Geram

1.9K 63 1
                                    

Keesokan harinya Ella sudah menyusun rencana untuk membuat hati Rion berpaling dari Aurel. Hari ini ia akan menemui Rion di perusahaannya untuk mengajaknya makan siang dan melancarkan aksinya.

"Siang kak.." sapa Ella saat menemukan Rion sedang merapikan berkasnya
Rion mengalihkan pandangannya dari tumpukan berkas kantornya kepada Ella .

"Ella .. tumben kesini. Ada apa??" Tanya Rion dan menghampiri Ella di dekat pintu

"Nggak ada apa-apa kak. Tadi sekalian aja lewat terus mampir deh.."akunya

"Dari mana??"

"Baru ketemu teman lama kak. Emm..kak Rion udah makan siang?" Tanya Ella

"Belum sih. Tapi kalau Ella nggak keberatan kita makan siang berdua yuk. Sekalian kakak mau tanya sesuatu tentang Aurel"

Ella pun mengangguk dan akhirnya mereka berdua pergi bersama makan siang disebuah restoran yang menjadi tempat favorit Rion dan Aurel.

Hanya dalam waktu sepuluh menit akhirnya mobil Rion memasuki halaman parkiran restoran tersebut. Mereka berdua pun segera memesan makan siang mereka.

"Kakak jarang melihat kamu di rumah " tanya Rion saat mereka berdua sudah selesai makan

"Ella memang jarang di rumah kak. Dan Ella juga sibuk mengurus cafe Ella "

"Cafe?? Wauww hebat dong.." puji Rion

Ella hanya menanggapi perkataan Rion dengan senyum kecutnya. Ia teringat tragedi cafenya yang membuat Ella menahan amarahnya. Ada rasa sesak saat ia selalu mengingat kejadian dimana cafe yang ia bangun sendiri harus disita karena ulah Aurel.

Rion yang melihat perubahan ekspresi Ella yang tiba-tiba sedih merasa bingung, apa perkataannya ada yang menyinggung Ella.

"Kok sedih Ella. Ada yang salah dengan omongan kakak??" Tanya Rion hati-hati

Ella hanya menggelang dan tersenyum kearah Rion.

"Nggak kok kak. Ella cuma.." Ella menggantungkan kalimatnya

Rion memegang tangan Ella dan menatapnya.

"Coba cerita. Kakak bakalan dengerin semua keluhanmu. Kan sebentar lagi kakak bakalan jadi kakakmu" ucap Rion mencoba menenangkan dirinya

Kakak iparku?? Nggak akan mungkin. Karena aku akan menjadikanmu miliku dan membuatmu sebagai alat balas dendamku untuk menghancurkan Aurel. Maafin aku kak Rion, mungkin kehadiranku akan membuat kehidupan kakak menderita.

"Sebenarnya Ella bingung kak. Ella nggak pengen lihat papa sedih jika tahu cafe yang Ella bangun sendiri sekarang disita.."

Rion tampak terkejut. Ia masih menggenggam tangan Ella erat mencoba membuat Ella kuat.

"Ella bingung kenapa tiba-tiba ada yang mengatakan jika Ella meminjam uang bank untuk membangun cafe. Padahal Ella membangun cafe itu dengan hasil jerih payah Ella.." ucap Ella masih menahan tangisnya

Rion yang melihat Ella ingin menangis pun berpindah duduk disamping Ella dan memeluknya.

"Kalau mau menangis, menangislah Ella. Kakak bakalan bantu kamu buat menyelidiki siapa yang menyabotase cafe mu. Kakak janji cuma kakak yang tahu masalah ini. Kamu tenang ya.." ucap Rion menenangkan Ella yang masih sesegukan.

"Makasih kak.." ucap Ella dengan seringaiannya didalam pelukan Rion

☘️☘️☘️

"Rion apa maksud semua ini!!"

Aurel melemparkan beberapa lembar foto mesra antara Ella dan Rion saat beberapa hari yang lalu, saat mereka berdua makan siang bersama. Rion mengambil beberapa lembar foto tersebut dan terkejut.

"Aku bisa jelaskan semua ini sayang. Aku dengan Ella cuma makan siang bersama" jelasnya

"Tapi nggak perlu pelukan segala Rion. Kamu kan tahu Ella itu adik tiriku bahkan aku dengan mama sangat membencinya. Dia adalah benalu dalam hidup kami" ucap Aurel marah

Entah hampir seminggu ini Ella membuatnya marah. Dan tadi pagi adalah puncaknya ketika Aurel menerima kiriman paket misterius dan saat membukanya berisi foto-foto mesra Rion dengan Ella.

“sayang aku Cuma menghibur Ella saja. Karena kemarin itu dia sedang sedih..” ucap Rion mencoba menjelaskan

Aurel menarik nafasnya mencoba untuk meredam amarahnya. Ia tidak ingin ia gegabah dan membuat Ella senang jika melihat dirinya bertengkar dengan Rion. Ia akan mengikuti cerita Ella yang sedang diperankannya.

Rion memeluk tubuh Aurel berharap ia bisa memaafkannya. Aurel membalikkan tubuhnya dan menghadap Rion. Senyum manisnya ia sunggingkan dan mencium pipi Rion sekilas.

"Maafkan aku Rion. Aku terlalu cemburu, aku hanya tidak ingin melihat kamu dengan wanita lain. Aku cemburu Rion.."

"aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku janji sayang.." ucap Rion sungguh-sungguh

Aku akan membuat Ella tidak bisa lagi mendekati Rion. Ella.. Ella lo nggak tahu yang lo hadapi sekarang. Kita lihat siapa yang bakalan menang.

☘️☘️☘️

Plaaakk!!!

Ella memegang pipi kirinya yang terasa panas. Ia mendonggakan wajahnya dan menatap Aurel yang menahan marahnya.

"Gue peringatin lo. Jangan pernah menggoda calon suami gue.." bentak Aurel yang hanya ditanggapi santai oleh Ella

Ella memilih meninggalkan Aurel yang masih dipenuhi oleh amarah. Ia pun menahan tangan Ella dan melayangkan lagi tanggannya untuk menampar Ella kedua kali. Dengan cepat Ella menahan tangan Aurel dan melintir tangan Aurel ke belakang tubuhnya dengan kasar.

"Aaarrgghhh...sakiit Ella. Lepasin nggak tangan kotor lo dari tangan gue!!" Bentak Aurel

Ella tidak menghiraukan bentakkan Aurel dan semakin menarik tangan Aurel lebih kencang lagi dan salah satu tangannya yang bebas menarik rambut Aurel sampai wajahnya mendongak keatas.

Aurel semakin meringis mendapat serangan yang tiba-tiba Ella lontarkan. Aurel semakin berteriak meminta Ella melepaskan tangannya.

Cari mati si aurel🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀
Yeess ella sudah mengibarkan bendera perangnya. Buat aurel terbakar api cemburu..

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang