14. COWOK CEROBOH
Bang Sat!
Ke kelas gue sekarang.Baru saja Zelin duduk di kursinya lima detik yang lalu, tapi kini sudah kembali beranjak begitu menerima pesan dari seseorang. Cewek itu mengerucutkan bibirnya kesal bukan main dengan si pengirim pesan itu.
Alikka juga belum kembali dari toilet sejak tadi, akhir-akhir ini Zelin merasa ada yang aneh dengannya. Sahabatnya itu sering kali menghilang dalam sekejap, Zelin jadi curiga kalau Alikka itu titisan power rangers.
"Lah kemana tuh bocah?" Zelin mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru, tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda cowok itu disana. Detik itu juga, dia mendekati Pandawa yang sedang mojok.
"Temen lo mana?"
Billy yang sedang bermain ponselnya mendongak, "Nih berdua." tunjuknya pada Iko dan Juan yang sedang bermain catur.
Zelin menghela napas, "Maksud gue si Satria."
"Oh Satria... Bilang dong dari tadi!" balasnya, "pergi keluar barusan."
Sialan! Cowok itu mempermainkannya. Dia sudah jauh-jauh kemari tapi dia malah pergi entah kemana. Awas saja nanti!
Langkah cewek itu terhenti begitu netranya menangkap postur tubuh seseorang yanh terasa tidak asing baginya. Ia menyipitkan mata, mempertajam penglihatannya.
"Heh!"
Satria terkejut bukan main saat mendengar teguran dari seseorang yang berada persis di dekatnya. Reflek cowok itu mengangkat kedua tanganya lalu berbalik. Dia was-was kalau ternyata yang memergokinya adalah seorang guru.
Dia berdecak kesal begitu tahu siapa dia, "Ngagetin anjir!"
"Bagus ya! Gue bela-belain ke kelas lo, tapi lo malah lagi asik ngintipin cewek! Dasar mesum!"
Mulut Satria terbuka setengah, "Apa? Lo bilang gue mesum?"
"Iya lah lo kan tukang ngintipin cewek!"
Satria terkekeh geli, rupanya dia salah paham, "Siapa juga yang mau ngintipin, itu mah hobinya si Billy."
"Gue mau nemuin Clarin bego! Nih!" ujarnya sambil mengeluarkan sebatang coklat yang sudah dibukus rapi dengan pita merah muda dari saku celananya.
"Lo mau kasih ini ke dia?" tanya Zelin yang langsung dijawabi anggukan singkat.
"Aish! Lo ceroboh banget sih, harusnya lo tanya ke gue dulu kalau mau kasih sesuatu!"
Satria mengangkat alisnya, memangnya ada yang salah? Satria hanya mau memberikan coklat ini pada Clarin.
Zelin memutar matanya, "Clarin nggak suka coklat, dia sukanya keju."
"Lagian udah gue bilang, jadi bayangan cewek itu, pura-pura nggak peduli. Kenapa sekarang lo jadi nekat gini?" timpalnya.
"Sorry, gue nggak sampe mikir kesitu, gue cuman pengin Clarin cepet-cepet peka sama perasaan gue." Satria tersenyum kecut seraya mengacak rambutnya kasar. Dia sudah mulai jengah diabaikan seperti ini terus.
Zelin menggelengkan kepala, orang kalau sudah bucin maka susah dikendalikan. Mau dinasehati bagaimanapun tetap sama saja. Dia berharap tidak akan terlibat dengan yang namanya cinta.
oOo
Cewek itu menyusuri koridor, berniat untuk kembali ke kelasnya. Tapi di tengah perjalanannya ia mencebik saat mengetahui tali sepatunya lepas. Buru-buru ia berjongkok dan mengikatnya kembali. Tepat saat itu indera pendengarannya menangkap suara teriakan dari ujung lorong. Tunggu, Zelin sepertinya mengenali suara itu. Tanpa berpikir panjang cewek itu melangkah mengikuti sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN [COMPLETED]
Teen Fiction[#WWC2020 WINNER] HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA. Selama ini tidak ada yang tahu, bahwa kehidupan yang dijalani Yunara Zelin tidak jauh berbeda dengan seorang tokoh figuran. Yang hanya memainkan peran kecil dan sering kali dianggap tidak penting. Bera...