Lebam

1.8K 55 1
                                    

"Jadi sudah hampir tiga bulan ini kalian melihat lebam di tubuh Ella?" Kembali Aaron dihinggapi rasa panik yang luar biasa

"Iya Ron. Gue sama Ririn juga tanya apa Rion yang melakukannya. Tapi dia selalu bilang kalau dia jatuhlah, kebenturlah. Dia nggak mau ngomong sejujurnya" jelas Dzaki

Aaron pun segera meninggalkan Ririn dan Dzaki yang masih menceritakan kejadian yang menimpa Ella. Ia harus menemui Rion dan meminta penjelasan lebih lanjut. Ia tidak akan membiarkan Rion menyakiti wanita yang ia cintai.

"Aaron lo mau kemana??" teriak Dzaki

"Ada urusan yang harus gue selesai'in Ki. Gue cabut dulu.."

Aaron pun melajukan mobilnya dengan kencang menuju kantor Rion. Sebenarnya Aaron tidak terlalu mengetahui siapa Rion Mahawira sebelumnya, dengan mencari di media sosial ia akhirnya mengetahui salah satu perusahaan dibidang proprety yang berkembang pesat saat ini tengah dipimpin olehnya. Rupanya Rion merupakan seseorang yang berpengaruh besar. Dan ia pun sudah mengantongi semua berkas tentang Rion yang merupakan mantan pacar Aurel.

Aaron sangat tahu sikap Aurel yang tidak akan pernah membiarkan miliknya dimiliki oleh Ella, apa lagi sepertinya hubungan Aurel dan Rion tengah hangat-hangatnya namun entah apa yang terjadi Rion menikahi Ella. Ada yang tidak beres disini, dan hal itu pasti mengancam nyawa Ella saat ini, Aurel tidak akan melepaskan Ella setelah apa yang terjadi selama ini. Dan hal itu membuat Aaron tidak bisa membiarkannya terjadi, cukup Ella kecil saja yang menjadi bulanan mereka berdua, dan ia akan menjaga Ella dari mereka berdua yang selalu menjadi penyebab kesedihan Ella.

Kini mobil Aaron sudah berada diparkiran kantor Rion, ia pun segera masuk dan mencari keberadaan Rion untuk menanyakan apa yang telah terjadi pada Ella.

"Maaf pak Rion, saya sudah melarang beliau masuk tapi-"

"Biarkan.." ucap Rion memotong perkataan Lerry

Rion memang meminta kepada Lerry untuk tidak mengizinkan seseorang masuk ke dalam ruangannya, karena pekerjaannya masih sangat menumpuk dan menunggunya untuk segera dipelajarinya secara lebih dalam.

Namun kesibukkannya terganggu saat ia melihat Aaron yang masuk ke dalam ruangannya. Rion menatap Aaron dengan tatapan tidak suka. Memang sejak awal mereka bertemu, mereka selalu diselimuti aura saling memusuhi.

Aaron masuk ke dalam ruangan Rion dan langsung mencengkram kemeja Rion dengan kuat, menyebabkan Rion berdiri dari kursi besarnya.

"Lo apain Ella!!" Bentak Aaron tepat diwajah Rion

"Apa maksud lo??" tanya Rion masih dengan kebingungan

Apa yang sudah wanita ular itu katakan kepada kekasihnya ini. Oh.. jadi ini rencana yang dia jalankan. Dasar wanita ular beraninya kau memfitnahku.

"Lo kan yang buat lebam ditangan dan tubuh Ella. Lo suami macam apa hah!! Ada masalah apa sampai lo beraninya membuat Ella menderita?" ucap Aaron marah

"Aaron..Aaron apa pedulinya lo. Dia istri gue jadi gue mau apain dia bukan urusan lo" ujar Rion meremehkan ancaman Aaron

"Jadi lebam itu karena perbuatan lo. Brengsek.."

Bukk!! Buukk!!

Aaron melayangkan dua bogemnya tepat disudut bibir Rion. Darah segar pun keluar dari bekas bogeman yang Aaron layangkan. Dengan susah payah Rion kembali menegakkan tubuhnya yang sempat limbung akibat pukulan Aaron. Ia pun membalasnya dengan sekali pukul tepat diperut Aaron.

"Lo jangan asal nuduh. Walaupun gue dijebak Ella gue nggak bakalan ngotorin tangan gue. Asal lo tahu Ella nikah sama gue karena dia hanya jadi’in gue sebagai alat balas dendamnya pada Aurel.." Ucap Rion dengan nafasnya yang memburu.

Memang ia adalah suami paksa Ella tapi di dalam hatinya ia tidak akan pernah melukai seorang wanita meskipun dengan wanita ular seperti Ella.

