Malu

2K 524 84
                                    

Mau meluruskan, maaf ya bukannya sok apa gimana nih tapi kala kupandang kerlip bintang nan jauh disana sayup kudengar melodi cinta yang menggema terasa kembali kembali gelora jiwa mudaku karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau meluruskan, maaf ya bukannya sok apa gimana nih tapi kala kupandang kerlip bintang nan jauh disana sayup kudengar melodi cinta yang menggema terasa kembali kembali gelora jiwa mudaku karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut. WOY ELAH GA BISA APA PENCET BINTANG?

sekian terima Jihoon, sok iqro milea~


Hyunsuk hela nafas dalam sambil natap kertas didepannya, "Kenapa si? Beban idup kamu segede apa sampe hela nafas sepanjang dan sedalam itu?" tanya Heejin yang dari 5 menit lalu duduk dihadapan pacarnya itu, tapi malah diduadin sama kertas.

"Ini loh ini, kenapa duo racun jadi pasangan buat calon ketua dan waketu OSIS?" tunjuk Hyunsuk brutal pada kertas didepannya.

"Siapa sih?" tanya Heejin sambil rebut kertas dari tangan Hyunsuk, "WOW EMEZING, MANTAP. Si Ersya dan Arion berpasangan sebagai calon kandidat? Say goodbye to normal life in this school" kata Heejin sambil ketawa.

"Dahlah ancur Organisasi yang udah aku bangun ini" kata Hyunsuk sambil ngesor di meja, "Alah lebay, cuman nambah beberapa program baru dari senior juga bangga hiksrot"

"Jorok ih!" Hyunsuk ngusap wajah Heejin, "Aaaaaaaaaa Aksa kurang ajar, tangan kamu kotor" Hyunsuk cuman ketawa.

Changbin dan Mark yang liat lovey dovey diruang OSIS itu langsung balik badan, padahal baru sampai pintu masuk, "Dah gausah sedih, ayok jajan. Kiko enak tau" bujuk Mark sambil rangkul Changbin.

"Punya temen goblok semua" desis Changbin.

"Ca kamu yakin nyalon OSIS?" tanya Lia sambil ngasi minuman kaleng bersoda gembira pada Jihoon yang baru beres keliling lapangan karena ketauan ngobrol sampe ketawa-ketawa bareng Haechan.

"Yakinlah, si Rion juga mantap mau jadi wakil" jawab Jihoon setelah selesai minum dalam beberapa tegukan.

Lia meringis, "Errr aku ga yakin" jawab Lia sambil elap keringat di pelipis Jihoon pake tisu, "Ga usah meragu gitu, aku kan calon pemimpin. Pemimpin keluarga kita" Lia ketawa sambil mukul muka Jihoon pake tisu.

"Zinaaaaaa mulu ketua jamet" sentak Haechan yang baru datang dari acaranya mari membilas wajah, "Orang ketiga biasanya setan, nih setannya dateng" tunjuk Jihoon pada Haechan, Lia ketawa liat muka kesel Haechan.

"Sya, pokonya kalau lo jadi ketos itu gerbang mesti dibuka setiap saat, karena gue sebagai tim sukses mau kebebasan dalam kesiangan" kata Haechan sambil ikutan duduk di pinggir lapang.

"Santai bisa diatur, pokonya lo harus kampanyein gue sebagus mungkin" jawab Jihoon sambil ngacungin jempolnya.

"Gampang, ntar gue ajakin rombongan qosidah kita" Jihoon ngangguk, "Firasat gue ga enak" bisik Lia.

[i] The Narendra | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang