"Apa jangan-jangan Bella sama Rey." Gumam Marvel setelah ia berfikir panjang. "Kenapa gue peduli ya?" Tanya Marvel pada diri sendiri. Entah karena apa ia jadi sensi dan ingin marah jika Rey dekat dengan Bella. Oh ayolah Marvel, kau hanya kasihan pada Bella, bukan menyimpan rasa padanya.
"Gue nggak mungkin suka sama Bella kan? Yakali gue suka sama Bebel."
"Bebel? Siapa Bebel! Duh, jadi gila kan gue kalau begini." Marvel meringis, ia sudah seperti orang gila sungguhan. Melontarkan pertanyaan sendiri dan dia juga yang menjawabnya, semua ini Bella penyebabnya.
"Bel... Lo kemana sih?"
"Kenapa?" Tubuh Marvel menegang saat mendengar suara gadis yang membuatnya uring-uringan. Segera ia membalikkan badan dan refleks memeluk Bella. Bella yang kaget akan kejadian tiba-tiba itu hanya diam tak bersuara, badannya terasa membeku, hawa yang tadinya panas semakin bertambah panas. Bella kaget bukan main. Sedangkan Rey yang ada di sampingnya sudah tersenyum kecut.
"Gue kangen sama Bebel."
"Bebel?" Tanya Bella dengan suara yang teredam bahu Marvel.
"Panggilan gue buat lo."
"Vel ini sekolah." Bella mencoba melepaskan pelukan Marvel tapi tenaganya tak cukup kuat hingga Rey dengan tiba-tiba menarik Bella dari pelukan Marvel.
"Lo apasih!" Marvel membentak Rey yang dengan lancangnya menarik gadis yang sedang di peluknya.
"Bukannya lo nggak suka ya sama Bella." Rey melontarkan pertanyaan yang sanggup membuat Marvel mengatupkan bibirnya rapat.
"Gue emang nggak suka Bella, tapi bukan berarti gue benci sama Bella."
"Jadi lo kenapa Vel?" Tanya Bella pada Marvel. Jujur, hatinya berdebar begitu hebat, darahnya mengalir tak beraturan.
"Kangen...." Rengek Marvel bak anak kecil dan langsung memeluk Bella untuk kedua kalinya. Jantung, tolong selamatkan jantung keduanya yang hampir melompat dari tempatnya.
"Lo nggak sakit kan Vel?" Bella sudah bingung setengah mati, kenapa tiba-tiba Marvel berubah? Apa Marvel kesurupan hantu koridor. Ah mana ada hantu koridor. Tuhkan jadi otaknya yang konslet. Marvel tolonglah, Bella sedang mati-matian menahan degup jantungnya.
"Nggak, gue nggak sakit."
Ekhemm...
"Apasih lo? Sirik!" Marvel menatap Rey bengis, dia jadi benci dengan sahabatnya sendiri sekarang. Membawa Bella pergi, membuatnya marah juga merasa rindu, mungkin.
"Vel, ini sekolah."
"Gue bakal lepas pelukannya kalo lo cium pipi gue." Wajah Bella merah merona mendengar penuturan Marvel. Apa Marvel sudah gila? Sepertinya lelaki itu memang gila karena dikejar Medusa.
"Lo gila ya?" Bella mencoba menjauhkan dirinya dari Marvel, bisa bahaya jika ada siswa tahu kalau ia sedang berpelukan dengan idolanya. Mencoba melepaskan pelukan Marvel pada punggungnya tapi apa ada jika sang empu malah mengeratkannya, kekuatan Bella tak sebanding dengan otot kekar Marvel.
"Lo nggak mau cium nih?"
"Idih. Lo siapa?"
"Ayok, Bell pergi aja. Udah gila nih orang." Rey menarik tangan Bella, melepas pelukan yang membuatnya panas hati kemudian menjauh dan pergi meninggalkan Marvel yang sudah terduduk di bangku koridor.
"Gue kenapa jadi ngaco begini sih!" Apa kau menyesal? Marvel memijat pangkal hidungnya, menghilangkan rasa pusing, takut dan degup jantungnya. Apakah ia benar-benar jatuh cinta dengan seorang Bella? Ia tak bisa membayangkan kalau dirinya jatuh hati dengan Bella. Tidak! Ini hanya rindu karena suruhannya tak tampak, ini bukan rindu karena cinta.
![](https://img.wattpad.com/cover/229462102-288-k195909.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Suruhan (END)
Teen FictionWARNING⚠️⚠️ •DILARANG KERAS PLAGIAT! •CERITA INI HANYA ADA SATU YAITU PUNYA SAYA. JIKA TIDAK PERCAYA, KALIAN BISA CARI JUDUL BAHKAN TAGS DARI CERITA SAYA. •KALAU ADA CERITA YANG PERSIS SEPERTI PUNYA SAYA, SILAHKAN DM SAYA. •Revisi bertahap *** Tak k...