BAB 38 - Julia Kecil

1.4K 377 6
                                    

Hai guys, balik lagi. Maaf lama enggak update. Aku bener-bener enggak bisa gerak gara-gara tugas 😭😭

Jangan lupa tandai kalau ada typo dll dan jangan lupa vote dan komen:")




"Gue nggak tahu banyak. Tapi, Bang Yudya bilang kalau anak itu balik ke rumahnya Igrid." Suara Ren terdengar dari balik ponsel Dean. Sedikit tersamarkan karena suara gemercik hujan yang masih terdengar.

Eliza dan si kembar hanya terdiam memperhatikan.

"Lo yakin kalau dia sendirian?" Dean memastikan.

"Yeah," sahut Ren. "Kata Bang Yudya, dia nggak sama siapa-pun. Sendirian. Nggak mau makan dan minum."

"Okay, gue harus bicarain ini dulu."

"Ya, Dean." Ren mematikan panggilan itu.

Dean langsung menatap Eliza dan si kembar yang dari tadi juga mendengar percakapan itu. Kata Ren, anak perempuan yang sering bersama Igrid itu kembali ke rumahnya. Dia sendirian. Ren juga bilang jika Bang Yudya mencoba memberinya makan, tapi gadis kecil itu menolak.

"Apa kita perlu bertanya kepadanya. Dia Julia bukan?" Dean cukup ragu. Dia tidak tahu apakah Julia jebakan atau memang dia benar-benar membutuhkan bantuan.

Namun, jika dilihat dari kondisinya, sepertinya Julia benar-benar membutuhkan bantuan. Dia sendirian. Opini itu sudah tidak terbantahkan lagi karena Igrid-pun sudah tidak memiliki siapa-siapa. Dia bercerai dengan Daniil dan tinggal sebatang kara di rumah mungil itu---setidaknya sampai Julia datang.

"Kita ke sana." Andri dan Andre menjawab secara serentak.

"Bener. Alasan utamanya bukan karena kasus ini, tapi karena rasa kemanusiaan. Lagi pula, siapa lagi yang akan memberinya naungan setelah ini?" Eliza kembali meraih mantel kuning nya. Dia mulai memakai mantel itu dan bersiap menuju ke lingkungan tengah pasar itu.

"Lo yakin ke sana sendirian? Bukannya ada preman-preman yang--"

"Rasanya mustahil apabila mereka berjaga di hari hujan seperti ini. Kalau-pun mereka melakukan sesuatu pada kita, kita tinggal teriak aja. 'Kan kita udah kenal Bang Yudya," kata Andri.

Dean menghela nafas dalam-dalam. "Baik."

***

Sama seperti yang mereka duga, tugu kayu itu kosong. Di dalam gang juga tidak terlihat siapa-pun, tidak ada anjing yang berkeliaran dan tidak ada pakaian yang dijemur di luar. Hujan masih cukup deras. Tempat itu juga mengeluarkan bau busuk yang cukup menyengat. Eliza dan Dean cukup menahan bau itu, namun si kembar sudah benar-benar ingin lari dari sana.

Perlahan mereka masuk ke dalam gang. Mereka tidak ingin langsung ke rumah Igrid. Mereka ingin bertemu dengan Bang Yudya dulu.

Hanya untuk berjaga-jaga. Siapa tahu, Julia bersama seseorang yang berbahaya di dalam sana. Sebab, mereka sendiri tidak tahu siapa saja yang memiliki hubungan dengan Igrid dan Julia.

Mereka telah sampai tepat di bangunan tempat bernaung Bang Yudya. Dean mengetuk pintu itu perlahan.

Tanpa basa-basi, Bang Yudya keluar dari dalam. Sama seperti apa yang Dean lihat pertama kali---pria itu masih mengenakan kaos dalam dan celana panjang hitam.

"Sudah gue duga, kalian ke sini." Bang Yudya terkekeh. "Mencari anak itu 'kan?"

"Tidak hanya itu. Kami ingin bertanya beberapa hal lagi," kata Dean.

Eliza dan si kembar langsung bertatapan satu sama lain. Mereka tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Dean.

Bang Yudya mempersilahkan mereka masuk terlebih dahulu.

Dark Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang