Kupikir benci,
Ternyata perduli...
Kupikir dendam,
Ternyata rasa terpendam...Inikah cinta?
***"Semua ini salah lo!" Pekik gadis berambut sedikit memerah. Wajahnya benar-benar meledakkan emosi.
"K-kenapa?" Tanya Bella takut-takut. Mengapa dirinya selalu bermasalah dengan Salsa? Kenapa?
"Karena lo, Marvel nggak jadi nganterin gue ke mall. Lo itu cuman bawa sial buat gue tau nggak!" Gadis itu berteriak, lapangan indoor yang sepi membuatnya bebas berteriak sesuka hati. Mengabaikan kondisi Bella yang jauh dari kata baik-baik saja.
"Maaf." Gadis itu menunduk dengan keringat yang mengucur di pelipisnya, air matanya hampir akan lolos, hari ini sepertinya sama seperti hari kemarin, sama saja buruk dan akan selalu buruk. Sekuat tenaga Bella menahan emosinya yang akan meledak.
"Gue nggak butuh maaf lo, cewek murahan kayak lo itu nggak berguna."
"Maksudnya?"
"Pulang sekolah kemaren lo sama Marvel kan? Dan sekarang lo berangkat bareng cowok baru?!"
"Apa urusannya sama lo Sal." Capek benar-benar capek, melawan sedikit saja ia susah. Hatinya tak bisa dihadapkan dengan hal seperti ini setiap hari, hatinya butuh kebahagiaan. Bella membutuhkan kebahagiaan agar emosinya terkontrol.
Plakk!!
"Berani ya lo!" Telunjuk Salsa sudah berada tepat di depan wajah Bella.
"Maaf, gue duluan." Gadis itu tetap menunduk, ia berjalan mendahului Salsa, tapi baru beberapa langkah tangannya sudah dicekal oleh Salsa.
"Eitss, mau kemana? Mau ngadu sama Marvel?" Ujar Salsa mengejek.
"Nggak, gue duluan."
"Gak bisa bitch!" Salsa semakin mencengkram lengan Bella membuat gadis itu meringis.
"Gue bukan bitch!" Teriak Bella, gagal sudah, berantakan sudah, emosi yang sekuat tenaga ia tahan keluar naik ke permukaan. Hatinya terasa sesak dikatai seperti itu, apakah memang seperti itu dirinya di mata orang lain?
"Terus apa? Dua cowok lo mainin sekaligus."
Bella menghela nafasnya, menenangkan jantungnya yang berdetak kelewat kencang karena baru saja meledakkan emosinya. "Lo nggak perlu tau urusan gue. Maaf." Gadis itu menepis cekalan tangan Salsa dan berlari meninggalkan Salsa yang menggeram marah.
Bella menangis di taman belakang, ia ingin hidupnya seperti waktu SMP dulu, tidak ada yang menjahilinya karena pendiam, ia juga akan berubah menjadi gadis ceria jika bersama teman-temannya, tapi sekarang diamnya malah dijadikan bahan kejahilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Suruhan (END)
Teen FictionWARNING⚠️⚠️ •DILARANG KERAS PLAGIAT! •CERITA INI HANYA ADA SATU YAITU PUNYA SAYA. JIKA TIDAK PERCAYA, KALIAN BISA CARI JUDUL BAHKAN TAGS DARI CERITA SAYA. •KALAU ADA CERITA YANG PERSIS SEPERTI PUNYA SAYA, SILAHKAN DM SAYA. •Revisi bertahap *** Tak k...