4. TERJEBAK MASALAH
Sejak tadi Alikka mencoba membangunkan Zelin. Menggoyangkan tubuh cewek itu berharap nyawa sahabatnya yang sedang berpetualang segera kembali. Bukan apa-apa, masalahnya bel masuk kini sudah berbunyi. Alikka hanya takut sahabatnya itu akan terkena masalah jika sampai guru yang mengajar di kelasnya datang.
Setibanya di kelas Zelin langsung tertidur di atas meja. Menenggelamkan wajahnya diantara lipatan kedua tangannya. Alikka yang melihat itu awalnya merasa heran, namun kini sudah mulai memahaminya, dia tau kalau semalaman Zelin begadang menjaga ibunya yang sedang sakit. Karna itulah sahabatnya kurang tidur.
Alikka menghela nafas saat melihat usahanya sia-sia, cewek itu sudah seperti mati suri.
Seorang guru bersanggul baru saja memasuki ruang kelas mereka, Alikka yang menyadari itu langsung membelakkan matanya lebar. Lalu segera mengalihkan pandangannya ke arah Zelin. Mencari cara agar bisa membangunkan cewek itu. Zelin yang buat masalah, tapi Alikka yang was-was.
"Maafin gue Zel! Terpaksa gue harus ngelakuin ini demi keselamatan hidup lo!" gumam Alikka, sebelum cewek itu melancarkan aksinya, menjambak rambut Zelin yang menjadi titik kelemahanya.
"AWWW!"
Teriakan itu berhasil lolos dari mulut Zelin. Hal ini membuat seisi kelas langsung menoleh kearahnya, termasuk guru yang mengajar di kelasnya sekarang— bu Titik. Dalam sekejap cewek itu menjadi pusat perhatian. Jangan ditanya soal Alikka, dia tampak tercengang di tempatnya. Tak menyangka reaksi Zelin akan seheboh ini.
"Kamu tidur?" tanya bu Titik yang kini sudah berada di depan mejanya. Guru bersanggul itu terlihat memperbaiki letak kacamatnya lalu mengamati wajah muridnya dengan teliti.
Saat itu juga Zelin menguap lebar, tepat di depan wajah bu Titik. Hal ini membua kedua mata wanita itu membulat sempurna. Dugaannya ternyata benar, muridnya yang bernama Yunara Zelin baru saja tertidur.
"Cepat berdiri!" suruh bu Titik, membuat Zelin yang awalnya sedang mengucek mata otomatis menuruti ucapannya. Saat itu juga ia tersadar bahwa keselamatan hidupnya sedang di pertaruhkan.
"Yunara Zelin, kamu baru saja tertidur di jam pelajaran saya, itu artinya kamu melanggar aturan yang sudah saya buat." tutur wanita itu sambil menatap tajam muridnya. Zelin yang menyadari hal itu langsung menunduk seraya menggigit bibir bawahnya.
Namun, pada detik berikutnya bu Titik terlihat tersenyum, "Berhubung mood saya hari ini sedang bagus, maka kamu terbebas dari hukuman lari keliling lapangan."
Seketika Zelin mendongak, tampak terkejut sekaligus senang. Ia tidak menyangka akan langsung di maafkan oleh guru matematika itu. Pasalnya, hampir seluruh siswa SMA Cakrawala yang diajar olehnya jarang sekali mendapat kesempatan langka ini. Karna bisa di bilang, bu Titik termasuk kedalam jejeran guru killer, yang ditakuti siswanya. Seperinya hari ini dewi fortuna berada dipihaknya.
"Nggak bisa gitu lah bu, enak banget abis ngelakuin kesalahan nggak dihukum. Lama-lama jadi kebiasaan ntar." sahut Bianca yang tak terima dengan keputusan gurunya, ekor mata cewek itu melirik sinis kearah Zelin. Tanda bahwa dia masih memiliki dendam padanya.
Seluruh penghuni SMA Cakrawala tau betul siapa sosok Bianca Azella, bad girl yang kerjaannya membully orang yang statusnya lebih rendah dari dirinya. Cewek pembuat onar yang suka pansos. Salah satunya dengan berpakaian minim dan kini berhasil membuat Juan terpincut dengannya.
"Diam kamu Bianca, tidak usah ngatur-ngatur saya," ucap Bu Titik tegas.
"Saya nggak terima ibu pilih kasih!" tuturnya ngotot.
Bu Titik langsung berdecak pinggang, merasa terhina oleh perkataan muridnya, "Apa kamu bilang? Pilih kasih?!"
"Lama-lama saya sita rok kamu. Rok bayi kok masih di pakai!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN [COMPLETED]
Teen Fiction[#WWC2020 WINNER] HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA. Selama ini tidak ada yang tahu, bahwa kehidupan yang dijalani Yunara Zelin tidak jauh berbeda dengan seorang tokoh figuran. Yang hanya memainkan peran kecil dan sering kali dianggap tidak penting. Bera...