff bluerose.

"emang kau kira ini seperti kita kemah di gunung kidul?! itu juga ide mu, ya. kita banyak yang kesasar disana!" balas jack menunjuk-nunjuk bierta.

untung saja kelompok mereka dengan anak-anak grace field agak berjauhan, hubungan antara staff dan produser tidak ada formalisasi sama sekali.

(y/n) yang sudah memisahkan diri hanya membiarkan kakinya melangkah entah kemana.

"(y/n)!"

menoleh kearah suara, (y/n) melihat zazie berlari kearahnya dengan norman dibelakangnya.

tangan zazie menggenggam tangan (y/n) erat, "itu!.. itu terbang!" serunya menunjuk beberapa balon yang lepas.

norman berhasil menyusul mereka, "maaf (y/n).. zazie belum pernah melihat itu sebelumnya," ucap norman canggung.

"tidak masalah, aku mengerti keadaan zazie," (y/n) tersenyum tipis, "apa kau tidak bersama yang lain?" tanyanya.

"itu.. zazie masih belum terbiasa dengan hal-hal baru.. dan yang paling dekat dengannya hanya aku, jadi aku yang akan menjaganya selagi disini," jelas norman, "dia juga terlihat nyaman dengan mu," tambahnya.

melihat wajah cerah zazie, mau (y/n)
atau norman tak bisa berkutik sama sekali. ditambah mata barunya yang sangat mirip dengan (y/n) membuat (y/n) insecure.. bisakah matanya secerah itu? penuh harap dan polos dari apapun yang dia lihat selama ini?

"baiklah.. kita bisa keliling bersama," tawar (y/n) memainkan tangannya yang masih digenggam zazie, "saat sampai disini tentu saja harus mencoba pop cake Mickey dan beignets," ucap (y/n) berjalan beriringan dengan norman dan zazie, dia ditengah.

saat sampai ke stand pop cake, hanya (y/n) dan norman saja yang memesan karena zazie lebih tertarik dengan ice cream. ekspresinya sangat membuat orang-orang gemas, tubuh zazie memang besar, tapi isinya masihlah bocah enam tahun.

"(y/n)! (y/n)! itu! yang terbang!" seru zazie menunjuk penjual balon.

"kau mau itu, zazie?" tanya norman.

bukannya menjawab, zazie sudah lebih dulu menghampiri penjual balon itu.

mau tak mau norman membelikannya satu karena zazie sudah memegang satu balon, "huuaaa.."

intermediary of two world || the promise neverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang