BAB 20 - Album Lama

1.8K 389 28
                                    

Hai guys, jangan lupa vote dan komen. Buat aku seneng dikit gitu lho ya 😁😂

***

Eliza mencet bel rumahnya berkali-kali. Namun tidak ada jawaban sama sekali. Dia berjalan ke halaman belakang. Semua jendela dan pintu tertutup rapat. Bahkan dia melihat kamar Hideki yang gordennya tertutup rapat---tanda bahwa Hideki sedang tidak di kamar.

Eliza kembali ke teras. Di sana masih ada Dean yang berniat menunggunya sampai rumahnya terbuka. Syahnaz dan Naran sudah diantar pulang terlebih dahulu. Mereka mengeluh kelelahan sampai ingin pingsan---padahal tidak melakukan apa-apa.

"Nggak ada orang?" Dean ikut-ikutan mengintip ke dalam lewat lubang ventilasi atas jendela. Hanya berlu berjinjit sedikit, dia sudah bisa melihat suasana dalam rumah. Sepi dan lampunya mati.

"Kira-kira ke mana ya? Udah pada gue hubungi tapi nggak ada yang bales." Eliza mencoba menelephone mamanya lagi. Tapi sekali lagi, panggilan itu tidak terjawab.

Dari dalam rumah Vicky, terlihat Ren yang melangkahkan kakinya dengan santai sambil menuntun sepedanya keluar rumah. Melihat hal itu, Eliza langsung memanggil Ren. "Hey, Ren!"

"Eliza." Ren berhenti berjalan.

"Di rumah gue nggak ada orang? Lo tahu mereka ke mana?" tanya Eliza.

Ren terdiam sebentar sambil memperhatikan Dean yang berdiri di belakang Eliza. "Dean!"

"Reynald! Kok lo di sini?"

Mereka berdua terlihat kaget dan saling menunjuk satu sama lain.

"Ya, ini rumah gue," kata Ren. "Lo sendiri, ngapain ke sini?"

"Nganterin Eliza pulang," jawab Dean.

Eliza hanya melongo. Ternyata, mereka berdua sudah saling mengenal satu sama lain. Dilihat dari cara mereka berbicara, mereka sudah terlihat akrab.

Ren menghela nafas panjang. "Lo nggak tahu kalau Kak Hisao kecelakaan dan dia lagi dirawat di rumah sakit?"

"Apa?" Eliza kaget.

"Rumah Sakit City. Ke sanalah, El. Dia sangat parah." Ren kembali menuntun sepedanya ke jalanan.

Eliza masih tidak percaya tentang apa yang dikatakan Ren. Dia hanya melongo melihat Ren melesatkan sepedanya ke jalanan yang lenggang dan mulai pergi menjauh.

"Kecelakaan?" Dean juga kurang yakin pada Ren. "Bagaimana kalau kita periksa saja ke Rumah Sakit City?"

Eliza mengangguk. Dengan segera, mereka berdua kembali ke mobil lagi dan segera pergi ke Rumah Sakit City.

Hari itu adalah hari Minggu. Sekolah libur. Lagi pula, jika tidak libur mereka juga tidak akan masuk ke sekolah karena mereka baru sampai rumah pukul sebelas siang tadi. Lalu, menghabiskan sekitar satu jam untuk makan di salah satu rumah makan. Setelah itu mengantar Naran dan Syahnaz kembali ke rumah mereka masing-masing.

Dean melesatkan mobilnya ke jalanan yang masih cukup lenggang. Mereka melihat sebuah lampu lalu lintas yang rusak. Mungkin karena ada seseorang yang menabrakkan kendaraannya ke sana. Di sana juga ada gambaran putih di aspal. Tanda jika ada orang yang habis kecelakaan. Tapi, Eliza mengabaikan tanda itu. Dia tidak berfikir bahwa Hisao-lah yang kecelakaan di sana.

"Oh ya, mau tahu gimana gue bisa kenal Ren?" Dean mencoba mengajak Eliza berbicara.

Eliza mengangguk.

"Gue pernah bilang kalau gue tahu daerah tengah pasar mati itu dari adek kelas gue pas SMP kan?" tanya Dean. "Adek kelas yang gue maksud adalah Ren."

Dark Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang