Kezia 36 - Eum

186 15 0
                                    

"Io, " panggil Nesya, berjalan mendekati mereka berdua, ralat bertiga dengan Alex

"Iya, Mah. " sahut Rexam.

"Mama minta tolong, beliin bahan-bahan dapur yang udah habis yah, di supermarket. " ucap Nesya, menyerahkan secarik kertas kepada Rexam.

"Kenapa nggak Mamah sendiri yang beli? " protes Rexam, menatap sang mama kesal.

"Mamah masih banyak kerjaan Io. Bantuin Mama kek, sekali-kali, " dengus Nesya.

"Emang kemarin-kemarin yang bantuin Mamah siapa? Kalo bukan Io," ucap Rexam jengah.

"Kalo nggak mau bilang enggak gitu aja Yo, nggak usah pakek belok kesana kemari, buang-buang waktu Mama tau nggak," ucap Nesya ikut kesal dan langsung melenggang pergi, setelah merebut daftar belanjaannya.

Melihat Mama-nya merajuk, Rexam berlari menyusul sang Mama ke dapur.

Kezia yang sedari tadi menyimak, hanya tersenyum miris. Beberapa kenangan masa lalu dengan sang Mama tiba-tiba terlintas di otaknya, menimbulkan rasa iri dan sesak sekaligus.

"Penyesalan emang diakhir," gumam Kezia selepasnya.

"Hah? Apa? Kakak cantik bilang apa? " beo Alex, menatap Kezia bingung.

"Eh, enggak kok-enggak. Kakak nggak bilang apa-apa. Ini dimakan di habisin," sanggah Kezia, sekaligus mengalihkan pembicaraan.

"I-um yha, enwak .... " ucap Alex tak jelas.

Kezia terkekeh pelan, melihat ekspresi Alex yang menggemaskan dan ia menciumi pipi Alex beruntun.

"Geli Kak, geli. " kekeh Alex, menggeliat pelan.

Uhuk uhuk uhuk

"Eh," Kezia tersentak kaget.

Tangannya dengan cepat mengambil minuman, kemudian membantu Alex meminum minuman itu.

"Aduh, maafin Kakak ya. Nggak sengaja tadi," sesal Kezia, menatap sendu anak kecil itu.

"Udah mendingan? " tanya Kezia setelahnya, dan Alex mengangguk pelan sambil mengusap mulutnya dengan punggung tangannya sendiri.

Kezia menghela nafas pelan, melanjutkan menyuapi Alex. Tak berselang lama, Rexam kembali datang.

"Ikut Kak Io, yuk," ajak Rexam, mengambil alih Alex, dari pangkuan Kezia.

"Kemana?" tanya Alex sambil mengusapkan tangan kotor nya ke baju Rexam.

"Alex, bersihinnya pakek ini," tegur Kezia, mengambil tisu di meja. "Baju Kakak mu jadi kotor kan," tuturnya sambil membersihkan tangan kotor Alex.

Rexam terdiam, menatap Kezia dari tempatnya. Jarak yang terlalu dekat dengan Kezia, membuatnya menahan nafas. Tetapi, sedetik kemudian Rexam memundurkan langkahnya.

"Takut kehilangan oksigen gue, kalo deket lo."

ⓚⓔⓩⓘⓐ

Harum wangi menyerbak di indra penciuman, kala ia membuka pintu rumah. Gadis itu menyerngit bingung, saat merasa beda dengan keadaan rumahnya. Tak serapi biasanya. Gorden-gorden pada jendela rumah, semua berubah, beberapa barang-barang di lemari koleksi tampak lebih rapi dan bersih, dibandingkan hari biasanya. Seperti ada yang aneh.

Tak ingin ambil pusing, Kezia segera memasuki rumahnya lebih masuk. Tapi, langkahnya terhenti saat di meja makan. Jejeran makanan tersaji lengkap di atas meja. Beberapa makanan favorit Kezia, Zega dan Papanya juga ada di meja makan.

"Anda siapa?" tanya Kezia, melihat sosok perempuan tengah berkutat di dapur.

Sontak, perempuan itu membalikkan tubuhnya, lalu tersenyum manis menatap Kezia. "Kamu Kezia ya? " tanya nya lembut.

KeziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang