Ada pepatah yang berkata, kepercayaan itu seumpama kertas一sekali kamu merobeknya memakai tangan pengkhianatan, atau membakarnya dengan api kebohongan, kertas itu tidak akan bisa kembali utuh seperti semula.
Yang lain mengibaratkannya seperti cermin一sekali kamu memecahkannya, kamu akan selalu melihat retakannya tak peduli sekeras apapun usahamu untuk menyatukan setiap kepingan-kepingannya.
Atau penghapus, yang menjadi kian kecil dan kecil setiap kali digunakan一semakin sering kamu membuat kesalahan, semakin cepat pula kepercayaan itu lenyap.
Apapun itu, intinya sama; kepercayaan sulit diperoleh dan mudah dihancurkan. Rapuh dan labil, sebaiknya kamu berhati-hati karena maaf adalah barang mahal yang tidak bisa dibeli dengan uang, dan mereka yang memaafkan sejatinya belum tentu melupakan.
Band itu hebat.
Jang Yeeun tidak sering menonton konser, tapi sebagai penikmat musik, dia punya telinga terlatih yang bisa mengenali mana band yang asal memetik instrumen, dan mana band yang benar-benar berbakat dalam bidang ini, lantas bermain sepenuh hati.
Vokalisnya adalah Qian Kun, yang duduk di kursi berbentuk bundar dengan mikrofon setinggi mulut. Ketika mendengarnya bernyanyi, kamu akan dibuat bertanya-tanya, bagaimana mungkin laki-laki punya suara selembut itu?
Mengiringi Qian Kun, seorang mahasiswa baru bernama Zhong Chenle menekan tuts-tuts piano dengan gerakan yang tampak seolah dia membelainya, sambil sesekali memejamkan mata. Nada-nadanya merantai para pendengar dengan jerat pesona yang tidak mudah dipatahkan.
Di posisi kiri, ada Dong Winwin, yang memanggul gitar bas berwarna hitam metalik. Tapi jangan bayangkan dia mirip gitaris band yang kerap tampil di TV dengan tubuh penuh tato, rambut panjang, serta selusin tindikan. Winwin memotong pendek rambutnya一meniru pemeran utama Itaewon Class一kulitnya mulus, dan dia pemalu.
Sebagai drummer, tempat Hendery agak di belakang. Seminggu yang lalu, Yeeun akan berkata jadi drummer itu payah. Kamu terlupakan, kamu tertutupi rekanmu yang lain, kamu juga tidak terlalu dianggap. Tapi dari Hendery, yang santai-santai saja dengan pengaturan tempatnya, Yeeun belajar bahwa seseorang tidak perlu berada di depan untuk mendapat lampu sorot. Kamu hanya perlu bermain bagus, memberi yang terbaik yang kamu punya, dan menjadi manusia yang tidak terlampau ambisius.
Saat ini, Hendery masih diam. Dia dan Winwin belum mendapat bagian karena lagu yang mereka mainkan bertempo lambat yang baru membutuhkan piano saja. Alunannya menggugah, membangkitkan kerinduan akan hadirnya sang kekasih lama.
Yeeun mengenalinya sebagai my immortal, lagu Evanescence yang sudah berumur lebih dari satu dekade. Barangkali lagu itu dipilih karena personelnya sebagian besar adalah pemuda-pemuda yang lahir pada tahun 90-an, namun lebih mungkin, penyebabnya adalah ketenaran lagu ini hingga penonton diam-diam bisa ikut bernyanyi.
Wayv, apapun singkatannya, sepertinya tidak keberatan latihan mereka dilihat banyak orang, tak terkecuali Yeeun, meski di posisi yang tidak strategis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURA : Past Sins ✔️
FanfictionBagaimana rasanya bisa mengetahui waktu kematian orang lain? Jang Yeeun bisa melihat warna aura, dan melalui itu memperkirakan waktu kematian seseorang. Suatu hari, dia mendapati Lee Jeno, salah satu orang yang ia kenal, diselubungi aura berwarna hi...