"Yang bener aja Zi? "
Kezia mengangguk malas. Sudah hampir lima kali, Aulia menanyakan itu pada Kezia. Namun gadis satu itu seakan tak percaya apa yang ia katakan.
"Terus-terus, Kak Zega gimana? "
"Gue masih bingung Ul, tadi malem waktu Kak Zega pulang dan mau gue tanyain, dia malah udah tidur." kata Kezia panjang, namun masih menampilkan raut wajah datar.
"Kenapa nggak tanya Papa lo aja? " Kezia menggeleng pelan.
"Semalem Papa nggak pulang," sahutnya.
"Terus, lo mau gimana? " tanya Aulia, menatap penasaran ke arah Kezia.
"Nanti gue pikirin dulu," ucap Kezia, berdiri dari duduknya.
"Ya udah. Kalo lo butuh apa-apa, bisa kabarin gue," ujar Aulia, ikut berdiri.
Kezia mengangguk, lalu keduanya berjalan meninggalkan rooftop.
Sampai di koridor, keduanya menjadi pusat perhatian seperti biasanya. Mereka nampak acuh, tanpa menghiraukan berbagai tatapan yang mengarah ke mereka.
"Soal Fa-
"Jangan dibahas! " ucap Kezia dingin.
Mendengar ucapan Kezia yang sudah kembali seperti biasanya, Aulia memilih diam, dari pada nanti dirinya yang terkena imbasnya, kan berabe.
Sampainya di kelas, Kezia dan Aulia langsung duduk di bangku masing-masing. Masih ada beberapa menit sebelum bel masuk untuk bercanda ria.
"Zi, " panggil Mutia, mencondongkan tubuhnya ke arah Kezia.
Kezia mendorong pelan kepala Mutia sambil berdecak, "nggak usah deket-deket juga kalik,"
Mutia menyengir lebar, namun kembali mendekat-kan wajahnya ke telinga Kezia sambil berbisik pelan.
"Nanti pulsek, ditunggu Rexam di taman,"
ⓚⓔⓩⓘⓐ
"Mau pada pesen apa? Mumpung gue baik nih," tawar Kenzo, menaik turunkan alisnya.
"Tumben lu mau nraktir kita? " kata Natta bertanya-tanya.
"Yee, masih baik gue beliin sama gue traktir, dari pada nggak sama sekali" sewot Kenzo.
"Iya dah iya, sana beli. Gue bakso dua, es campur satu sama es teh satu," usir Natta.
Mendengar pesanan Natta, Kenzo membulatkan matanya kesal. "Lo di kasih jari mintanya tangan! " sungut Kenzo tak terima.
Reno dan Alano sontak terbahak mendengar ucapan ngawur Kenzo,"Peribahasa dari mana itu anjir, kagak ada yang kek gitu," komentar Reno sambil menoyor dahi Kenzo.
"Ada lah, buktinya gue omongin." sungut Kenzo bangga.
"Heleh! Udah sana, pesen! " ejek Alano diakhiri dengan perintah.
"Bangke! Kagak ada yang nemenin gitu?! " Kenzo memelototkan matanya ke keempat temannya.
"Cepet pesen! Minta sama ciwi-ciwi buat bantu," suruh Natta, yang berujung dengan memanfaatkan orang lain.
"Ye dugong! "
Mau tak mau Kenzo beranjak untuk memesan makanan dan nanti akan berakhir meminta adik kelas untuk membantunya.
Sepergian Kenzo, mereka hanya berbincang ringan, merusak keheningan di meja itu.
"Besok malem ada acara pesta topeng, weh, " ucap Reno memberitahu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia
Fiksi Remaja(Slow Update) [Follow dulu sebelum baca] Anastasya Latevy Kezia Falreand, Seorang gadis cantik yang memiliki sifat cuek akibat masa lalunya, membuat dirinya menjadi sosok yang dingin. •Kekecewaan yang masih membekas dan aku tak tau kapan segera...