35. KENCAN 1
Weekend, tentunya menjadi moment yang selalu ditunggu-tunggu kedatangannya oleh semua orang. Pergi jalan-jalan untuk refershing melepas penat dan menghabiskan waktu bersama keluarga, teman atau bahkan pacar.
Hal tersebut juga dilakukan oleh cowok jangkung yang satu ini. Sejak tadi menunggu kedatangan pacarnya yang tak kunjung bersiap juga, padahal sudah lebih dari satu jam dia berada disini. Hingga teh manis yang disajikan sudah habis tak tersisa.
"Mau tante buatin teh lagi, Sat?" tanya wanita paruh baya yang menyadarinya.
Buru-buru Satria menggeleng kemudian menyunggingkan senyuman, "Nggak usah tan,"
"ZELIN KAMU NGAPAIN AJA SAYANG?? KASIAN SATRIA SUDAH NUNGGU LAMA." teriak Resti menggelegar.
Merasa tak enak dengan itu Satria langsung menyahuti, "Nggak papa tan, santai aja. Saya masih bisa nunggu lama kok, sampai besok juga nggak papa."
"Kamu bisa saja,"
Tepat saat itu cewek yang sejak tadi ditunggu akhirnya keluar dari kamar juga, membuat otomatis netra Satria tertuju padanya. Hampir saja setetes air liur keluar dari lubang itu kalau Satria tidak segera menutup mulut. Demi mantan pacar papanya yang tak terhingga jumlahnya, Zelin sungguh cantik sekali. Satria bahkan tidak bisa berkata-kata lagi.
Rambut ikal coklat terang yang menjuntai indah ditambah paduan setelan casual yang membalut tubuhnya membuat Satria terpanah akan hal itu. Belum lagi totebag dan sneakers yang senada membuat bertambah modis.
"Hai, maaf lama."
Spontan Satria tersadar dan tersenyum kikuk, "E-enggak papa, pacar!"
"Anak Mama cantik sekali." seru Resti sambil mengamati puterinya itu.
Zelin langsung menuju kearah wanita itu dan meraih punggungnya "Zelin pamit ya Ma,"
Setelahnya, Satria juga melakukan hal yang sama.
"Hati-hati di jalan, jangan ngebut ya." pesan Resti.
"Iya tante,"
Tepat saat itu mereka menuju ke luar gerbang menuju kendaraan Satria terparkir. Zelin yang menyadari akan hal berbeda langsung bertanya pada cowok di sebelahnya.
"Kamu bawa mobil?"
Satria mengangguk, "Pinjem mobil Papa, mumpung libur." balasnya sambil menyengir lebar. Kemudian membukakan pintu untuk Zelin.
Cewek itu langsung duduk disana dan disusul dengan Satria.
"Zel?"
"Hm?"
"Kamu cantik banget hari ini."
"Kamu baru sadar?"
"Nggak juga, tapi kamu lebih cantik dari biasanya. Suer dah!" tutur Satria dengan satu tangan siap menyentuh permukaan wajah Zelin tetapi segera ditepis oleh cewek itu.
"Aish! Jangan ngerusak dandanan aku! Aku udah makan waktu lama buat dandan kayak gini tau!"
Mendengar itu Satria terkekeh, dia juga tidak lupa selama apa dirinya menunggu Zelin tadi. Hampir pantatnya gepeng.
"Lipstik kamu terlalu mencolok, aku nggak bisa tahan kalau kayak gini terus." bisik Satria seraya menyentuh bibir ranum Zelin dengan ibu jarinya, menghilangkan pewarna bibir itu dari sana.
Reflek, Zelin mematung karena perlakuan tidak terduga dari Satria. Jantungnya langsung berdegub kencang. Walaupun sudah berpacaran namun kalau Satria memperlakukannya seperti ini tetap saja dirinya gugup. Ingin menggigit bibir tapi sedang disentuh. Aish! Serba salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN [COMPLETED]
Teen Fiction[#WWC2020 WINNER] HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA. Selama ini tidak ada yang tahu, bahwa kehidupan yang dijalani Yunara Zelin tidak jauh berbeda dengan seorang tokoh figuran. Yang hanya memainkan peran kecil dan sering kali dianggap tidak penting. Bera...