Kezia 34 - Siapa?

173 17 0
                                    

Setelah kemarin camping selama dua hari satu malam. Hari ini siswa-siswi kelas XI dan XII diliburkan untuk beberapa hari, sebelum mereka memulai aktivitas kembali.

"Dek! "

"Hm," gumam Kezia tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar laptop.

"Gue mo pergi, lo dirumah ya, jan pergi-pergi." kata Zega,

"Mo kemana? " tanya Kezia.

"Ke warnet,"

Kezia mengangguk mengijinkan, lalu kembali pada layar laptopnya.

"Kalo ada apa-apa telpon gue, bye." kata Zega dan langsung meninggalkan kamar Kezia.

Selepas kepergian Zega, Kezia segera menutup pintunya dan menguncinya. Kakinya melangkah mendekati meja belajar, tangannya terulur mengambil buku kecil yang beberapa hari yang lalu ia temukan.

"Kira-kira ini buku apa ya? " gumam Kezia, masih penasaran.

Tangan Kezia kembali membuka satu persatu lembar foto itu. Netra Kezia terus menelusuri setiap foto-foto yang ada ditangannya. Berpuluh-puluh lembar, foto itu banyak menunjukkan bayi kembar dan juga beberapa kali foto Papa dan Almarhumah Mama-nya ada pada foto.

Rasa penasaran Kezia semakin mendalam saat melihat tiga lembar bagian terakhir buku kecil itu. Tangannya terhenti di lembar sebelum akhir, coretan tangan latin khas Mama-nya terukir jelas di lembaran kertas itu.

ZaA

Zega dan Arza, baby twins yang selama ini kamu harapkan Hen, permintaan-mu yang kesekian kalinya. Dan kali ini, permintaan mu dapat ku turuti kembali. Apakah dirimu merasa senang? :)

Lalu? Bagaimana rasanya Hen, menjadi sosok Papa untuk baby twins kita?

Pasti rasanya senang bukan main, kan? Haha, aku juga merasakan yang sama,

Sungguh, aku tak akan menyangka jika kau akan menyayangi-ku setulus ini. Tapi nyatanya, aku ikut berbahagia dengan mu dan mencintaimu dengan tulus juga.

Diriku sangat berterima kasih dengan keluarga mu Hen. Mereka masih mau memaafkan ku, setelah apa yang diriku perbuat kepada keluargamu.

Maafkan diriku, jika kala itu membuatmu tak menyangka, jika wanita secantikku dapat melakukan hal memalukan pada keluargamu. Dan untuk kesekian kalinya, diriku berucap maaf kepada semua keluargamu.

Tanpa keluargamu, diriku tak tahu, apa yang akan terjadi nantinya.

Keluarga mu sangat baik, bahkan diriku tak bisa mendeskripsikan kebaikan keluarga mu. Diriku seakan tak pantas bersanding dengan-mu.

Harusnya bukan diriku yang menjadi pendampingmu. Masih ada banyak wanita lain yang pantas bersanding dengan mu. Aku merasa tak nyaman, saat kau selalu memujiku dengan ucapan mu yang terlalu manis itu, faktanya itu bukan diri ku sebenarnya.

Aku hanya gadis biasa yang tiba-tiba mengusik kehidupan keluarga harmonismu, yang nyata nya membuatku bahagia sampai detik ini.

Aku tak bisa merangkai kata-kata lagi untuk permintaan maaf dan terima kasih untuk mu Hen. Beribu maaf dan terima kasih selalu ku ucapkan padamu dan tentunya keluargamu.

Dengan buku ini, terakhir kali aku mengucapkan kata maaf dan terima kasih.

Maaf dan Terima Kasih untuk semua (:

KeziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang