Chapter 214 Peristiwa di Pulau Rintis

619 51 79
                                    

Di Planet yang berada di Galaksi Bimasakti, lebih tepatnya di Planet Bumi, Semenanjung Malaya sedang mengalami pergantian cuaca dan kini cuaca disana menjadi siang hari.

Di Kota Pulau Rintis, tampak beberapa warga yang sedang mengerumuni tempat yang diduga telah terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan protokol. Kepolisian Pulau Rintis dan para wartawan sudah tiba di lokasi kejadian dan memasang "Police Line" untuk menahan para warga Pulau Rintis disana.

Kumar : "Hayoyo... Siapa yang kecelakaan tuh!"

Mak Cik Kantin : "Entah! Jangan tanya aku!"

Nenek Ying-Ibu Yaya : "Kasihannyaaa....."

Afdlin Syauki : "Teruknya kecelakaan tuh!" *makan durian*

K. Polisi : "Maaf semuanya! Tolong jauhi kawasan ini! Kami sedang melakukan olah TKP! Harap semuanya menjauh dari sini!"

Para warga menjauhi kawasan olah Tempat Kejadian Perkara karena mendapat peringatan dari Kommandan Polisi. Beberapa anggota kepolisian sedang menyelidiki tempat kejadian perkara di jalan protokol Pulau Rintis.

K. Polisi : "Bagaimana hasil penyelidikan kalian?"

Anggota Polisi 1 : "Berdasarkan hasil penyelidikan kami, ada tiga korban yang mengalami kecelakaan. Korban pertama bernama Renal Permadi. Dia adalah seorang Dosen yang mengajar di Kampus Pulau Rintis. Tertera beberapa nama mahasiswa yang pernah mengajar dengannya. Dan salah satunya adalah Pahlawan Pulau Rintis yang bernama Boboiboy Halilintar. Dan ia bukan hanya seorang dosen, tetapi juga menjadi Guru SD di Pulau Rintis. Bahkan Dua Pahlawan Pulau Rintis pernah diajari oleh dia. Dua muridnya itu bernama Boboiboy Thorn dan Boboiboy Solar. Lalu korban kedua bernama Aldo Ferdiansyah. Dia adalah seorang dosen yang mengajar di Kampus Pulau Rintis"

K. Polisi : "Berarti sama  dengan profesi dari korban pertama?"

Anggota Polisi 1 : "Betul, Kommandan! Dia adalah dosen yang pernah mengajari beberapa mahasiswa disana, bahkan dua diantaranya adalah Pahlawan Pulau Rintis. Mereka adalah Boboiboy Blaze dan Boboiboy Ice. Dia juga sama seperti korban pertama. Selain berprofesi sebagai Dosen, dia juga berprofesi sebagai Guru SD di Pulau Rintis, lebih tepatnya adalah Guru IPA. Masih sama dengan yang korban pertama, Boboiboy Thorn dan Boboiboy Solar adalah muridnya sewaktu mereka masih SD"

K. Polisi : "Lalu siapa korban yang ketiga?"

Anggota Polisi 1 : "Korban ketiga adalah seorang wanita muda bernama Yurika Pratiwi. Korban ini masih hidup dan mengalami patah tulang di bagian kaki kanan. Menurut keterangan tentang dirinya melalui hasil riset kami, dia adalah seorang pengusaha Cokelat yang menjadi partner bisnis dari Boboiboy Gempa dan juga dia adalah kekasih dari Kuroi Syafiq Aditama, Boss muda dari pemilik perusahaan Aditama Company yang bergerak di bidang otomotif"

K. Polisi : "Lalu bagaimana dia bisa berada bersama dengan mereka?"

Anggota Polisi 1 : "Menurut hasil penyelidikan kami, korban bernama Yurika Pratiwi telah diculik oleh dua orang yang bernama Renal Permadi dan Aldo Ferdiansyah. Mereka berdua ternyata adalah Bandar Narkoba yang menjadi buronan di Negara Singapura dan bahkan Indonesia. Mereka menculik wanita malang itu untuk dijadikan alat perdagangan manusia dan pemuas kebutuhan seks mereka. Beruntunglah mereka berdua sudah tewas di tempat dan itu semua berkat Iwan, Amardeep, Sandi dan Ari. Mereka berempat juga dibantu oleh Mantan Trio Perampok Pulau Rintis yang menjadi Relawan Penolong Boboiboy Elemental. Mereka adalah Rob, Roberto dan Roberto Santana. Berkat informasi yang mereka dapatkan, akhirnya kami berhasil menemukan berdua dan mereka berdua kabur membawa perempuan malang itu. Kami terpaksa menembak bagian ban roda mobil mereka karena tidak mengindahkan peringatan dari kami. Hingga akhirnya terjadilah kecelakaan di sekitar tempat ini"

Trio Evil 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang