Chapter 41 (END)

18.1K 840 62
                                    

22 November 2020


•••

Semua berjalan seperti semestinya.

Dimulai dari pernikahan Quill dan Hazel, Quill kelihatan amat terpaksa karena masa lajang dan kebebasannya sudah menghilang.

Meski demikian, semua tahu, itu tanggung jawab yang harus ia pertanggungjawabkan secepatnya.

Lalu kedua, Quill menjadi karyawan Nasrul.

Semua yang ada di sana sempat kaget karena Nasrul ada dua, double ketampanan, double kegantengan, dipotret seorang netizen dan disebarluaskan ke internet. Gado-gado Mas Nasrul viral dan menjadi maskot kota, berisi dua pangeran kembar yang tampan serta istri mereka yang cantik jelita, dan akhirnya keduanya dibuat kewalahan oleh pelanggan yang melebihi batas kuota hal itu.

Meski demikian, masa-masa kekeluargaan sangatlah kentara.

Hubungan Nasrul dan mertuanya, semakin baik. Bahkan mertua Nasrul pun berteman dengan ibundanya yang kini berpakaian sederhana, makan di warung Nasrul seraya ngerumpi bertiga ala orang tua, dan kedengarannya Vega, ibu Nasrul, memilih tak berhubungan dengan siapa pun, termasuk ayah Ugo.

Quill bersyukur, karena ia tahu Ugo bagaimana, sekalipun ayahnya baik tetapi anaknya minta ditonjok juga tidak bisa ditoleransi.

Hari-hari Nasrul diisi dengan kebahagiaan dan kini ia punya foto keluarga baru yang dipajang bahagia di pigura, berwarna dan ceria. Ada ia, Vivi, Quill, Hazel, ibunya, bahkan Dzaki sahabatnya serta istrinya Fuka.

Inilah keluarga yang ia amat impikan ....

Tinggal menunggu anggota keluarga baru ....

Matanya menatap perut Vivi yang sudah agak membesar, wanita yang tengah tertidur itu begitu manis di matanya, dan tangan Nasrul bergerak untuk mengelus perutnya.

Meski tiba-tiba Nasrul kaget karena Vivi bergerak, kemudian membuka matanya.

"Ma-maaf, Sayang. Aku gak maksud bangunin kamu ...."

Vivi menggeleng. "Enggak, Mas. Bukan tangan Mas, tapi ... bayi-bayi kita ... tadi nendang."

Wajah Nasrul kelihatan bahagia. "Nendang?"

Vivi mengangguk. "Elus aja lagi, mereka nendang, mereka tahu itu ayahnya." Lagi, Nasrul mengusap lembut perut istrinya, dan bisa ia rasakan gelombang kecil yang membuat keduanya tersenyum bahagia.

"Wah ...."

"Mereka nendang, Mas ...."

"Ya Tuhan ...." Nasrul semakin bahagia, ia terus mengelus dengan wajah haru. Dan sesuai kata yang Vivi ucapkan, "bayi-bayi" dan "mereka" di kalimatnya, benar.

Nasrul dan Vivi memiliki bayi kembar.

"Sayang ...." Nasrul memeluk perut Vivi lembut, menciuminya sedemikian rupa, meski kemudian terus naik ke atas, memberikan kasih sayang itu ke ibunya juga.

Malam itu, membagi kasih sayang satu sama lain, berdua ... seakan dunia milik berdua.


THE END

MAS NASRUL [B.U. Series - N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang