Chapter 227 CDNBB : Langkah Awal

286 37 61
                                    

Cinta & Dendam di Negeri Big Ben

Bahasa : Indonesia (60%), Melayu (30%),  dan Inggris (10%)

Narator : Simon Deff

No Power (Kuasa) in this story!

---------------------------------------

Mentari pagi muncul di ufuk Timur dan sinarnya mulai menyinari Kota London. Para warga London beraktifitas dengan kendaraan bermotor karena sekarang hari ini adalah hari Senin. Dari anak sekolah hingga orang kantoran berada di wilayah Jalan Utama Kota London untuk memulai kesibukkan mereka.

Tak jauh berbeda dengan keadaan di Jalan Utama London. Di tempat Mansion Keluarga Handoko, Edo dan Ayahnya sedang berpamittan dengan semua yang berada di Mansion sebelum pergi ke Sekolah.

Regina Utami : "Edo sayang? Hati-hati di sekolah ya? Jangan nakal-nakal!"

Edo Armando : "Iya, Ibu! Edo kan anak baik, kuat, pandai hensem, dan patuh sama Guru!"

Tristan Cahaya : "Hm! Aku lebih hensem daripada kamu, Edo!"

Edo Armando : "Iya deh..! Abang Cahaya yang paling hensem, kacak, bergaya, putih, bersih dan suci! Suci dalam artian penampilan, perkataan dan perbuatan! Tapi kesombongan diatas rata-rata!"

Tristan Cahaya : "Bukan sombong! Tapi kenyataannya kayak gitu!"

Edo Armando : "Yelah tuh!"

Petir Hazimi : (Aku merasa tersaingi!)

Fredi Tanah : "Edo? Nih bekal sarapan kamu!"

Edo menerima bekal dari Sang Abang tertua. Tanah mencium pipi Adiknya sebelum berangkat ke sekolah bersama  dengan Ayah mereka.

Edo Armando : "Terima kasih, Abang Tanah!"

Fredi Tanah : "Sama-sama!"

Akiles Putranto : "Keponakanku tersayang? Paman kesayangan kamu ini gak dipeluk?"

Edo Armando : "Paman kan udah Edo tadi?"

Akiles Putranto : "Itu kan tadi! Sekarang lain! Ayo peluk Paman!"

Edo memeluk Pamannya dan Pamannya juga memeluk keponakannya yang akan berangkat ke sekolah.

Akiles Putranto : *berbisik* ("Keponakanku? Paman sangat sayang kamu! Kamu itu keponakan kesayangan Paman!")

Edo Armando : ("Iyeke, Paman?")

Akiles Putranto : ("Iya! Karena kamu itu berbeda dari keponakanku yang lainnya! Kamu itu istimewa, keponakanku!")

Edo Armando : ("Emang apa keistimewaan aku, Paman?")

Handoko Prasetya : "Akiles? Sudahlah tuh! Edo mau berangkat ke sekolah! Nanti dia terlambat!"

Akiles melepas pelukkannya dengan Edo dan memandangi keponakan kesayangannya yang seolah-olah adalah anaknya sendiri.

Akiles Putranto : "Nanti deh! Kamu juga bakal tahu jawabannya! Sekarang kamu sekolah dulu! Ingat! Baik-baik di sekolah ya?"

Edo Armando : "Oke, Paman! Hmm... Mana Abang Air?"

Sekar Saraswati : "Abangmu itu masih tidur! Dia makan dan minum terlalu banyak tadi malam!"

Trio Evil 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang