Tandai Typo!! Typo adalah jalan ninjaku.
***
"Kenapa lo?" Tanya Rey penasaran, sedari tadi teman kulkasnya ini senyum-senyum tak karuan, takutnya jika nanti tiba-tiba kesurupan kan Rey yang susah. "Lo juga bengong kenapa?" Tanyanya lagi menghadap ke arah Marvel yang tengah melamun, kedua temannya memang sedang kesurupan mungkin. Rey jadi takut, ia bergidik lalu berlari keluar kelas, sebelum sampai di depan pintu, langkah Rey mendadak berhenti saat bertemu Salsa yang sudah berkacak pinggang diambang pintu kelasnya.
"Marvel mana?" Tanya Salsa sambil menatap tajam Rey. Gadis yang berlaku semaunya, ke kelas orang lain pun tak ada sopannya.
"Gue gak tau."
"Gak mungkin!" Sarkas Salsa seraya memelototi Rey. Manusia di depannya ini memang cari mati. "Terserah." Rey mengendikkan bahunya acuh dan berlalu pergi. Salsa langsung masuk ke kelas Marvel tanpa permisi, menghampiri Marvel yang tengah sibuk bermain ponselnya sambil sesekali ngobrol dengan Albert, keduanya sudah membuka suara sejak Rey pergi tadi, rasanya puas membuat Rey emosi.
"Hai Marvel." Sapa Salsa manja sambil membelai pipi Marvel. Energi tambahan sebelum membersihkan toilet.
"Apaan sih, bitch!" Marvel menepis tangan Salsa yang masih menempel di pipinya hingga terbentur meja.
"Awhh, sakit Vel. Lo kenapa sih!"
"Panas gue liat muka lo."
"Gue pergi deh." Sela Albert dan menaruh buku yang dibacanya, Albert langsung berlalu meninggalkan Marvel yang diterkam macan betina. Muka Marvel sudah memerah, selain malu ia juga marah dengan kelakuan Salsa yang berdiri dihadapannya.
***
Entah apa yang membawa pikiran Rey hingga ia berakhir di depan deretan buku yang tersusun rapi di dalam perpustakaan. Kini ia sedang mencari-cari buku yang bergenre teenfiction. Mata elang Rey menajam mencari buku yang menarik untuk dibaca, Rey ingin menjadi siswa teladan kali ini. Rey tak berkedip saat menemukan sesuatu, bukan buku atau emas permata tapi dua mata hazel indah yang kini ada di depannya.
Rey menatap intens mata hazel yang kini sedang menatapnya juga, hingga beberapa detik mereka tersadar karena gadis itu sudah memutus kontak matanya, gadis itu berjalan keluar rak diikuti Rey. Tangan Rey dengan cekatan menarik pergelangan tangan si gadis dan sekarang posisi mereka berhadapan satu sama lain dengan jarak satu jengkal.
Jantung Rey berdegup kencang saat melihat siapa si gadis yang berada satu jengkal di depannya. "Be-Bella?" Lirih Rey tak melepaskan pandangnya. Ya itu adalah Bella, pemilik mata hazel yang indah dan dengan mudahnya menarik perhatian mata elang milik Rey. Rey mengendurkan genggaman tangannya di pergelangan Bella. Sontak Bella langsung menjauhkan tangannya dari Rey.
"Rey kenapa ada di sini?" Tanya Bella gugup. Rey masih diam tak bergeming karena pesona Bella yang sangat cantik jika dilihat dari dekat. Bagaimana ini? Apakah Rey akan menikung sahabatnya sendiri hanya karena satu gadis? Entahlah Rey tidak tahu, tapi ia ingin memiliki Bella, ternyata selain pintar dan baik hati, Bella juga cantik.
"Lo cantik." Gumam Rey tanpa sadar. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta pandangan pertama? Sepertinya Rey sedang merasakannya sekarang. Jantungnya sudah lari maraton sejak tadi, darahnya seperti membeku. Rey yang awalnya tak percaya pada cinta pandangan pertama kini sedang merasakan itu.
"Mak-maksudnya?" Tanya Bella terbata, ia takut jika Rey kemasukan hantu perpustakaan. Rey langsung menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan pikirannya yang terbang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Suruhan (END)
Ficção AdolescenteWARNING⚠️⚠️ •DILARANG KERAS PLAGIAT! •CERITA INI HANYA ADA SATU YAITU PUNYA SAYA. JIKA TIDAK PERCAYA, KALIAN BISA CARI JUDUL BAHKAN TAGS DARI CERITA SAYA. •KALAU ADA CERITA YANG PERSIS SEPERTI PUNYA SAYA, SILAHKAN DM SAYA. •Revisi bertahap *** Tak k...