"Tinggalin Ella.." tandas Aaron

Rion tersenyum kecut saat mendengar perkataan sekaligus permintaan Aaron. Mana mungkin dia melepaskan Ella sementara disini yang memegang kendali adalah Ella. Jika Rion yang mengendali semua ini sudah sejak lama Rion akan melepaskan Ella dengan senang hati.

"gue enggak bisa" ujar Rion pelan namun terkesan dingin

Aaron mengeryitkan dahinya mendengar perkataan Rion yang tidak ingin melepaskan Ella untuknya.

"Kenapa? Bukannya lo terpaksa menikah dengan Ella, seharusnya kau pergi dari Ella dan kembali ke Aurel. Itukan yang selama ini lo mau" ucap Aaron menatap bingung kearah Rion

"Lo tanya aja kenapa Ella nggak mau lepasin gue. Bukan gue yang nggak mau lepas dari dia" ujar Rion seakan menohok hati Aaron

Apa yang sebenarnya Aster harapkan dari laki-laki ini. Kenapa ia tidak melepaskan Rion dan kenapa juga Aster menahan Rion? Sebenarnya ada apa denganmu Aster.

Banyak pertanyaan yang muncul diotak Aaron dan membutuhkan jawaban sekarang juga. Dan jawaban itu harus ia dapatkan dari Ella langsung.

"Lo udah selesaikan. Lo boleh pergi" usir Rion

Tanpa banyak kata Aaron melangkahkan kakinya keluar dari kantor Rion. Dan saat ini ia akan mencari tahu apa yang tengah disembunyikan Ella dari dirinya.

Sejak kepergian Aaron, Rion masih mengingat perkataan Aaron yang mengatakan jika tubuh Ella penuh dengan lebam. Dari mana juga Ella mendapatkan lebam ditubuhnya. Menyentuhnya saja tidak, apa gara-gara Ella memeluknya dan dengan sendirinya lebam itu muncul. Aneh benar-benar aneh.

"Apa maksud Ella mengatakan jika aku yang membuat tubuhnya lebam. Dan kapan aku menyentuhnya, menatapnya saja membuat darahku mendidih" ucap Rion pada dirinya sendiri

Menatapnya membuat darahmu mendidih?? Yang benar saja Rion kau saja begitu menikmati sentuhan Ella dan pelukan Ella. Apa itu yang dikatakan mendidih. Jangan pernah membohongi hatimu Rion. Kau sudah terbiasa dengan sentuhan, pelukan, sikap manisnya Ella dan semua yang Ella lakukan untukmu. Bahkan kau sekarang selalu merindukan masakan Ella. Apa ini yang kau bilang berdekatan dengan Ella hanya membuatmu ingin marah?? Setan dalam hati Rion mulai memanaskan hatinya

Entah sejak kapan dirinya dan pikirannya tidak pernah sejalan. Ia bahkan dengan sadarnya merindukan masakan yang selalu Ella buatkan untuknya, bahkan setelah melarang Ella mengantarkan makan siangnya, Ella tetap saja membuatkannya dan saat Ella sudah kembali ke cafenya, Rion akan memakan bekal yang ia buat. Entah apa yang sudah terjadi dengan dirinya. Bahkan tadi malam saat Ella berteriak memanggil nama Aaron, hatinya bergemuruh dan protes kenapa bukan namanya saja yang Ella sebut.

Rion mengusap wajahnya dengan kasar. Ia mulai gila jika ia terus-terusan memikirkan Ella yang membuat dirinya sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Ella dihari-harinya.

"Sayaaang.."

Rion menatap dengan jengah saat Aurel masih saja menemuinya. Dan ini sudah beberapa bulan sejak kejadian dimana Aurel berciuman mesra dengan Samuel. Dan sudah beberapa kali juga Rion selalu mendiami Aurel, karena apa yang dulu ia rasakan di dekat Aurel sudah hilang entah kemana dan hal itu ia rasakan saat melihat penghianatan yang dilakukan Aurel. Menguap dan melebur bersama debu. Tidak ada lagi perasaan itu dihati Rion, dan entahlah apa ini juga efek yang Ella ciptakan. Rion tidak mengerti.

"Lerry tolong panggilkan satpam ke ruanganku" Rion memberitahu Lerry dari sambungan telepon

"Ada apa Rion. Kamu mau mengusirku??" Ucap Aurel tidak percaya melihat reaksi yang Rion tunjukan padanya

"Aku kan sudah bilang hubungan kita sudah berakhir.." ucapnya dingin

Dua satpam yang Rion suruh pun sudah berada di ruangannya. Dengan kesal Aurel meninggalkan ruangan Rion sebelum kedua satpam itu menyeretnya paksa. Lebih baik ia pergi sebelum membuat dirinya malu ditatap semua karyawan Rion.

Lanjut ya guysss

Jangan lupa vote n comennya😁😁😁

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang