HARAP VOTE SEBELUM MEMBACA YAW!
TERIMAKASIH ❤
***
40. TRAGEDI
Jam menunjukkan pukul setengah enam sore, terlihat cewek mengenakan roll rambut sedang mengeluarkan semua isi lemarinya. Mengacak-acak bajunya dan juga mencoba satu persatu di depan kaca. Hingga akhirnya decakan pelan terdengar pasca merasa tidak ada yang cocok.
Malam ini, hari dimana Satria mengajak Zelin dinner untuk pertama kalinya. Akibat pengumuman dadakan yang Satria berikan, Zelin menjadi ketar-ketir sendiri memilih baju untuk dipakai nanti. Coba saja pacarnya itu memberi tahu lebih awal, pasti Zelin bisa membeli baju dulu.
Zelin berpikir sejenak, apa ia meminta bantuan Mamanya saja untuk memilih baju mana yang paling cocok dipakai nanti?
Ah, tidak. Mamanya itu tidak tahu soal fashion anak muda jaman sekarang.
Tiba-tiba saja ada sebuah ide yang melintas di kepalanya, membuat cewek itu langsung mencari ponselnya. Menekan nomor seseorang sampai muncul gambar orang itu.
"Al, tolongin gue plis!!!"
Ya, jalan satu-satunya meminta bantuan Alikka. Mengingat selera mereka berdua sama.
"Kenapa? Tumbenan banget VC gue?"
"Bantu gue pilih baju yang cocok buat dinner nanti ya..."
"What??? Lo mau dinner? Sama siapa?" tanya Alikka beruntun.
Zelin memutar bola matanya, "Ya sama cowok gue lah, Satria. Yakali sama cowok lo."
Terlihat Alikka terkekeh kecil diseberang sana.
"Canda, Zel. Oke, tunjukkin kandidat baju lo coba."
Kemudian Zelin melakukan apa yang Alikka suruh, dia menunjukkan satu-persatu bajunya yang dirasa cukup cocok dipakai nanti.
"No! Itu terlalu biasa." tolak Alikka saat Zelin menunjukkan blouse berwarna marun.
Zelin menghela napas lalu kembali menunjukkan baju yang lain, belum apa-apa sudah ditolak.
"Jangan, itu terlalu formal, lo mau kondangan apa?"
Zelin menghela napas, lantas mencari baju yang lain. Hingga netranya menangkap satu kemeja berwarna hitam bermotif bunga-bunga.
"Ini gimana, Al?" tanya Zelin agar Alikka memberinya saran.
"Wah! Bagus juga tuh, Zel. Udah pake itu aja."
Wajah Zelin langsung berbinar, keputusannya meminta bantuan Alikka tidaklah salah.
"Oh iya, Zel. Jangan lupa dandan yang cantik. Trus pas dinner jaga sikap, jangan petakilan lo." oceh Alikka memberi wejangan. Maklum, sudah berpengalaman.
"Iya-iya... thanks ya Al, yaudah gue mau siap-siap, bye!"
Belum sempat dibalas oleh lawan bicaranya, Zelin memutuskan sambungan sepihak. Sesegera mungkin dia memanfaatkan waktu yang semakin menipis ini. Berganti pakaian dan berdandan secantik mungkin supaya Satria tidak mengalihkan pandangan kearah lain.
oOo
Setelah selesai bersiap, Zelin ke luar rumah untuk menunggu jemputan dari Satria. Tak luput, ia berpamitan kepada Resti tadi. Namun, keningnya berkerut saat netranya melihat sebuah mobil yang tampak familiar terparkir di depan gerbang rumahnya. Sang pemilik kendaraan turun dengan menampilkan senyuman lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN [COMPLETED]
Teen Fiction[#WWC2020 WINNER] HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA. Selama ini tidak ada yang tahu, bahwa kehidupan yang dijalani Yunara Zelin tidak jauh berbeda dengan seorang tokoh figuran. Yang hanya memainkan peran kecil dan sering kali dianggap tidak penting. Bera...