Guardian Angel

1.7K 57 1
                                    

Sampai malam pun Rion tidak bisa memejamkan matanya karena ia masih menatap wajah polos Ella yang sudah masuk ke dalam dunia mimpinya. Dengan gerakan tiba-tiba tanpa disangka Rion, Ella memeluk lengannya dengan erat. Rion terkejut saat mendapati Ella yang tengah memeluk lengannya. Dengan gerakan lembut ia membebaskan pelukan Ella, tapi seakan tahu Ella semakin mengeratkan pelukannya.

"Sebentar saja kak. Aku Cuma mau meluk lengan kakak aja.." suara lembut Ella terdengar lirih

Mau tidak mau Rion membiarkan lengan satunya dipeluk oleh Ella sampai pagi menjelang. Dan saat Rion membuka matanya ia baru sadar jika ia memeluk tubuh Ella ke dalam dekapannya. Dengan cepat ia melepaskan dirinya dan turun dari ranjang. Membuat Ella bingung saat melihat Rion yang tiba-tiba bangun.

"Aneh banget sih..." ucap Ella dan turun dari ranjangnya

Pagi ini membuat Rion kembali heran melihat Ella yang memancarkan senyum manisnya yang selama ini tidak pernah ia lihat sebelumnya. Dengan hati bertanya-tanya ia ingin sekali mengetahui apa yang sedang Ella rencanakan.

"Sarapannya sudah siap kak. Hari ini kan hari minggu aku mau pergi sama Ririn dan Dzaki" ucap Ella seakan meminta izin kepadanya

Kenapa tiba-tiba ia meminta izin denganku?? Biasanya dia tidak akan minta izin bahkan pergi pun tanpa pamit. Batin Rion

"Terserah" ketus Rion

"Kalau gitu kakak sarapan sendiri ya. Aku langsung mau siap-siap berangkat. Oh..ya di dalam kulkas ada bronis, kemarin mama yang buatin. Katanya khusus buat kakak.." ucap Ella seraya meninggalkan Rion yang menatap bingung kearahnya.

Selang beberapa menit kemudian, Ella keluar dari kamarnya dan menghampiri Rion yang masih menikmati sarapannya. Ada sensasi yang berbeda saat Ella mengecup pipi Rion sekilas di dalam hatinya.

"Aku pergi dulu ya kak"

Ella sudah melesat meninggalkan Rion yang masih diam mematung tanpa mengunyah roti isi coklatnya yang ada dimulutnya. Ia masih terkejut dengan apa yang Ella lakukan. Walaupun sosok Ella tidak lagi disampingnya, tapi entah kenapa bekas ciuman Ella seakan masih menempel dipipinya.

Rion mencoba bangun dari kebingungannya, ia kembali menyadarkan dirinya dari keterkejutan yang Ella ciptakan. Kini ia tidak lagi memperdulikan sarapan paginya ia pun mencoba menyibukkan dirinya dengan memeriksa semua dokumen yang berada diruang kerjanya.

☘️☘️☘️

"Aster.."

Suara itu. Suara yang selalu dirindukan Ella hampir belasan tahun lamanya. Ella membalikan badannya mencoba melihat siapa pemiliki suara itu, walaupun dalam hati kecilnya ia sangat yakin jika pemilik suara itu adalah orang yang selama ini selalu ia tunggu kedatangannya. Ella terpaku saat ia melihat siapa yang berada didepannya kini dengan senyumannya yang selalu membuatnya damai.

"Kak Aaron.." lirihnya

Aaron memeluk tubuh Ella dengan erat. Ia sangat merindukan sosok mungil yang sudah berada didekapannya saat ini. Akhirnya ia bisa bertemu kembali dengan sahabat sekaligus cinta pertamanya. Dia adalah Asterella Thihani, gadis yang selalu lari kepelukannya saat ia sedih karena ulah ibu dan kakak tirinya.

"Apa yang kamu lakukan disini Aster?" Tanya Aaron menyembutkan panggilan sayangnya pada Ella

Aaron bingung saat melihat Ella berada di rumah sakit saat ini. Bahkan Ella sendiri tengah kebingungan harus menjawab apa kepada Aaron, karena ia tahu sangat sulit untuk menutupi segala sesuatu dengan Aaron.

"Kamu sakit??" Tanya Aaron khawatir

"Eng..nggak kak. Aster baru mengantar sahabat Aster check up. Kapan kakak kembali??" Ella mencoba menghilangkan kegugupannya

"Baru kemarin sih. Dan sebenarnya kakak mau main ke rumah om Adlan, tapi udah ketemu kamu duluan"

Ella dan Aaron pun meluangkan waktu mereka untuk saling melepaskan rindu. Dan kini mereka sudah berada dicafe Ella yang baru.

"Ternyata kamu sudah banyak berubah Aster" ucap Aaron sambil menyuapkan salad buah ke mulutnya

"Apanya sih kak. Aster masih kayak Aster yang dulu"

Aaron menatap Ella tepat dimanik matanya. Sama seperti sorot mata Ella kecil yang selalu membuatnya tersenyum. Aaron yakin jika ia bisa membahagiakan Ella dengan cinta yang masih ia miliki sampai sekarang. Dan kedatangannya kesini tidak lain hanya ingin meminta Ella menjadi pendamping hidupnya. Ia ingin melindungi Ella seperti dulu lagi dan sekaranglah waktu yang tepat untuk mewujudkannya.

"Ellaaa..."

Teriak Ririn dan Dzaki bersamaan. Mereka berlari tergopoh-gopoh menghampiri Ella.

"Kalian kenapa kok lari-lari sih??" tanya Ella melihat kedua sahabatnya yang berlari layaknya dikerja hantu saja

"La, ini siapa??" Tunjuk Dzaki pada Aaron

"Aku Aaron sahabat Ella"

Aaron memperkenalkan dirinya kepada Ririn dan Dzaki. Dan seperti pembawaannya yang mudah sekali bergaul dan akrab dengan orang baru, mereka bertiga pun mulai akrab. Ella senang jika kedua sahabatnya kini bisa cepat akrab dengan Aaron.

Hari pun semakin sore membuat semua orang yang sedang berkumpul dengan para sahabatnya pun harus mengakhirinya. Seperti halnya saat ini Ririn dan Dzaki sudah berpamitan dengan Ella dan Aaron untuk pulang. Dan kini tinggallah Ella dan Aaron yang masih diselimuti dengan perbincangan yang membahas masa kecil mereka.

"Kak..Aster pulang dulu ya udah malam" ucap Ella mengakhiri obrolan mereka

"Ya sudah nanti kakak antar ya. Sekalian kakak mau bertemu dengan om Adlan" ucap Aaron yang membuat Ella mengingat satu hal

Ella baru saja ingat jika ia belum menjelaskan jika dirinya kini sudah menikah. Ia harus mengatakannya kepada Aaron tentang pernikahannya dengan Rion.

"Kak, Aster mau bilang sesuatu. Tapi kakak jangan marah ya.." ucap Ella lirih
Ia tidak ingin jika Aaron kembali meninggalkannya, karena hanya

Aaronlah orang yang selalu ia tunggu kedatangannya selama ini. Aaron sudah ia anggap seperti kakak kandungnya sendiri. Guardiant Angelnya.

"Kenapa kakak harus marah Aster. Emang ada apa hemm..?"



Woooowww siapa tu???
Ella pasti seneng banget pas tahu orang tersayangnya udah balik ke sisinya. Kira-kira siapa nih yg dipilih Ella?? Aaron??? Atau Rion ya???

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang