Sejak dulu, dulu, dulu sekali一barangkali sejak nenek moyang kita masih suka membenturkan 2 batu untuk menghasilkan api一cinta sudah jadi masalah rumit yang kerap hadir pada hati setiap insan yang bernyawa.
Dalam mitologi kuno, kita mengenal Lilith sebagai ibu dari para iblis. Cinta mirip dengannya, serupa dalam wujud yang berseberangan, meski alih-alih melahirkan makhluk-makhluk amoral, dia justru membiakan masalah; kecemburuan yang berujung pembunuhan, keposesifan yang melenyapkan belas kasihan, nafsu yang menuntun pada petaka.
Tak heran, sampai muncul istilah, "All is fair in love and war".
Jangan-jangan selama ini kita salah mengartikannya. Cinta bukan anugerah, melainkan bencana yang membawa kita pada pergolakan batin yang menyesatkan. Sebagian berperang melawan rasa takut kehilangan, ada pula yang berjuang memperoleh restu orang tua.
Atau一yang lebih sering一berada di tengah-tengah konflik sebab tidak mampu memilih.
Antara cinta dan persahabatan, adakah kubu yang bisa kita bela dan menangkan, tanpa membuat kita kehilangan terlalu banyak?
Presentasi hari ini berjalan lancar.
Kaki yang terbalut sepatu hitam Yeeun berjalan keluar dari kelas dengan langkah-langkah cepat yang menjadi ciri khasnya. Samar-samar, terdapat kekesalan di balik permukaan raut wajah datarnya. Tak ada kesenangan khusus yang ia tunjukkan walau teman-temannya dengan murah hati tidak bertanya macam-macam saat ia maju ke depan bersama Hendery.
Belakangan, setelah mereka duduk di kursi masing-masing, Hendery berkata bahwa itu karena ekspresinya yang menyeramkan.
"Di muka kamu kayak ada tulisannya, 'berani tanya-tanya, aku pukul kalian', makanya semuanya diem."
Yeeun tidak membantahnya karena 2 hal : pertama, ia malas bicara. Kedua, orang yang iseng一ia mulai membenci kata ini一mengusik presentasi orang lain sekali-kali memang harus di pukul dengan cangkul.
Barulah saat mendapati Lucas yang menunggunya sambil mengunyah permen karet, kekesalannya runtuh sedikit demi sedikit ibarat salju yang mencair.
"Permen, sis?"
"Nggak ada jelly?"
"Habis." Lucas meniup permen karetnya semakin besar, menjadi seukuran jari jempol dan telunjuk Yeeun bila disatukan membentuk bola. "Ini challenge baru di internet lho. Bikin balon permen karet sampek nutupin seluruh muka."
Yeeun yang tidak antusias menyahut ogah-ogahan. "Kurang mata kiri tuh."
Sebuah celah muncul, dan gelembung permen karet Lucas meletus. "Ah, kampret! Padahal aku udah makan 8."
"Muka kecil tapi mulut ember."
"Hei, ini namanya sexy lips!" Seru Lucas tidak terima, lengkap dengan gerakan mengecup seperti wanita yang memakai lipstick. "Nih, nih, keren kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AURA : Past Sins ✔️
FanfictionBagaimana rasanya bisa mengetahui waktu kematian orang lain? Jang Yeeun bisa melihat warna aura, dan melalui itu memperkirakan waktu kematian seseorang. Suatu hari, dia mendapati Lee Jeno, salah satu orang yang ia kenal, diselubungi aura berwarna hi...