Prolog

10.3K 184 0
                                    

"Rel kemana papamu??" Tanya Maharani yang batu saja pulang dari hobinya

"Biasa lah ma. Kemana lagi kalau bukan menemui anak kesayangannya" ucap Aurel dengan datar

Maharani mengambil posisi duduk disamping Aurel yang sedang membaca pesan ditabletnya. Maharani menatap anak semata wayangnya dengan sendu. Betapa tersisihnya Aurel dengan Ella, anak dari mantan pacar suaminya dulu yang menitipkan anaknya kepada Adlan. Dan membuat Adlan semakin jauh dari Aurel, sejak kedatangan Ella Adlan seakan lupa dengan anak kandungnya sendiri.

"Kamu mau kemana sayang??"

"Aurel mau ke apartement Rion ma. Aurel berangkat dulu.."

"Hati-hati sayang salam untuk calon menantu mama.."

Aurel pun pergi meninggalkan mamanya yang masih begeming ditempatnya. Sudah hampir tiga bulan ini Aurel dan Rion resmi bertunangan. Aurel melajukan mobil kesayangannya membelah jalan yang lumayan macet untuk hari libur seperti saat ini. Ia pun membelokan mobilnya ke jalan menuju apartement Rion. Lima belas kemudian gedung yang tingginya hampir mencakar langit itu yang terdiri dari dua puluh lantai. Dan dilantai lima belas salah satu adalah kamar Rion. Aurel masuk ke dalam lift dan segera menekan tombol angka lima belas.

Ting

Aurel keluar dari lift dan menuju ke kamar Rion. Ia menekan beberapa angka pada tombol pembuka pintu kamar Rion yang sudah dirancang bisa dibuka dengan menekan pin yang berisi tanggal lahir Aurel. Pintu apartement pun terbuka, apartement Rion terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang dapur, satu ruang kerja, dan ruang tamu yang lumayan luas. Aurel menuju ke salah satu kamar yang ia sudah sering masuki. Ya itu kamar Rion, Aurel tahu kebiasaan Rion jika dihari libur seperti ini. Biasanya Rion akan bermalas-malasan diranjang kesayangannya sampai siang. Aurel menyingkap selimut yang menutupi tubuh tunangannya ini.

"Rion bangunnn..."

"Aaaa..."

Teriak Aurel saat melihat Rion yang tidak biasa tidur dengan bertelanjang dada.

Rion membuka matanya yang masih berat saat mendengar teriakan seseorang yang ia rindukan beberapa hari ini.

"Riooonn bangunn.." Aurel mengguncang tubuh Rion

"Aku masih ngantuk sayangg" ucap Rion malas

"Tumben-tumbenan kamu tidur nggak pakai baju. Ayo cepet bangun"

Rion menarik tangan Aurel dan sekali sentakan tubuh Aurel menabrak menindih tumbuhnya.

"Rion lepasin dong.." Ronta aurel yang masih dalam posisi menindih tubuh Rion

"Sayang kamu mau menggoda ku hemm.."goda Rion

Rion membalikan tubuhnya dan mengurung tubuh Aurel dibawah tubuhnya. Aurel terkejut saat melihat wajah Rion yang semakin dekat dengan wajahnya. Nafas mereka berdua saling menerpa diwajah mereka masing-masing.

"Rion apa yang kamu lakukan.."

"Aku hanya ingin menatap wajah calon istriku lebih dekat. Aku tidak sabar lagi setiap pagi aku akan memandangi wajahmu yang cantik ini sayang. I love you Aurel.." ucap Rion

Aurel merona saat Rion mengatakan hal itu. Ia pun memilih memalingkan wajahnya, tapi salah satu tangan Rion mengarahkan wajah Aurel untuk tetap menatapnya. Rion mencium dengan lembut bibir Aurel. Hanya menempelkan saja sudah membuat Aurel seakan tersengat listrik didalam tubuhnya.

Rion pun menyudahi kemesraan mereka, ia tidak ingin bertindak diluar batas. Ia akan menjaga Aurel sampai ia resmi menjadi suaminya nanti.

"Rion kamu nggak lupa kan hari ini??"

"Aku mandi dulu..dan hari ini aku adalah milikmu sayang" ujar Rion yang tengah berjalan menuju kekamar mandi

Aurel memutuskan untuk menunggu Rion diruang tamu dan mengusir bosannya dengan melihat-lihat majalah fashion yang berada diatas meja. Beberapa menit kemudian Rion sudah siap dengan pakaian casualnya.

"Rion nggak keberatan kan kalau kita ke restoran Green dulu. Ada yang harus aku urus disana" ucap Aurel

"Masalah kerjaan sayang??"

"Iya.. cuma sebentar kok. Ada berkas yang harus aku tanda tangani. Nggak apa kan??"

"Nggak dong. Yukk berangkat entar klien kamu nunggu lama"

Rion dan Aurel pun pergi menuju ke tempat dimana klien Aurel menunggu kedatangannya. Rion tidak keberatan jika Aurel dihari libur seperti ini masih mengurusi pekerjaannya. Rion tidak pernah mengekang Aurel mengenai pekerjaannya. Perjalanan mereka hanya ditempuh dalam beberapa menit, Rion dan Aurel masuk dan menemui klien Aurel direstoran tersebut.

"Sudah beres semua yang saya perintahkan??"

"Sudah bu. Ibu Aurel tinggal tanda tangan disini"

Ucap seseorang tersebut dan menyodorkan sebuah berkas yang akan ditanda tangani oleh Aurel. Dengan goresan tinta mahalnya, Aurel menandatangani berkas tersebut dan mengembalikannya pada orang kepercayaannya.

"Saya mau semua berjalan sesuai apa yang saya harapkan. Saya tahu kerjaan kamu bisa saya andalkan"

"Baik bu. Kami akan usahakan semuanya berjalan sesuai dengan rencana bu Aurel.."

"Baiklah. Saya tunggu kabar kalian secepatnya.."

Yuhuuuuu... Helloooo guys, balik lagi nih. Gimana nih, pembukaannya???

Penasaran dengan rencana Aurel, kira-kira buat siapa ya?? Cuuuusss lirik part berikutnya😁😁😁

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang