30. SISI LAIN

2.9K 302 13
                                    

Hai!

Budayakan vote sebelum membaca yaw!

Happy Reading ❤

***

30. SISI LAIN

Sudah sejak tadi Zelin menunggu angkot di persimpangan, namun tidak ada tanda-tanda kedatangannya juga. Cewek itu mengamati jam bergambar donal bebek yang melingkar di pergelangan tangannya. Lalu berdecak pelan. Ternyata sudah lama dia berada disini.

Detik selanjutnya Zelin memilih untuk berjalan kaki, hitung-hitung jalan-jalan sore begitu pikirnya. Nasib oh nasib...

Sebuah mobil jeep putih tiba-tiba berhenti disampingnya. Membuat Zelin langsung menoleh dan memasang ekspresi bingung.

"Kak Daniel?"

Cowok itu turun dari mobil lalu menghampirinya, "Kok lo belum pulang?"

"Iya nih, dari tadi nunggu angkot malah nggak dateng-dateng." balas Zelin seadanya, "Kakak sendiri habis dari mana?"

"Gue abis dari gym."

Pantas saja Daniel memiliki tubuh yang bugar. Tidak seperti Satria, eh... Kenapa Zelin jadi teringat dengan pantat kebo sih? Berbicara tentang cowok itu, belakangan ini Zelin sudah jarang bertemu dengannya. Lagipula ini lah yang dia mau, Satria sudah bahagia bersama Clarin. Tinggal Zelin yang belum menemukan kebahagiaan.

"Naik,"

"Hah?"

"Gue anter lo balik."

"Eh, nggak usah kak." tolak Zelin tak enak, takut merepotkan.

"Udah ayo buruan."

Zelin menghela napas, lalu terpaksa masuk kedalam mobil Daniel. Cowok itu sudah memaksanya, jika terus-terusan menolak justru dianggap tidak sopan.

Sepanjang perjalanan mereka membisu, Daniel fokus menyetir dan Zelin mengamati pemandangan dari kaca mobil. Namun, tak bisa dipungkiri beberapa kali Daniel mencuri-curi pandangan kearah cewek itu lantas menyunggingkan senyum, bukan senyuman biasa.

"Lho kak, kita kemana?" tanya Zelin yang tampak asing dengan jalanan ini. Bukan menuju alamat rumahnya.

"Ke apart gue dulu yah, gue mau ambil sesuatu."

Zelin tersenyum tipis lalu mengangguk.

Tak lama mereka sampai disebuah gedung apartemen, Daniel turun dari mobil dan meminta Zelin untuk ikut dengannya juga. Awalnya cewek itu menolak, namun lagi-lagi Daniel memaksanya. Alhasil seperti sekarang, mereka berdua sudah berada di dalam lift.

Daniel membuka pintu apartemennya, "Masuk Zel,"

Zelin mengangguk lalu berjalan di belakang cowok itu. Dia mengamati ruangan ini, sungguh ini pertama kalinya Zelin memasuki sebuah apartemen. Interiornya mewah sekali.

"Kakak tinggal disini sendirian?"

"Iya, kadang juga gue pulang ke rumah kalo udah bosen." balas Daniel.

"Tunggu disini bentar, gue mau ke kamar." ucap Daniel yang dijawab anggukan singkat oleh Zelin.

Cewek itu melangkahkan kakinya saat ada sesuatu yang berhasil menarik perhatiannya. Sontak, mulutnya terbuka sempurna setelah melihat view indah dari atas sini. Perpaduan dari gedung pencakar langit, padatnya kota Metropolitan dan langit jingga sungguh mejadi vibes sempurna.

FIGURAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang