2. PENOLAKAN

7.4K 552 11
                                    

2. PENOLAKAN

Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi. Namun Zelin masih bergelut dengan pikirannya sendiri. Sampai-sampai ia tidak sadar saat Alikka memanggilnya. Sebenarnya hanya satu yang sedang cewek itu pikirkan, tentang sebuah fakta yang berhasil mengejutkan dirinya. Dimana cowok misterius yang menolongnya saat itu ternyata Satria, cowok arogan yang berani terang-terangan menghinanya tadi pagi.

Sampai saat ini Zelin masih tidak percaya dengan hal itu, bisa saja Satria berbohong. Tapi kalau ia menyangkalnya pun tidak akan bisa karna dia sendiri tidak tahu wajah orang yang menyelamatkan saat itu.

"ZEL!"

"ZELIN!"

Zelin terlonjat kaget saat ada seseorang yang meneriaki namanya. Cewek itu langsung menoleh kearah Alikka, yang ternyata sedang melotot tajam kearahnya.

"Lo pura-pura nggak denger atau beneran budek sih Zel? Dari tadi gue panggilin nggak nyaut, mulut gue sampe berbusa tau nggak!" kesal Alikka. Cewek itu memang paling benci kalau dikacangi, apalagi oleh Zelin— sahabatnya sendiri.

"Lo tau nggak Al?"

"Gimana gue bisa tau Zelin! Lo aja belum bilang apa-apa ke gue." balas Alikka menaikan oktaf suaranya. Sudah kesal bukannya ditenangkan malah dibuat kesal lagi.

Zelin memijat pelipisnya lalu menggigit bibir, "Gue bingung Al,"

"Tunggu bentar, lo main rahasia-rahasiaan sama gue Zel? Padahal kita udah pernah janji kalau ada masalah jangan dipendam sendiri. Gue juga gitu, nggak pernah nutup-nutupin apapun dari lo."

"Maaf," ucap Zelin, "karna ini kejadiannya udah lama, jadi gue lupa cerita."

Alikka menghela nafas, "Kejadian apa emangnya?"

"Kecelakaan, kecelakaan yang hampir merenggut nyawa gue." seru Zelin yang langsung membuat Alikka terkejut bukan main. Detik berikutnya cewek itu mengubah posisi duduk, mencari posisi ternyaman untuk bersiap mendengarkan cerita sahabatnya.

oOo

Seorang gadis yang baru saja memasuki kantin berhasil menarik perhatian Satria. Buktinya, cowok yang sedang menikmati semangkok mie ayam itu tercengang saat mie yang hampir ia makan berhenti begitu saja di depan mulutnya. Billy yang tak sengaja melihat itu pun langsung melongo.

"Woy! Kesambet lo Sat?" teriak Billy, membuat ketiga temannya yang lain ikut menoleh.

Satria langsung tersadar dan menjatuhkan sendok yang tadi ia pegang.

"Ada cewek semalem." ucap Satria, yang seketika membuat keempat temannya kaget. Kemudian ia menunjuk keberadaan orang itu dengan dagunya.

"Gue nggak lagi mimpi kan? Bil coba tampol gue!" tutur Iko saat netranya menangkap sosok cewek itu. Perkataan Satria tidak salah. Sedangkan Billy langsung menuruti permintaan Iko.

"Sialan lo Bil!" kesal Iko saat pipinya berdenyut nyeri.

"Lah... kan lo sendiri yang tadi minta di tampol," titah Billy tak mau kalah.

"Gue baru tau kalo tuh cewek sekolah dimari," seru Genta, yang langsung beri anggukan oleh Juan, Iko dan Billy menandakan bahwa mereka setuju dengan perkataan cowok itu.

"Sat, lo nggak mau nyam—"

Ucapan Juan terhenti bersamaan dengan bangkitnya Satria dari tempat duduknya. Cowok itu lantas berjalan menghampiri gadis yang telah berhasil mencuri hatinya.

FIGURAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang