WARNING!!!
Di chapter ini mengandung unsur "Horror", "Jumpscare" & "Comedy"!
Bagi readers yang tidak menyukai Horror, Jumpscare dan Comedy, harap jangan membaca chapter ini!
Dan bagi readers yang mempunyai riwayat penyakit jantung, asma atau yang lainnya, DILARANG KERAS membaca chapter ini dan harap men-skip atau melewati cerita ini demi keselamatan dan kenyamanan para readers!
Author tidak akan bertanggung jawab karena author sudah memberikan peringatan ini di bagian atas chapter!
Sekian dan terima kasih kembali!Di dalam salah satu ruangan sel tahanan, Abang dan Adik sedang berbaring di ranjang dan menatap langit-langit di ruangan tahanan. Kedua mata mereka menatap lampu neon berwarna kuning dengan sinar yang sedikit meredup, layaknya di penjara bawah tanah.
Simon Deff : "Reno?"Reno Deff : "Ada apa, Bang?"
Simon Deff terdiam sebentar sebelum melanjutkan perkataannya. Ia menghela nafas berat untuk mengatakan sesuatu.
Simon Deff : "Terima kasih atas semuanya ya? Sebentar lagi, aku tidak akan ada di dunia ini. Aku akan menyusul Ibu kita disana dan kamu harus mencari Ayah kita disini"
Reno Deff menoleh cepat kearah Abangnya dan ia merasa kaget dengan pernyataan dari Simon Deff yang seolah-olah akan meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
Reno Deff : "Gak Bang! Abang gak boleh ngomong kayak gitu! Aku yakin pasti ada jalan keluarnya untuk menyelamatkan Abang! Ini bukan Abang yang kukenal! Abang yang kukenal itu orangnya gak mudah putus asa dan pantang menyerah! Aku mau Abang Simon yang dulu! Bukan yang sekarang! Hiks... Hiks... Abang! Huuwaaa... " *memeluk Simon Deff* "Reno gak mau kehilangan Abang! Hiks... Hiks... Reno sayang Abang! Huuwaaaa.... Hiks... Hiks... "
Simon Deff : *memeluk Reno Deff* "Ssttt... Udah ya? Terima kasih ya karena kamu udah menyemangati Abang? Sstt... Udah tuh! Jangan nangis ya? Aku yakin pasti kamu bisa menolong Abang! Janji denganku ya?" *janji kelingking*
Reno Deff : *melepaskan pelukkan* "Janji!" *janji kelingking* "Aku pasti akan menolong Abang! Hiks... Hiks... Abang gak boleh ngomong kayak gitu lagi ya?"
Simon Deff : "Iya Adikku yang rewel...!" *mencubit hidung Reno Deff*
Reno Deff : "Aduhduh... Sakit, Bang! Aduh....."
Simon Deff : *melepas cubitan* "Habisnya kamu itu rewel banget! Dah kayak emak-emak!"
Reno Deff : "Biarin! Aku kan rewel demi Abang juga!"
Simon Deff : "Ya udah deh! Terserah kamu!"
Reno Deff : "Abang? Aku nak tidur di atas Abang boleh?"
Simon Deff : *menatap heran kearah Reno Deff* "Maksudnya?"
Reno Deff : "Maksudnya kayak gini! Hiiyyaa......"
Membuntang mata Simon Deff melihat Adiknya yang telah menindih dirinya. Adiknya kini berada di atas badannya yang berotot. Netra mata berwarna jingga dari Simon Deff bertembung dengan netra mata berwarna perak dari Reno Deff. Warna netra mata mereka mirip dengan warna netra mata Blaze dan Solar .
Reno Deff : "Udah tahukan maksudnya?"
Simon Deff : "Hmm... Yelah... Tapi badanmu busuk! Pergi mandi dulu!"
Reno Deff : "Nak cium!"
Buk
Simon Deff menyentil dahi Adiknya dengan penuh kasih sayang. Reno Deff mengelus dahinya yang telah disentil dengan sangat tidak pantas oleh Abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trio Evil 2 (✔)
Action🅲🅾🅼🅿🅻🅴🆃🅴🅳 (Sequel dari Trio Evil (Boboiboy Elemental)! ) Akhirnya Gempa, Halilintar, Taufan, Blaze, Ice, Thorn dan Solar berhasil mendapatkan kuasa elemen tahap tiga untuk menghadapi Aliansi Evil saat Perang Galaksi akan terjadi, lebih tep...