Bagaimana rasanya bisa mengetahui waktu kematian orang lain?
Jang Yeeun bisa melihat warna aura, dan melalui itu memperkirakan waktu kematian seseorang.
Suatu hari, dia mendapati Lee Jeno, salah satu orang yang ia kenal, diselubungi aura berwarna hi...
Tahu istilah 'saat seorang pria kaya, dia akan mengoleksi wanita, tapi saat wanita yang memegang banyak uang, dia akan berpikir dirinya tidak butuh pria'?
Pernah tidak, kamu penasaran penyebabnya?
Sebenarnya tidak perlu menunggu bergelimang harta, tengok saja sekelilingmu, pada tetangga yang kediamannya ada di kanan-kiri rumahmu. Pasti ada satu-dua cewek yang lebih sering sendiri, tidak pernah diantar pulang laki-laki, dan selalu melakukan semuanya secara mandiri.
Barangkali, kamu akan berpendapat kepribadiannya tipe introvert. Dia tertutup. Dia pendiam. Atau yang lebih parah, dia sombong merangkap anti sosial. Akui saja一kita lebih suka mengkritik orang lain daripada bercermin. Kita melihat apa yang ingin kita lihat, tanpa menelusuri lebih jauh bahwa mungkin di balik sosok gadis yang tegar, ada jiwa rapuh yang tidak ingin kembali terluka.
Hubungan antar manusia itu rumit lho. Saat kita jatuh cinta, sedikit banyak kita akan menyerahkan hati kita pada sang pujaan. Tanpa kepastian, apa yang menjamin pasangan kita takkan mendorong kita ke neraka bernama 'dicampakkan'? Atau mengikat dia untuk setia hingga akhir hayat?
Ini hanya dugaan Yeeun saja ya, tapi bisa jadi, alasan sebagian wanita一termasuk dirinya一enggan menjalin hubungan serius adalah karena mereka sudah lebih dewasa dan memahami, kalau bergantung pada seseorang adalah candu yang mengerikan dan sedikitpun tidak disarankan, demi terciptanya hidup tenteram nan damai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TV 32 inci itu menyala, mempertontonkan Letnan Satu Son Yerim alias Krystal Jung yang berada di kamar mayat, menghadapi korban infeksi virus baru yang bermutasi dari rabies.
Penontonnya dengan tenang mengikuti alur cerita seraya mengunyah, menyelesaikan makan malam yang tertunda. Jeno bilang, sayang kalau tidak dihabiskan. Antara makan dan menangis, tidak peduli mana yang lebih ingin dilakukan, lebih baik memilih yang pertama.
Sejauh ini, mereka lebih banyak diam, membiarkan hanya para pemeran drama Search yang bersuara, meski Yeeun bisa merasakan pertanyaan yang ingin diajukan Jeno tapi ia tahan. Para cowok dan sikap diam mereka. Yeeun takkan pernah terbiasa. Dia menghela napas keras-keras.
Jeno menoleh. "Kenapa?" Tanyanya, kemudian bersin ke lipatan sikunya.
"Nggak apa-apa."
Baiklah. Mungkin cewek juga punya kendala tersendiri dalam mengungkapkan isi hati.
Kesal pada banyak hal一terlalu banyak bila disebutkan一Yeeun berdiri dan berjalan ke dapur. Di sana ia mengisi gelas dengan air dan memgambil obat flu dari koleksi obat-obatannya, lantas kembali ke ruang duduk. "Nih, minum. Nurut sama dokter."
"Aku jadi pasien pertama?" Seulas senyum lebar terukir di bibir Jeno. "Gimana tadi sama Xiao Jun?"
Yeeun menghempaskan badannya di sofa. Perabotan itu kecil, jadi ketika duduk, sentuhan antara bahunya dan bahu Jeno tidak terhindarkan. "Ya gitu. Cuma salah paham, besok pasti normal lagi."
